Capaian Vaksinasi Hampir 80 Persen, Kalsel Pertahankan Nol Kasus PMK
Vaksinasi penyakit mulut dan kuku tahap II di Kalimantan Selatan ditargetkan mencapai 100 persen pada akhir Agustus 2022. Hal ini sebagai upaya mempertahankan nol kasus PMK di Kalsel.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Capaian vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) tahap II di Kalimantan Selatan sudah mendekati 80 persen dari sasaran sebanyak 44.000 hewan ternak. Vaksinasi ini ditargetkan mencapai 100 persen pada akhir Agustus 2022 untuk mempertahankan nol kasus PMK di Kalsel.
Terhitung sejak 14 Juli 2022 sudah tidak ditemukan lagi kasus baru PMK pada hewan ternak di Kalsel. Sebelumnya, sebanyak 531 hewan ternak di Kalsel terkonfirmasi positif PMK. Kasus PMK pada hewan ternak ditemukan di empat kabupaten, yaitu Tanah Laut, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, dan Tabalong.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Nur Hartanto mengatakan, Kalsel saat ini menjadi salah satu dari lima provinsi yang dianggap berhasil mengendalikan wabah PMK, bahkan menuju nol kasus PMK. Ini karena tidak ditemukan lagi kasus baru selama 14 hari terakhir. Empat provinsi lainnya adalah Kepulauan Riau, Bali, DKI Jakarta, dan Sumatera Selatan.
”Untuk mempertahankan nol kasus dan membebaskan Kalsel dari wabah PMK, satuan tugas penanganan PMK Kalsel terus melakukan percepatan vaksinasi,” katanya di sela-sela kegiatan sosialisasi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan di Banjarmasin, Selasa (23/8/2022).
Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel, vaksinasi PMK tahap I terealisasi sebanyak 4.717 dosis (112,31 persen) dari target 4.200 dosis. Selanjutnya, vaksinasi PMK tahap II sampai dengan 19 Agustus 2022 telah tercapai 34.445 dosis (78,28 persen) dari target 44.000 dosis.
Nur mengatakan, pelaksanaan vaksinasi PMK di Kalsel termasuk salah satu yang terbaik dan mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Kementerian Pertanian memberikan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Kalsel untuk kategori pemerintah provinsi dengan capaian vaksinasi PMK terbaik.
Saat ini, vaksinasi PMK masih terus dilakukan di 13 kabupaten/kota di Kalsel, terutama di Tanah Laut, yang memiliki populasi hewan ternak terbesar. Alokasi vaksin PMK untuk Tanah Laut mencapai 12.400 dosis. ”Vaksin yang diterima langsung digunakan. Targetnya, di akhir Agustus ini, vaksinasi PMK bisa mencapai 100 persen,” ujarnya.
Sebelumnya, Subkoordinator Substansi Pengawasan dan Penindakan Balai Karantina Pertanian Banjarmasin Lulus Riyanto mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk mengendalikan wabah PMK hingga menjadi nol kasus. ”Di samping terus melakukan vaksinasi PMK pada hewan ternak, kami juga mencegah pergerakan hewan ternak antarpulau, terutama terhadap masuknya hewan ternak dari Jawa Timur,” katanya.
Di Kalsel, wabah PMK sempat menyebar di 22 kecamatan pada empat kabupaten. Sebanyak 531 hewan ternak dilaporkan sakit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 505 hewan ternak dinyatakan sembuh, 19 hewan harus potong bersyarat, dan 7 hewan mati.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel Suparmi mengatakan, satgas penanganan PMK provinsi terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan satgas penanganan PMK kabupaten/kota untuk mengejar realisasi vaksinasi 100 persen. Hal ini terutama di Tanah Laut yang capaiannya masih di bawah 50 persen.
”Kalsel saat ini sudah menuju nol kasus PMK karena tidak ditemukan kasus baru PMK sejak 14 Juli 2022. Untuk itu, kami melakukan berbagai langkah strategis dalam upaya membawa Kalsel kembali ke zona hijau,” katanya.
Di samping vaksinasi, Suparmi menyebutkan, langkah strategis menuju zona hijau, antara lain, melakukan deteksi dini, pengetatan dan pengawasan lalu lintas hewan ternak rentan PMK dari dan menuju Kalsel, serta peningkatan biosekuriti dan disinfeksi ke semua sentra peternakan. ”Kami juga melakukan pengobatan dan pemberian vitamin pada hewan ternak yang sakit,” ujarnya.