60 Lukisan Karya Pelukis Banyumas Dipamerkan di Purwokerto
Pameran lukisan bertema ”Blak-blakan” atau apa adanya digelar di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, selama tiga hari ke depan.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sebanyak 60 lukisan karya para pelukis Kabupaten Banyumas dipamerkan selama tiga hari mulai Jumat (26/8/2022) hingga Minggu (28/8/2022) di Taman Edukasi Sumber Daya Air, Purwokerto, Jawa Tengah. Pameran bertema ”Blak-blakan” itu jadi ajang silaturahmi antarpelukis sekaligus diharapkan bisa memberi wadah pelukis untuk berkarya.
”Ini adalah agenda rutin untuk silaturahmi antarpelukis Banyumas. Kemudian kami punya banyak karya selama pandemi dan menumpuk di rumah, inilah kesempatan untuk memajang karya,” kata Ketua Ikatan Pelukis Banyumas Zen Ahmad, Jumat, di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
Kegiatan yang digelar atas kerja sama dengan Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas itu juga akan diisi dengan sarasehan serta melukis bersama. ”Acara ini bertema ’Blak-blakan’ atau persamaan kata dari ’blakasuta’ yang merupakan ciri khas dari Wong Banyumas, yaitu cablaka atau jujur. Artinya, kami ingin menampilkan karya yang jujur, apa adanya,” tuturnya.
Lukisan yang dipajang bervariasi ukuran, bahan, serta alirannya. Ada yang abstrak dan ada yang realis. Ada yang menggunakan media kanvas dan akrilik, ada pula yang menggunakan kertas dan krayon, serta pensil lukis. ”Selain dari para pelukis, ada pula karya adik-adik dari panti asuhan di Banyumas,” ujar Zen.
Pada lukisan berjudul ”Arwana Bercinta” karya Mugo Sumedi (61) digunakan media kanvas serta pewarna berupa tanah gunung atau tanah merah. ”Ini bukan pakai pewarna cat, tetapi pakai tanah merah. Saya bikin ini dalam waktu dua hari,” kata Mugo.
Mugo yang sehari-hari menjadi pelukis karikatur di sekitar Glempang, Purwokerto, berharap lewat pameran ini bisa bertemu kolektor skala nasional. ”Sayangnya di Banyumas belum ada kolektor yang kelasnya nasional. Kami masih menampilkan karya-karya yang harganya suvenir. Untuk karya harga di atas Rp 3 juta itu kayaknya berat. Saya perhatikan, yang laris itu karya di bawah Rp 1 juta,” tutur Mugo.
Mugo berharap para pelukis Banyumas bisa terus berinovasi dan membuat karya yang unik sehingga dapat berkiprah di kancah nasional, bahkan internasional. “Harapan saya, mudah-mudahan pelukis Banyumas punya karya-karya baru yang mengikuti zaman juga mengikuti selera pasar,” ujarnya.
Sementara itu, Risna Utami (52), pelukis lainnya, melukis seorang gadis yang panen bunga. Gadis muda yang dilukis Risna itu tampak mengenakan gaun kuning serta memakai payung berwarna ungu. ”Saya ingin menampilkan semangat keterbukaan dan totalitas dalam berkarya,” kata Risna.
Quina (14), siswi SMPN 1 Purwokerto yang berkunjung bersama teman-teman sekolahnya, merasa senang bisa melihat karya para pelukis Banyumas tersebut. ”Lukisannya bagus-bagus dan unik. Kami sebenarnya ada tugas dari guru seni dan budaya untuk melihat dan berfoto bersama lukisan-lukisan di sini. Besok kami juga diminta untuk membuat lukisan dan ini bisa jadi referensi,” kata Quina.