Bea Cukai Denpasar Lepas Ekspor Perdana melalui Benoa
Bea Cukai Denpasar, Selasa (16/8/2022), meresmikan pelepasan ekspor perdana dari Bali menuju Vanuatu melalui Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar. Ekspor diharapkan mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Bea Cukai Denpasar meresmikan pelepasan ekspor perdana dari Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, Bali, yang dikapalkan menuju Vanuatu, Selasa (16/8/2022). Ekspor produk furnitur dari Bali diharapkan turut mendorong pemulihan ekonomi Bali pascapandemi Covid-19.
Sebanyak 37 kontainer, termasuk 34 peti kemas berisi produk aneka furnitur, diberangkatkan PT Bali Sourcing Cargo dari Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, menuju Vanuatu. Nilai ekspor produk aneka furnitur itu menghasilkan devisa lebih dari 136.056 dollar AS atau Rp 2,027 miliar lebih.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur Susila Brata mengatakan, pelepasan ekspor produk furnitur melalui Pelabuhan Benoa, Bali, ke Vanuatu menjadi penanda kepulihan kembali ekonomi, khususnya di Bali, melalui kegiatan ekspor dan impor.
”Setelah hampir dua tahun seolah berpuasa selama pandemi Covid-19, pengiriman 37 kontainer senilai Rp 2 miliar lebih oleh PT Bali Sourcing Cargo menjadi semacam kick off ekspor Bali,” kata Susila di area terminal peti kemas Pelabuhan Benoa, Selasa (16/8/2022).
Pemilik PT Bali Sourcing Cargo, Surungan Novita Sibarani, mengatakan, mereka mengekspor beraneka mebel dan barang kerajinan (handicraft) yang akan digunakan untuk melengkapi pembangunan akomodasi wisata di Vanuatu. Novita menambahkan, diterimanya izin ekspor secara langsung dari Bali ke luar negeri itu diharapkan dapat membangkitkan dan membantu pemulihan ekonomi Bali yang tertekan akibat pandemi Covid-19.
”Saya merasa bangga dan bersyukur karena diberikan kepercayaan untuk melakukan ekspor dari Bali langsung ke Vanuatu,” kata Novita seusai peresmian pelepasan ekspor perdana dari Pelabuhan Benoa, Selasa. ”Sebagai pengusaha di Bali, saya ingin bersama-sama memajukan Bali,” ujarnya menambahkan.
CEO PT Pelindo III (Persero) Regional Bali dan Nusa Tenggara Ali Sodikin menyatakan, pelepasan ekspor perdana dari Bali ke luar negeri melalui Pelabuhan Benoa akan berdampak terhadap perekonomian daerah. Menurut Ali, Pelabuhan Benoa mendukung kegiatan ekspor ataupun impor melalui pelayaran perdagangan, selain untuk aktivitas pariwisata berupa tempat sandar kapal pesiar dan kapal wisata.
”Kami di Pelindo juga sudah menyiapkan fasilitas zona peti kemas di Pelabuhan Benoa,” kata Ali. Dengan adanya fasilitas peti kemas tersebut, menurut dia, Pelabuhan Benoa dapat menjadi pilihan pengiriman ekspor, selain melalui pelabuhan di Jawa Timur.
Pulih cepat
Seremoni pelepasan ekspor perdana dari Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, juga dihadiri sejumlah unsur pimpinan instansi atau badan, termasuk dari Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Kepolisian Daerah Bali, Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Benoa, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar. Pelepasan ekspor menjelang HUT Kemerdekaan RI tersebut juga diapresiasi sebagai penyemangat dan pendorong bergeraknya kegiatan ekspor Bali demi pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
Lebih lanjut Susila mengatakan, neraca ekspor dan impor Bali selama pandemi Covid-19 menurun tajam. Sebelum pandemi Covid-19, menurut dia, nilai ekspor Bali pernah mencapai 50 juta dollar AS. Selama 2021, nilai ekspor Bali turun hingga di bawah 10 juta dollar AS. Pengiriman 37 kontainer berisi produk ekspor oleh PT Bali Sourcing Cargo senilai Rp 2 miliar lebih ini diharapkan lebih memicu kegiatan ekspor dan impor Bali. ”Mulai awal 2022 ini sudah mulai ada pergerakan yang positif,” katanya.
Adapun berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Bali perihal ekspor dan impor Bali, nilai ekspor Bali secara kumulatif sejak Januari hingga Juni 2022 tercatat sebesar 299.422.374 dollar AS. Nilai kumulatif ekspor Bali itu dinyatakan naik sebesar 22,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau selama Januari-Juni 2021. Nilai ekspor Bali selama Juni 2022 sebesar 49.930.457 dollar AS atau naik sebesar 27,54 persen dibandingkan periode Juni 2021.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Denpasar Puguh Wiyatno mengatakan, ekspor perdana dari Bali melalui Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, terjadi karena adanya kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pengusaha. Puguh menyebutkan, Bea Cukai juga memiliki fungsi fasilitasi perdagangan dan asistensi industri untuk mendorong ekspor produk Indonesia ke pasar global.
Lebih lanjut Puguh menyebutkan, Bea Cukai Denpasar memiliki program inovasi, yakni BLI KADEK atau Bimbingan dan Layanan Informasi dan Klinik Asistensi dan Dukungan Ekspor, sebagai implementasi inisiatif Bea Cukai untuk meningkatkan potensi ekspor baik melalui pelabuhan laut maupun pelabuhan udara. Aktivitas ekspor ataupun impor Bali masih berjalan selama pandemi Covid-19, tetapi terbatas akibat pembatasan aktivitas dan minimnya sarana angkutan yang dioperasikan.