Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Bengkulu, Terasa di Lima Provinsi
Gempa bumi tektonik dengan kekuatan magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Bengkulu, Selasa (23/8/2022) malam. Selain di Bengkulu, gempa itu juga terasa di Lampung, Sumatera Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan.
Oleh
RHAMA PURNA JATI, VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BENGKULU, KOMPAS — Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Bengkulu, Selasa (23/8/2022) malam. Gempa tersebut juga dirasakan di Lampung, Sumatera Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan. Sampai saat ini, pemerintah masih memeriksa apakah ada kerusakan akibat gempa itu.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Selasa, mengatakan, pusat gempa bumi tersebut berlokasi di laut pada jarak 80 kilometer arah Selatan Kota Manna, Bengkulu, pada kedalaman 52 km. Gempa tersebut terjadi pada Selasa pukul 21.31 WIB.
Jika melihat dari titik gempa, ujar Daryono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di Zona Megathrust. Berdasarkan hasil analisis sumber, gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dampak dari gempa bumi ini terasa hingga ke lima provinsi, yakni Bengkulu, Lampung, Jambi, Sumatera Selatan, dan Sumsel. Untuk di Bengkulu, dampak gempa terasa di daerah Kaur dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).
Sementara di daerah Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, Enggano, gempa bumi terasa dengan intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Adapun di Kota Bengkulu, Mukomuko, Argamakmur, dan Manna, intensitas gempa mencapai III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Gempa juga terasa di Liwa, Kabupaten Lampung Barat, dengan skala intensitas IV-V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun). Sementara untuk di Bandar Lampung III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Di Sumatera Selatan, dampak gempa terasa di Kabupaten Musi Rawas, Ogan Komering Ulu Selatan, Lubuk Linggau, Lahat, dan Pagar Alam dengan skala intensitas III-IV MMI. Adapun di Palembang dampak gempa terasa dengan intensitas III MMI.
Sementara di Jambi, gempa terasa di daerah Kerinci. Adapun di Sumatera Barat, gempa terasa di Padang dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). ”Sampai pukul 22.30 WIB tidak ditemukan gempa susulan,” ujar Daryono.
Melihat magnitudo gempa, Daryono berharap masyarakat agar tetap tenang dan menghindar dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. ”Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa,” ucapnya.
Sementara itu, hasil laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu menyebut, guncangan gempa bumi dirasakan cukup kuat selama 2-6 detik dan beberapa masyarakat dibuat panik sehingga berhamburan keluar rumah.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Provinsi Bengkulu Indi Sastra menyebut, gempa dirasakan cukup kuat, terutama di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Kota Bengkulu, dan Bengkulu Utara.
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di Zona Megathrust.
Pada Selasa malam, TRC BPBD Provinsi Bengkulu telah turun ke lapangan untuk peninjauan awal dan mengawasi dampak yang terjadi akibat gempa bumi. Hasil tinjauan sementara, belum ada laporan mengenai kerusakan maupun korban jiwa.
”Apabila ada perkembangan hasil asesmen di lapangan, akan segera diperbarui secara berkala,” kata Indi.
Uswatun (31), warga Kota Bandar Lampung, mengaku merasakan getaran gempa yang cukup kencang selama sekitar satu menit. Saat gempa terjadi, ia sedang berada di lantai dua rumahnya.
”Saya sempat panik dan buru-buru keluar rumah,” ujarnya. Uswatun baru masuk kembali ke dalam rumahnya setelah memastikan tidak ada gempa susulan.