Harga Ayam, Telur, dan Cabai Merah Meroket di Medan
Harga kebutuhan pokok meroket di Medan. Kenaikan harga paling tinggi terjadi pada daging ayam ras, dari Rp 25.000 jadi Rp 35.000 per kg, telur naik dari Rp 1.400 jadi Rp 1.700 per butir, dan cabai merah Rp 90.000 per kg.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Harga sejumlah kebutuhan pokok di Medan, Sumatera Utara, meroket dalam beberapa pekan terakhir. Kenaikan harga paling tinggi terjadi pada daging ayam ras dari Rp 25.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram, telur dari Rp 1.400 menjadi Rp 1.700 per butir, dan cabai merah dari Rp 50.000 menjadi Rp 90.000 per kilogram.
Kenaikan harga ini membuat daya beli masyarakat merosot. Hal ini ditunjukkan dengan volume penjualan di pasar yang merosot lebih dari 50 persen. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengingatkan semua kabupaten/kota untuk mengendalikan inflasi Sumut yang hingga Juni saja sudah mencapai 5,61 persen secara tahunan.
Berdasarkan pantauan Kompas, kenaikan harga bahan pokok, antara lain, terjadi di Pasar Sei Sikambing, Medan, Selasa (23/8/2022). Sejumlah lapak penjual daging ayam ras pun tampak sepi pembeli. Beberapa pelanggan memprotes harga yang terus naik dalam beberapa pekan ini.
”Pelanggan kami yang sebagian besar adalah rumah makan banyak yang protes karena kesulitan menjual ayam dengan harga yang tinggi. Mereka mengurangi pembelian lebih dari setengah,” kata Faisal Chaniago (40), pedagang di Pasar Sei Sikambing.
Faisal biasanya bisa menjual sekitar 800 kilogram daging ayam per hari saat harga berkisar Rp 25.000 hingga Rp 28.000 per kilogram. Volume penjualannya merosot tinggal 300 kilogram per hari setelah harga melambung tinggi. Omzetnya pun merosot dari Rp 20 juta hingga di bawah Rp 8 juta per hari.
Menurut Faisal, daya beli masyarakat dalam beberapa pekan ini sangat menurun karena kenaikan harga kebutuhan pokok. Banyak masyarakat yang datang ke pasar, tetapi pembeliannya sangat berkurang.
Hal serupa dialami Trianto (35), pedagang telur di Pasar Sei Sikambing. Harga telur berukuran sedang naik dari Rp 1.400 menjadi 1.700 per butir. Ia juga mengalami penurunan omzet sekitar 30 persen setelah harga telur naik dalam dua pekan terakhir. ”Dari pagi sampai siang pembeli masih sepi karena harganya naik,” katanya.
Sementara itu, harga berbagai jenis sayur-sayuran masih cenderung stabil kecuali cabai merah yang masih tetap bertahan tinggi di Rp 90.000 per kilogram. Jahira Simarmata (60) pun menunjukkan cabai merah yang menumpuk dan mulai membusuk di lapak dagangannya. ”Kalau harga mahal, sangat sulit menjual cabai,” ujarnya.
Sementara itu, harga berbagai jenis ikan masih cenderung stabil, seperti ikan kembung dan nila Rp 30.000 per kilogram. Sementara harga bawang merah Rp 35.000 per kg, bawang putih Rp 25.000 per kg, cabai rawit Rp 45.000 per kg, dan tomat Rp 10.000 per kg. Begitu pula harga daging sapi stabil Rp 130.000 per kg.
Amelia Eka (40), warga Kota Medan, mengatakan, kenaikan beberapa jenis bahan pokok membuat dirinya mengurangi belanjaan. Ia biasanya membeli setengah kilogram cabai merah sekali belanja, sekarang hanya dua ons. ”Harga-harga mulai naik, semua jadi harus berhemat. Apalagi, harus mencukupi kebutuhan anak sekolah di tahun ajaran baru ini,” katanya.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pun mewanti-wanti para bupati dan wali kota di wilayahnya untuk mengendalikan inflasi di Sumut yang saat ini mencapai 5,61 persen secara tahunan, jauh di atas inflasi nasional 4,4 persen. Penyumbang inflasi Sumut terutama makanan, minuman, dan tembakau.