Memakai ”Tongsis” yang Dimodifikasi, Kelompok Pencuri Bobol 17 ATM di DIY
Polisi menangkap empat pembobol 17 mesin ATM Bank BPD DIY. Para pelaku memakai tongkat narsis atau tongsis yang telah dimodifikasi dalam aksinya.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·5 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Kepolisian menangkap kelompok pembobol mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang beraksi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kelompok pencuri itu membobol 17 ATM milik Bank BPD DIY dalam waktu kurang dari 12 jam. Para pelaku memakai tongkat narsis atau tongsis yang telah dimodifikasi.
”Dalam rentang waktu tidak lebih dari 12 jam, pelaku melakukan aksinya di 17 TKP (tempat kejadian perkara). Yang dicuri adalah uang di dalam mesin ATM,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah DIY Komisaris Besar Yuliyanto dalam konferensi pers di Kabupaten Sleman, Kamis (4/8/2022).
Para pelaku membobol mesin ATM pada Sabtu (30/7/2022) malam hingga Minggu (31/7/2022) pagi. Mereka awalnya membobol sejumlah mesin ATM di wilayah Kota Yogyakarta. Setelah itu, para pelaku melanjutkan aksinya dengan membobol mesin ATM di Kabupaten Kulon Progo.
Yuliyanto menyatakan, mesin ATM yang dibobol merupakan milik Bank BPD DIY. Para pelaku juga sempat mencoba membobol mesin ATM milik bank lain, tetapi tidak berhasil.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Ajun Komisaris Besar Tri Panungko memaparkan, para pelaku memulai aksinya pada Sabtu (30/7/2022) sekitar pukul 21.00. Mereka awalnya membobol ATM Bank BPD DIY di dekat Gedung DPRD Kota Yogyakarta. Di ATM itu, mereka berhasil mendapat uang Rp 700.000.
Setelah itu, para pelaku melanjutkan aksinya dengan membobol sejumlah ATM Bank BPD DIY di Kota Yogyakarta. Berdasarkan data kepolisian, ada 15 ATM di Kota Yogyakarta yang dibobol oleh para pelaku. Sebanyak 15 ATM itu dibobol antara Sabtu (30/7/2022) pukul 21.00 hingga Minggu (31/7/2022) pukul 03.00. ”Jadi, kurang lebih sekitar 6 jam pelaku ini berhasil melakukan aksinya di 15 titik ATM,” ujar Tri.
Sesudah menggasak uang di ATM wilayah Kota Yogyakarta, para pelaku bergeser ke Kulon Progo dengan mengendarai mobil sewaan. Di kabupaten tersebut, para pelaku membobol dua ATM pada Minggu (31/7/2022) antara pukul 06.00 dan 07.00.
Dari sejumlah ATM yang berhasil dibobol itu, mereka mendapatkan uang dengan besaran bervariasi, yakni antara Rp 700.000 dan Rp 3 juta per ATM. ”Jumlah kerugian materi dari 17 ATM tersebut sekitar Rp 43.800.000,” ujar Tri.
Tri menambahkan, seusai membobol 17 mesin ATM di Kota Yogyakarta dan Kulon Progo, para pelaku melakukan perjalanan ke Bandung, Jawa Barat. Setelah mendapat laporan ihwal kejadian ini, aparat Polda DIY kemudian melakukan pengejaran dan berhasil menangkap empat pelaku pada Senin (1/8/2022) di Bandung.
Keempat pelaku yang semuanya laki-laki itu adalah DH (32) yang berasal dari Kota Bogor, DF (33) dari Bandung, TH (36) asal Kabupaten Bogor, dan WS (31) yang berasal dari Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Pelaku melakukan aksinya pada awalnya normal seperti kita mengambil uang di mesin ATM.
”Dari keempat pelaku ini, otak dari aktivitas adalah TH. TH ini yang mengoordinasi para tersangka lainnya dalam melakukan aksi,” ujar Tri. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku mengaku baru menjalankan aksi pembobolan ATM di wilayah DIY.
Keempat pelaku dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Ancaman hukuman untuk para pelaku tersebut adalah pidana penjara maksimal 7 tahun.
Modus baru
Tri menjelaskan, saat melakukan pembobolan, para pelaku memanfaatkan kartu ATM yang memiliki saldo tabungan. Oleh pelaku, kartu ATM itu dimasukkan ke mesin ATM sasaran, lalu mereka menjalankan langkah-langkah yang biasa dilakukan saat hendak mengambil uang dari ATM, seperti memasukkan PIN atau kode keamanan, memilih jenis transaksi, dan memilih nominal uang yang akan diambil.
”Pelaku melakukan aksinya pada awalnya normal seperti kita mengambil uang di mesin ATM. Mereka menggunakan kartu ATM, dan kartu itu ada saldonya juga. Kartu itu dimasukkan seperti biasa ke mesin ATM, kemudian masukkan PIN, pencet transaksi, dan seterusnya,” kata Tri.
Sesudah pelaku memilih nominal uang yang akan diambil, mesin ATM akan berbunyi sebagai tanda sedang menghitung uang yang bakal ditarik. Tri menyebut, setelah proses penghitungan selesai, pelaku memasukkan obeng untuk mengganjal lubang tempat keluarnya uang dari mesin ATM.
Setelah itu, pelaku menarik uang dari mesin ATM menggunakan tongsis yang telah dimodifikasi. Tongsis tersebut dilengkapi penjepit. Begitu uang berhasil ditarik, pelaku lalu menarik obeng yang sebelumnya mengganjal di mesin ATM.
Menurut Tri, setelah proses itu dilakukan, mesin ATM akan menganggap transaksi penarikan uang tersebut gagal. Oleh karena itu, saldo tabungan yang dimiliki pelaku tidak berkurang meskipun mereka sudah berhasil mengambil uang. ”Di layar monitor mesin ATM tertulis transaksi gagal. Otomatis saldo dari kartu ATM yang dimiliki para pelaku tidak berkurang,” ujarnya.
Tri menyebut, modus pembobolan yang dijalankan para pelaku itu tergolong baru. Metode pembobolan itu juga menunjukkan para pelaku telah memahami cara kerja mesin ATM. Berdasarkan hasil penyidikan, para pelaku diduga mendapat informasi tentang cara kerja mesin ATM dari seseorang di Lampung. ”Nanti dalam prosesnya kita terus kembangkan. Dimungkinkan ke depan masih bertambah tersangkanya,” ujarnya.
Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad menyampaikan terima kasih kepada Polda DIY yang telah menangani kasus tersebut secara cepat. Dia menuturkan, setelah para pelaku menjalankan aksinya, sistem keamanan Bank BPD DIY berhasil mengidentifikasi adanya pembobolan secara cepat sehingga kasus itu kemudian langsung dilaporkan ke Polda DIY.
”Pada saat kejadian itu, pusat kontrol kami juga menengarai ada persoalan di ATM-ATM tertentu sehingga kami lakukan cek secara fisik dengan mendatangi. Saat itulah ketahuan sehingga kami terus melaporkan ke kepolisian,” ujar Santoso.
Santoso menambahkan, ke depan, Bank BPD DIY akan meningkatkan sistem keamanan untuk mencegah adanya kasus serupa. ”Kami terus senantiasa meningkatkan sistem keamanan di internal kami. Tidak perlu ada keraguan dari masyarakat berkaitan dengan keamanan di ATM,” ujarnya.