Peringatan kemerdekaan Indonesia di Surabaya, Jawa Timur, kembali semarak setelah dua tahun terdampak pandemi Covid-19 sehingga menjadi momentum pemulihan dan kebangkitan kehidupan masyarakat.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Peringatan Ke-77 Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dirayakan secara semarak di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/8/2022). Seperti daerah lain, perayaan kemerdekaan sempat terkendala pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.
Kali ini, peringatan kemerdekaan dilaksanakan dengan upacara di sekolah, kantor pemerintah, kantor atau markas TNI/Polri, dan halaman rumah sakit hingga pusat perbelanjaan. Upacara sebagai tradisi refleksi dari peristiwa Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Dua lokasi utama berada di Gedung Negara Grahadi dan Balai Kota Surabaya. Di Grahadi, upacara dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jatim dengan inspektur upacara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Sementara di Balai Kota, upacara dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Eri mengatakan, peringatan ke-77 tahun kemerdekaan Indonesia lebih terasa setidaknya dibandingkan dengan dua tahun terakhir. Di Surabaya dan seluruh Indonesia, warga mengibarkan bendera Merah Putih, menghias kampung atau kompleks perumahan. Beragam kegiatan dilakukan, seperti kerja bakti, lomba, dan acara rohani.
Sejak awal Agustus, dibagikan sekitar 14.000 bendera Merah Putih kepada warga untuk memeriahkan perayaan kemerdekaan. Bisnis bendera kembali menggeliat, terutama di Kampung Bendera Jalan Darmokali.
”Seiring pandemi yang terkendali, aktivitas masyarakat diharapkan seperti tema nasional peringatan kemerdekaan tahun ini, yaitu pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat,” ujar Eri.
Dalam upacara di balai kota, diserahkan 74 penghargaan kepada masyarakat, lembaga pendidikan, pimpinan instansi, dan pemangku kepentingan. Mereka dianggap berprestasi dan berkontribusi dalam perjalanan Surabaya.
Selain itu, ada program Beasiswa Pemuda Tangguh 2022 dan perlengkapan sekolah untuk perwakilan pelajar SD-SMP.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Surabaya Dominikus Adi Sutarwijono mengatakan telah menyepakati kebijakan umum anggaran (KUA) prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) bersama pemerintah. APBD 2023 Kota Surabaya dimungkinkan naik menjadi Rp 11,2 triliun dari tahun sebelumnya, Rp 10,3 triliun.
Adi melanjutkan, kenaikan APBD memungkinkan pemerintah leluasa untuk mendorong pemulihan kehidupan sosial ekonomi masyarakat setelah dua tahun terdampak pandemi Covid-19. Kenaikan anggaran diharapkan dibarengi fokus pada kerakyatan. Hal itu seperti perbaikan rumah tidak layak huni, pembangunan rumah sakit baru, dan perbaikan prasarana dan sarana pendidikan serta kesehatan. Selain itu, ada program padat karya untuk ekonomi masyarakat dan beasiswa, juga bantuan untuk pelajar dari keluarga tidak mampu.
”Dengan semangat kemerdekaan, mari terus membangun Surabaya dengan gotong royong agar pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” ujar Adi, Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Surabaya.
Saat tasyakuran atau malam peringatan kemerdekaan, Ketua RW 010 Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan, Sutarman, mengatakan, warga bersyukur bisa kembali memeriahkan peringatan kemerdekaan. Ke depan, kegiatan-kegiatan yang diadakan tetap perlu memperhatikan protokol kesehatan untuk menekan potensi serangan penyakit yang mewabah.
”Peringatan kemerdekaan saat ini seolah-olah merdeka dari dampak pandemi,” katanya.