Peningkatan Kasus Covid-19 Kota Semarang Diprediksi sampai Agustus
Kasus Covid-19 yang sempat melandai mulai menunjukkan tren peningkatan belakangan ini. Vaksinasi dosis penguat digencarkan untuk menekan risiko penularan.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Peningkatan kasus Covid-19 terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, khususnya di kota-kota besar, seperti Kota Semarang dan Kota Surakarta. Rata-rata pasien positif bergejala ringan atau tanpa gejala. Di Kota Semarang, tren peningkatan kasus diprediksi terjadi hingga Agustus 2022.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jateng, jumlah kasus Covid-19 aktif hingga Senin (1/8/2022) sebanyak 645 orang. Jumlah itu meningkat 70 kasus dibandingkan hari sebelumnya. Dari jumlah penderita Covid-19 aktif, sebesar 19,53 persennya atau 126 orang dirawat. Sementara itu, sebanyak 519 orang atau 80,47 persennya menjalani isolasi mandiri karena bergejala ringan atau tak mengeluhkan gejala.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar, kenaikan kasus Covid-19 paling banyak disumbang oleh kenaikan kasus di kota-kota besar, seperti Kota Semarang dan Kota Surakarta. Kebanyakan, penderita Covid-19 di wilayah-wilayah tersebut merupakan pelaku perjalanan dan penderita penyakit penyerta yang belum mendapatkan vaksin penguat.
”Kenaikan kasus Covid-19 di Jateng saat ini masih tergolong kecil. Penambahan (kasus barunya) berkisar 50-60 orang per hari,” kata Yunita, Selasa (2/8/2022), di Semarang.
Di Kota Semarang, peningkatan kasus Covid-19 mulai terjadi pada akhir Juli. Rata-rata penambahan kasus harian yang sebelumnya sekitar 20 orang per hari meningkat menjadi di atas 50 orang per hari. Peningkatan kasus Covid-19 di Kota Semarang diperkirakan terjadi sampai akhir Agustus 2022.
”Meski tingkat penularannya cepat, angka kesembuhannya juga tinggi. Rata-rata penderita Covid-19 sekarang sudah negatif dalam waktu lima hari,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang M Abdul Hakam.
Untuk menekan risiko penularan, Pemerintah Kota Semarang akan menggencarkan vaksin dosis ketiga dan memperketat penerapan protokol kesehatan. Hal itu karena kebanyakan pasien Covid-19 yang mengeluhkan gejala berat merupakan orang-orang yang belum menjalani vaksin dosis penguat. Hingga kini, capaian vaksinasi penguat di Kota Semarang sebesar 53,2 persen.
”Masyarakat penderita diabetes, hipertensi, dan penyakit penyerta lain akan kita cari barang kali ada yang terlewat belum divaksin dosis ketiga. Kelompok ini wajib menjalani vaksin booster,” kata Hakam.
Penambahan kasus positif Covid-19 di Jateng juga disumbang dari para atlet ASEAN Para Games. Hingga Selasa, jumlah atlet yang terpapar Covid-19 sebanyak 17 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11 orang terdeteksi Covid-19 dalam tes usap di Kota Semarang, Minggu (31/7/2022).
Para atlet menjalani tes usap sebelum bertanding. Hal itu merupakan prosedur standar operasi yang diterapkan panitia penyelenggara ASEAN Para Games.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, para atlet yang diketahui terpapar Covid-19 merupakan orang tanpa gejala. Hanya ada satu atlet yang mengeluhkan gejala ringan. Pasien itu saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah KRMT Wongsonegoro Semarang. Sementara yang tak bergejala diisolasi di Balai Pelatihan Kesehatan Semarang.
”Karena ini beberapa memang atlet dari luar negeri, kemungkinan mereka (terpapar) saat melakukan perjalanan,” ujar Ganjar.