Polresta Banyumas Tangkap 16 Anggota Geng Motor yang Resahkan Masyarakat
Aksi geng motor kembali meresahkan masyarakat Banyumas, Jawa Tengah. Sebanyak 16 anggota geng motor yang meresahkan warga itu akhirnya diringkus Polresta Banyumas.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Banyumas menangkap 16 remaja anggota geng motor yang meresahkan masyarakat di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pada Minggu (14/8/2022) lalu, para anggota geng motor itu sempat berkeliling Purwokerto sambil mengacung-acungkan senjata tajam. Aksi mereka terekam kamera pemantau dan viral di media sosial.
”Ada sekelompok anak muda yang viral di medsos karena berhenti di Alun-alun Banyumas, kemudian pada saat itu ada yang mengacung-acungkan senjata tajam. Ini membuat masyarakat resah,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Banyumas Komisaris Besar Edy Sitepu, Selasa (16/8/2022).
Edy menyampaikan, dirinya menerima banyak laporan dari masyarakat terkait aksi geng motor itu. Setelah menerima laporan tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan dan mengidentifikasi kendaraan-kendaraan yang waktu itu ada di tempat kejadian perkara (TKP).
”Masyarakat khawatir apabila mereka yang menamakan diri geng motor ini tidak ditindak, maka akan berkembang. Atas informasi tersebut, kami melakukan penyelidikan, mengumpulkan keterangan dari para saksi, mengidentifikasi kendaraan-kendaraan yang saat itu ada di TKP,” paparnya.
Edy mengatakan, para terduga pelaku itu ditangkap di Cilacap, Jawa Tengah, pada Selasa ini. ”Hari ini kami berhasil mengamankan 16 orang yang kami duga sebagai pelaku,” ujarnya. Setelah penangkapan dilakukan, polisi langsung memeriksa para anggota geng motor tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dari 16 orang yang ditangkap, sebanyak 11 orang membawa senjata tajam. Edy menyebut, senjata tajam yang disita itu berupa samurai, celurit, dan lain sebagainya.
”Dari 16 orang itu, lima orang tidak membawa senjata tajam sehingga mereka diperiksa sebagai saksi. Lalu (terhadap) 11 orang lainnya masih dilakukan pemeriksaan terkait senjata tajamnya. Ini masih berproses. Kepada mereka juga akan dilakukan cek urine,” ujar Edy.
Dari hasil pemeriksaan polisi, anggota geng motor itu ingin melakukan unjuk kekuatan (show of force) dengan berkeliling jalan raya sambil mengacung-acungkan senjata tajam. Hingga sekarang, polisi juga masih melakukan pengejaran terhadap sejumlah orang lain.
”Mereka ada yang menamakan diri Geng Aliansi, Geng Warior, dan lain sebagainya. Mereka ada yang anak-anak, remaja, dan dewasa. Mereka itu seperti show of force. Datang ke alun-alun, di situ ada warga, tapi warga tidak menanggapi. Masalahnya, mereka mengacung-acungkan senjata,” tutur Edy.
Bupati Banyumas Achmad Husein melalui akun Instagram-nya menyatakan, tidak ada ruang untuk orang-orang yang ingin mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di Banyumas. Apalagi, selain mengacung-acungkan senjata tajam di Alun-alun Banyumas, geng motor tersebut juga sempat datang ke Alun-alun Purwokerto.
Menurut Husein, berdasarkan rekaman kamera pemantau (CCTV), anggota geng motor itu datang ke Alun-alun Purwokerto pada 14 Agustus 2022 pukul 03.10 dengan mengendarai 32 sepeda motor. Dalam kesempatan itu, mereka sempat melempar mercon.
Masyarakat khawatir apabila mereka yang menamakan diri geng motor ini tidak ditindak, maka akan berkembang.
Husein menyebutkan, dengan sinergi Tentara Nasional Indonesia dan Polri, penjagaan di Banyumas akan ditingkatkan. ”Penjagaan kami tingkatkan, patroli kami kerahkan. Di titik-titik strategis kami tempatkan CCTV dan pengamanan,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Maret 2022, Kepolisian Resor Kota Banyumas juga pernah meringkus sembilan anggota geng motor yang meresahkan masyarakat. Mereka masih berusia remaja, 15-17 tahun, dan membawa pelat besi serta celurit dalam aksinya. Tidak ada korban jiwa dalam aksi saat itu, hanya satu sepeda motor warga Purwokerto rusak (Kompas.id, 21/3/2022).