Kemunculan Buaya di Pesisir Resahkan Warga Bandar Lampung
Kemunculan buaya muara di aliran sungai dan kawasan pesisir Kota Bandar Lampung meresahkan warga. Tim gabungan masih berupaya melakukan evaluasi satwa liar tersebut.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
—
Kini, personel dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah berupaya menangkap buaya tersebut.
Kepala Seksi III Konservasi BKSDA Bengkulu Hifzon Zawahiri mengatakan, buaya muara pertama kali terlihat di perairan pesisir Kota Bandar Lampung pada Senin (8/8/2022).
Sejumlah warga yang sedang memancing di pinggir Pulau Pasaran mengaku melihat kemunculan buaya muara berukuran besar.
Sementara itu, sejumlah warga juga mengaku melihat kemunculan anak buaya di aliran Sungai Way Balau. ”Jumlah buaya diperkirakan ada 2-3 ekor. Saat ini tim masih berupaya melakukan penyisiran untuk menangkap buaya muara tersebut,” kata Hifzon di Bandar Lampung, Rabu (10/8/2022).
Buaya tersebut diperkirakan berasal dari perairan wilayah Lampung Timur atau Tanggamus dan terbawa arus hingga ke perairan Bandar Lampung.
Berdasarkan pemetaan, habitat asli buaya muara di Lampung berada di perairan Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, dan Sungai Way Semaka, Tanggamus.
Menurut dia, buaya akan ditempatkan di Pusat Penyelamatan Satwa di Bandar Lampung. Sebelumnya, buaya muara yang keluar dari habitat aslinya akan dilepasliarkan di perairan TNWK. Namun, populasi buaya liar di perairan TNWK diduga melebihi daya tampung di ekosistemnya.
”Kami khawatir buaya akan kembali keluar dari habitatnya. Kami pernah menerima laporan buaya terlihat di sekitar dermaga di permukiman nelayan di Lampung Timur,” katanya.
Jumlah buaya diperkirakan ada 2-3 ekor. Saat ini tim masih berupaya melakukan penyisiran untuk menangkap buaya muara tersebut. (Hifzon)
Konflik perebutan ruang hidup antara manusia dan buaya di Lampung sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir. Setidaknya, sudah ada sekitar lima warga yang terluka akibat diserang buaya muara di Kabupaten Tanggamus.
Hifzon menilai, buaya muara semakin sering terlihat mendekati permukiman warga karena habitat aslinya rusak. Di Tanggamus, ditemukan sejumlah galian pasir di sekitar aliran Sungai Way Semaka. Kondisi itulah yang diduga memicu buaya mencari tempat lain untuk hidup dan mencari makan.
Evakuasi
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandar Lampung Sutarno menuturkan, BPBD meminta bantuan tim dari BKSDA Bengkulu untuk mengevakuasi buaya liar yang terlihat di aliran sungai Kota Bandar Lampung. Evakuasi harus segera dilakukan karena warga yang bermukim di kawasan pesisir resah dengan kemunculan satwa liar tersebut.
Selama ini, sejumlah warga di pinggir sungai kerap memanfaatkan air sungai untuk mencuci pakaian atau sepeda motor. Selain itu, warga juga sering kali memancing ikan di pinggir laut.
Rizki (34), warga Kecamatan Teluk Betung Selatan, berharap, tim gabungan dari BPBD dan BKSDA segera mengevakuasi buaya muara tersebut.
Ia khawatir buaya akan terbawa arus saat banjir datang. Apalagi, Bandar Lampung semakin mudah diterjang banjir saat hujan deras mengguyur lebih dari tiga jam.
Sebelumnya, BPBD Kota Bandar Lampung pernah mengevakuasi satu anakan buaya yang hanyut terbawa banjir pada April 2022. Buaya tersebut ditemukan di bawah jembatan aliran sungai di Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung.