Gubernur Jatim Sampaikan Dukacita atas Meninggalnya Hermanto Dardak
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya Achmad Hermanto Dardak, ayahanda Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya Achmad Hermanto Dardak, ayahanda Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. Dia mendoakan almarhum yang merupakan salah satu tokoh penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia ini mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
”Atas nama pribadi, Pemerintah Provinsi Jatim, dan seluruh masyarakat Jawa Timur, saya menyampaikan dukacita yang mendalam. Inna lillaahi wa inna ilaihi rojiun,” ujar Khofifah, Sabtu (20/8/2022), di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu mendoakan semoga semua amal ibadah almarhum diterima oleh Allah dan segala khilafnya diampuni serta mendapat tempat yang terbaik di sisi-Nya. Khofifah juga mendoakan seluruh keluarga almarhum agar diberikan ketabahan dan keikhlasan dalam menghadapi musibah ini.
”Dan kepada keluarga besar Pak Wagub Emil, semoga diberikan ketabahan, ketegaran, keikhlasan, dan kelapangan dalam menerima cobaan ini. Semua milik Allah dan hanya kepada-Nya lah kita akan kembali,” kata Menteri Sosial era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut.
Achmad Hermanto Dardak pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum Kabinet Indonesia Bersatu II mendampingi Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Sebelum itu, almarhum juga menduduki posisi Kepala Biro Perencanaan Pekerjaan Umum, Kepala Pusat Kebijakan Pekerjaan Umum, Dirjen Penataan Ruang Pekerjaan Umum, dan Dirjen Bina Marga Pekerjaan Umum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Achmad Hermanto Dardak meninggal karena kecelakaan di Jalan Tol Batang-Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (20/8/2022) pagi. Hermanto meninggal di Pekalongan dalam perjalanan seusai menghadiri seminar mengenai pemindahan ibu kota negara di Semarang. Almarhum meninggalkan seorang istri, Sri Widayatie, dan 3 orang anak; Emil Elestianto Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur), Amila Alistiawati, dan Eron Ariodito. Putra ketiga Hermanto, Eril Arioristanto Dardak, telah meninggal tahun 2018.
Kepada keluarga besar Pak Wagub Emil, semoga diberikan ketabahan, ketegaran, keikhlasan, dan kelapangan dalam menerima cobaan ini. (Khofifah Indar Parawansa)
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengenang ayahnya tersebut sebagai tokoh yang berperan besar dalam kariernya. Emil mengenang segala kebaikan ayahnya melalui unggahan story di akun Instagram. Emil mencantumkan foto ayahnya dan menuliskan, ”Farewell my lifelong inspiration. I'm so proud to have you as my father. This is your favorite song.”
Dalam unggahan itu terlantun lagu yang mendunia, yakni ”My Way” oleh Frank Sinatra disertai kemunculan tulisan berupa petikan akhir lirik ”My Way”, yakni the record shows i took the (blows) and did it my (way).
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak mengatakan sangat kehilangan atas meninggalnya sang ayah mertua. Dia pun memohon doa terbaik agar ayahandanya mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.
”A great man, father, husband and friend. Achmad Hermanto Dardak. Mohon doa terbaik untuk ayahanda kami, agar mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, Amin YRA,” tulis Arumi di akun Instagram.
Achmad Hermanto Dardak, putra kelahiran Trenggalek, 9 Januari 1957, dari pasangan KH Mochamad Dardak dan Siti Mardiyah. Hermanto menempuh studi di Trenggalek hingga lulus dari SMA Negeri 1 Trenggalek, dan selanjutnya diterima di Jurusan Teknik Sipil ITB.
Seusai lulus kuliah Hermanto meniti karier sebagai PNS di Kementerian Pekerjaan Umum, karier Hermanto melesat hingga menjadi kepala biro di usia 38 tahun, dan selanjutnya menjadi Dirjen Penataan Ruang dan berperan melahirkan UU Penataan Ruang 2007.
Hermanto kemudian diamanahi sebagai Dirjen Bina Marga dan di antaranya berperan menuntaskan pembangunan Jembatan Suramadu, mengatasi banjir Tol Bandara Soekarno-Hatta dengan pembangunan jalur tol elevated.
Hermanto mencapai puncak kariernya saat diamanahi sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum periode 2009-2014. Hermanto berperan menginisiasi berbagai rintisan infrastruktur strategis seperti bendungan, Jalan Tol Trans-Sumatera melalui konsep penugasan (Hermanto menjabat Komisaris Utama Hutama Karya periode 2007-2014).
Setelah menjabat wakil menteri, Hermanto mendapat tugas khusus untuk merintis pendirian Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) di bawah Kementerian PUPR.
Prestasi Hermanto yang merupakan lulusan doktor dari University of New South Wales Australia telah mendapat pengakuan internasional. Hermanto menjadi orang Indonesia pertama yang memperoleh penghargaan bergengsi Professional of the Year dari International Road Federation.
Atas segala pengabdiannya untuk profesi dan pemerintahan, Hermanto memperoleh penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2014.
Hingga akhir hayatnya, tambah Emil, Hermanto Dardak dipercaya sebagai ketua tim pengarah pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Kementerian PUPR dan turut berperan menentukan titik nol IKN.