Ribuan Rumah di Kabupaten Kapuas Hulu Terendam Banjir
Ribuan rumah di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, terendam banjir 20 cm-1,8 meter. Banjir yang dipicu hujan lebat pada Kamis (4/8/2022) sore hingga Jumat (5/8/2022) membuat sungai di lima kecamatan meluap.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Ribuan rumah di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, terendam banjir 20 cm-1,8 meter. Banjir yang dipicu hujan lebat pada Kamis (4/8/2022) sore hingga Jumat (5/8/2022) itu membuat sungai di lima kecamatan meluap.
Banjir di Kabupaten Kapuas Hulu, sekitar 600 kilometer dari Pontianak, terjadi sejak Jumat (5/8/2022). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, banjir terjadi di 15 desa di lima kecamatan. Sebanyak 2.984 rumah terendam, 4.015 keluarga atau 13.335 jiwa terdampak, dan 72 fasilitas umum terdampak. Satu unit jembatan di Desa Jerenjang, Kecamatan Seberuang, rusak.
Dari 15 desa yang pada awalnya terendam banjir, ada sejumlah desa yang sudah surut berdasarkan data terbaru pada hari Sabtu (6/8/2022) pukul 11.03, yaitu di Desa Miau Merah, Kecamatan Silat Hilir, dilaporkan sudah surut. Banjir di daerah tersebut hanya terjadi 8 jam. Kemudian banjir di Desa Pengkadan Hilir, Kecamatan Pengkadan, juga sudah surut.
”Sejauh ini belum ada laporan warga yang mengungsi. Mereka tampaknya memilih bertahan di rumah dengan membuat panggung di dalam rumah,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Kapuas Hulu Gunawan, Sabtu (6/8/2022).
Sejauh ini, BPBD memonitor ke wilayah-wilayah terdampak banjir. Selain itu mengevakuasi warga terdampak banjir serta melaksanakan koordinasi dengan pihak kecamatan.
Berdasarkan data BPBD, ada sejumlah kebutuhan darurat, antara lain kebutuhan dasar seperti makanan pokok, makanan siap saji, air minum, dan air bersih. Selain itu, selimut, sarung, pakaian anak-anak, pembalut wanita, perlengkapan mandi, dan alas tidur.
Agustinus Hingaan (33), warga Kapuas Hulu, menuturkan, banjir juga menggenangi Kota Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu. Hampir seluruh kota tergenang banjir. Warga di Kota Putussibau masih bekerja sembari mewaspadai ketinggian banjir.
”Meskipun masih bekerja, tetapi tidak seleluasa pada hari biasanya. Ada beberapa lokasi banjir yang kedalamannya tidak bisa dilintasi sepeda motor,” ujar Agustinus.
Sementara itu, terkait perkembangan cuaca dalam beberapa hari ke depan, prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Supadio, Pontianak, Supriyadi, menjelaskan, mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan cuaca di Kalbar umumnya cerah berawan hingga 11 Agustus. Hal ini terjadi di sebagian besar wilayah Kalbar, termasuk di Kabupaten Kapuas Hulu. Setelah tanggal 11 Agustus, diperkirakan baru ada potensi hujan lagi.