Presiden Resmikan RSUD di Pontianak, Masyarakat Diharapkan Tidak Lagi Berobat Keluar Negeri
Presiden Joko Widodo meresmikan gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (9/8/2022). Masyarakat diharapkan tidak lagi berobat keluar negeri.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah dr Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (9/8/2022). Dengan fasilitas dan infrastruktur kesehatan yang lebih baik, masyarakat diharapkan tidak lagi berobat keluar negeri.
”Saya paling sedih kalau mendengar ada warga negara kita yang sakit, kemudian perginya keluar negeri, ke Malaysia, Singapura, Jepang, atau Amerika. Khusus Kalbar, saya mendengar banyak sekali yang ke Kuching,” ujar Presiden Joko Widodo, saat meresmikan gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (9/8/2022).
Presiden mengatakan, uang yang keluar untuk membiayai yang sakit dan keluar negeri (capital outflow) lebih dari Rp 110 triliun setiap tahun. Oleh sebab itu, saat Gubernur Kalbar meminta bantuan alat kesehatan kepada pemerinah pusat dan pemerintah provinsi Kalbar membangun gedungnya, Presiden menyambut baik.
”Saya jawab waktu itu, silakan dibangun. Alat kesehatannya saya siapkan sekitar Rp 200 miliar. Ini yang namanya gotong royong,” ujar Presiden.
Presiden mengecek ruangan di gedung baru RSUD dr Soedarso, termasuk ruangan operasi. Presiden mengatakan, semuanya sudah super modern. ”Saya ingatkan tidak usah lagi kita keluar. Di sini sudah siap dan cukup untuk menangani,” kata Presiden.
Presiden menuturkan lebih lanjut, pandemi selama dua setengah tahun ini memberikan banyak pelajaran. Pemerintah melihat bagaimana sistem kesehatan nasional. Hal apa yang harus diperbaiki, mana yang lamban dan harus dipercepat. Semuanya menjadi kelihatan.
”Pada saat kita krisis karena pandemi Covid-19, kelihatan semuanya. Mana yang tidak benar kelihatan, mana yang lamban kelihatan, dan mana yang kurang juga kelihatan. Inilah yang kita perbaiki,” ungkapnya.
Gubernur Kalbar Sutarmidji menuturkan, pembangunan gedung baru RSUD dr Soedarso diawali ketika ia baru dilantik menjadi Gubernur Kalbar. Beberapa bulan kemudian, Sutarmidji menghadap Presiden Joko Widodo.
”Saat itu saya meminta alat kesehatan. Saya diarahkan bertemu Menteri Kesehatan,” ujarnya.
Gedung enam lantai dua tower yang baru diresmikan tersebut bernilai Rp 205 miliar terdiri dari 277 tempat tidur. Di kompleks tersebut juga dibangun rumah sakit infeksius yang memiliki 100 tempat tidur. Hal itu untuk mengantisipasi ketika pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Tahun ini, pemerintah membangun untuk persiapan operasi jantung terbuka dan radio terapi. Sebab pasien kanker banyak berobat ke Kuching, Sarawak, Malaysia, selama ini. Mulai tahun ini sudah bisa dilayani di Pontianak.
”Rumah sakit ini dioperasikan tanpa kelas. Kami berpendapat, rumah sakit kelasnya tergantung dari jenis penyakitnya, jadi tidak memandang dari sisi kemampuan membayar. Hal ini sebagai upaya pemerintah agar bisa melayani kesehatan masyarakat secara paripurna,” ujarnya.
Perencanaan pembangunan gedung baru RSUD dr Soedarso tersebut sejak 2019. Kemudiaan pada 2020 mulai memasuki tahap pembangunan fisik dan pada akhirnya selesai pada 2022.
Direktur RSUD dr Soedarso Pontianak Yuliastuti Saripawan menuturkan, dengan adanya gedung baru ada penambahan kamar operasi. Di bangunan dua tower tersebut terdapat 14 kamar operasi yang terdiri dari 12 kamar operasi di lantai enam dan dua kamar operasi di lantai instalasi gawat darurat (IGD). ”Kamar operasinya sangat terstandar,” ujar Saripawan.
Pemerintah Provinsi Kalbar membangun gedung baru tersebut dalam rangka memperbaiki sarana dan fasilitas kesehatan yang dimiliki. Dari sisi sumber daya manusia (SDM), Kalbar sudah memenuhi. RSUD dr Soedarso memiliki 66 dokter spesialis dan 16 dokter subspesialis. Rumah sakit itu juga memiliki peralatan-peralatan yang bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Dengan demikian, masyarakat Kalbar diharapkan tidak pergi keluar daerah lagi untuk berobat. Dengan penambahan tempat tidur dan sebagainya, pelayanan akan lebih baik. RSUD dr Soedarso terus melakukan perubahan dan perbaikan. Kapasitas SDM juga terus dikembangkan, salah satunya melalui pelatihan.