Kasus Covid-19 di Sumut Meningkat, Vaksinasi Penguat Kedua untuk Nakes Dimulai
Penularan Covid-19 masih terus meningkat di Sumatera Utara dengan jumlah kasus baru mencapai puluhan per hari. Di tengah kondisi itu, penyuntikan vaksin penguat kedua untuk tenaga kesehatan pun dimulai.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
HUMAS RSUP H ADAM MALIK
Tenaga kesehatan mulai mendapat vaksinasi Covid-19 dosis penguat kedua di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Selasa (2/8/2022). Vaksinasi dosis keempat itu mengantisipasi peningkatan kasus yang terjadi di Sumut.
MEDAN, KOMPAS — Penularan Covid-19 masih terus meningkat di Sumatera Utara dengan jumlah kasus baru mencapai puluhan per hari. Bahkan, ditemukan juga tiga kasus kematian karena Covid-19 sepanjang Juli di Medan. Di tengah kondisi itu, penyuntikan vaksin penguat kedua atau dosis keempat untuk tenaga kesehatan pun dimulai.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Syarifah Zakia mengatakan, vaksinasi dosis penguat kedua sangat penting di tengah lonjakan kasus di Sumut. Untuk tahap awal, vaksinasi penguat kedua diutamakan untuk 93.508 tenaga kesehatan (nakes) di seluruh Sumut.
”Untuk tahap awal dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik dan selanjutnya akan dilaksanakan di fasilitas kesehatan lainnya,” kata Syarifah, Selasa (2/8/2022), di Medan.
Rumah sakit lain yang nakesnya akan mendapat vaksinasi penguat kedua adalah Rumah Sakit Haji Medan. Vaksinasi lebih luas pun akan dilakukan di Lapangan Astaka, Jalan Willem Iskandar, untuk nakes dari beberapa rumah sakit di Medan dan sekitarnya. Jika vaksin mencukupi, vaksin penguat kedua juga akan segera diberikan untuk masyarakat umum.
Petugas menyiapkan suntikan vaksinasi untuk tenaga kesehatan di sentra vaksin Gelanggang Remaja Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (1/8/2022). Kementerian Kesehatan memutuskan memberikan vaksin Covid-19 dosis penguat kedua bagi tenaga kesehatan.
Menurut Syarifah, pemberian vaksinasi penguat kedua itu penting untuk meningkatkan kembali kekebalan kelompok di tengah masuknya varian baru Covid-19. Beberapa varian baru itu, misalnya, adalah subvarian Omicron, yakni BA.4 dan BA.5 yang diduga menjadi pemicu lonjakan kasus di sejumlah daerah di Indonesia.
”Di Sumut sendiri, lonjakan kasus Covid-19 sudah terjadi dalam beberapa pekan ini. Pada Senin (1/8/2022), ada tambahan 53 kasus baru,” kata Syarifah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufik Ririansyah mengatakan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level I diterapkan di Kota Medan pada periode 2 Agustus sampai 5 September 2022. Hal itu sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2022 tentang PPKM dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19.
”Kami akan menerapkan aturan sesuai dengan kriteria pada PPKM level I. Hal ini penting untuk menekan penularan Covid-19 yang meningkat dalam sebulan terakhir di Medan,” kata Taufik.
HUMAS RSUP H ADAM MALIK
Tenaga kesehatan mulai mendapat vaksinasi Covid-19 dosis penguat kedua di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Selasa (2/8/2022).
Taufik mengatakan, PPKM level I tetap memperbolehkan kegiatan, seperti pembelajaran tatap muka, perkantoran, sektor esensial, industri, pasar, dan rumah makan, dengan kapasitas hingga 100 persen. Namun, protokol kesehatan harus dilakukan secara ketat seperti wajib memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Jika kasus melonjak, kapasitas bisa dikurangi menjadi 50 persen.
Taufik mengatakan, di tengah peningkatan kasus Covid-19 di Medan, pihaknya melakukan peningkatan pengawasan protokol kesehatan dan percepatan vaksinasi penguat untuk masyarakat. Hingga sekarang, capaian vaksinasi penguat atau dosis ketiga itu masih cukup rendah.
Vaksinasi dosis penguat kedua sangat penting di tengah lonjakan kasus di Sumut.
Capaian vaksinasi dosis penguat untuk seluruh Sumut baru mencapai 29,70 persen atau 3,39 juta dari target 11,42 juta orang. Sementara, dosis pertama sudah mencapai 97,29 persen (11,11 juta) dan dosis kedua 83,34 persen (9,51 juta).
Taufik mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 di Kota Medan juga diiringi dengan ditemukannya kembali kasus kematian karena Covid-19. Selama Juli, ada tiga kasus kematian di Medan. Sebagian warga yang meninggal itu belum pernah mendapat vaksinasi Covid-19 sama sekali. Padahal, pada bulan sebelumnya, tidak ada ditemukan kasus kematian.
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Siswi SMA beraktivitas di sebuah rumah makan di Jalan Iskandar Muda, Medan, Sumatera Utara, Selasa (2/8/2022). Di tengah peningkatan kasus baru Covid-19, Kota Medan meningkatkan protokol kesehatan dengan kriteria PPKM level I.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Medan, kasus baru Covid-19 sepanjang Juli di Kota Medan mencapai 515 kasus. Terjadi peningkatan lebih dari delapan kali lipat dibandingkan Juni yang masih 64 kasus.
Pantauan Kompas, aktivitas masyarakat di ruang publik di Kota Medan tidak sepenuhnya bisa menerapkan protokol kesehatan. Pengunjung di pusat perbelanjaan, pasar, rumah makan, kafe, atau warung kopi tidak sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan. Pengawasan seperti penggunaan aplikasi Peduli Lindungi juga tidak digunakan lagi secara maksimal.
Paskah Michael (28), warga Kota Medan, mengatakan, sejak mendapat vaksinasi dosis kedua, ia sudah sangat jarang memakai masker terutama jika berada di tempat publik yang tidak ramai. Namun, setelah mendengar ada peningkatan kasus, ia semakin disiplin menggunakan masker.