Pandemi Belum Berakhir, DIY Belum Pasang Target Wisata
Pemerintah Provinsi DIY belum berani menetapkan target kunjungan wisatawan. Situasi saat ini belum bisa dipastikan apakah bisa mendukung kunjungan atau tidak.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Sekalipun peningkatan kunjungan wisata sudah terasa, Pemerintah DIY belum berani menetapkan target untuk kunjungan wisatawan domestik. Pandemi yang belum usai masih menyebabkan ketidakpastian.
”Situasi saat ini masih serba belum pasti. Jadi, untuk sementara ini, lebih baik kita tetap berhati-hati serta memfokuskan pada kesehatan, keselamatan diri sendiri, dan seluruh masyarakat, termasuk pengunjung saja,” ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo saat ditemui, Kamis (11/8/2022).
Tahun 2019, jumlah kunjungan wisatawan ke DIY sebanyak 6,1 juta orang dan pada tahun 2021, terdata 4 juta orang. Tahun ini, peningkatan jumlah wisatawan sudah mulai terjadi. Khusus untuk wisatawan domestik, jumlah wisatawan yang terdata hingga triwulan kedua sudah meningkat 70-80 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Jumlah wisatawan asing tahun ini pun meningkat. Jika sebelumnya selama satu tahun di tahun 2021 baru terdata sekitar ribuan orang, di enam bulan pertama di tahun 2022 saja, jumlah wisatawan telah mencapai sekitar 1 juta orang.
Situasi saat ini masih serba belum pasti.
Meski demikian, Singgih mengatakan, pihaknya tetap berupaya melakukan pengawasan dan pembatasan. Beragam acara yang kini sudah mulai ramai digelar di destinasi-destinasi wisata tetap digelar dengan jumlah penonton terbatas.
”Dalam acara, keramaian apa pun, kami selalu meminta agar jumlah pengunjung yang hadir dibatasi 70-80 persen dari kapasitas, jangan dipaksakan memenuhi, memakai 100 persen kapasitas,” ujarnya.
Dinas Pariwisata DIY juga masih menerjunkan tim untuk memantau pelaksanaan protokol kesehatan. Sekalipun sarana prasarana pendukung sudah tersedia, saat ini banyak pengunjung dan pengelola tempat wisata mulai abai dan tidak memanfaatkannya dengan baik.
”Padahal, aturan sesuai protokol kesehatan,mencuci tangan, misalnya, sebenarnya menjadi kebiasaan baik yang sepatutnya terus dijalankan, baik dalam situasi pandemi maupun tidak,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Magelang Slamet Achmad Husein mengatakan, saat ini, banyak destinasi wisata masih belum mampu mendapatkan kunjungan wisatawan sebanyak saat kondisi sebelum pandemi.
Jumlah kunjungan wisatawan obyek wisata Ketep Pass yang sebelum pandemi bisa 4.500 orang per hari di akhir pekan, sekarang ini hanya berkisar 3.000-4.000 orang per hari di akhir pekan.
Jumlah wisatawan Taman Wisata Candi Borobudur yang di musim libur Lebaran di masa sebelum pandemi mampu mencatat tingkat kunjungan tertinggi sebanyak 64.000 orang per hari, di musim libur Lebaran tahun ini, jumlah wisatawan terbanyak hanya sekitar 30.000 orang per hari.
Meski demikian, Husein mengatakan, pihaknya tetap menargetkan jumlah kunjungan wisatawan tetap bisa meningkat melebihi capaian terakhir sebelum pandemi.
”Bagaimanapun, kami tetap harus menargetkan peningkatan kunjungan karena kami juga terdesak memenuhi target PAD (pendapatan asli daerah),” ujarnya.
Tahun ini, total jumlah wisatawan di Kabupaten Magelang diharapkan bisa meningkat 65 persen dibandingkan capaian di tahun 2019 di mana saat itu terdata jumlah pengunjung sekitar 6 juta orang.
Husein mengatakan, pihaknya optimistis situasi akan semakin membaik. Dia juga berharap jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat, terutama saat musim liburan akhir tahun.