Harga pangan dan kebutuhan pokok diklaim sedang turun dan terkendali sehingga situasi tersebut perlu dipertahankan dengan pengawasan dan kebijakan tata niaga yang baik.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan sidak harga di Pasar Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/7/2022). Pasar Wonokromo merupakan salah satu pasar besar utama di Kota Surabaya. Dari hasil sidak diketahui sejumlah komoditas, seperti daging ayam dan daging sapi, mengalami penurunan harga.
SURABAYA, KOMPAS — Harga kebutuhan pokok atau pangan di Surabaya, Jawa Timur, diklaim masih wajar. Harga sejumlah komoditas bahkan dilaporkan turun.
Hal itu terpantau saat Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan datang ke Pasar Keputran, Sabtu (30/7/2022) malam, dan Pasar Wonokromo pada Minggu (31/7/2022) pagi. Keputran dan Wonokromo adalah pasar utama di Surabaya.
Zulkifli mengatakan, harga daging sapi rata-rata Rp 120.000 per kilogram atau turun dari pekan sebelumnya, Rp 130.000 per kg. Minyak goreng curah dalam kemasan di bawah harga eceran tertinggi, Rp 14.000 per liter.
”Pasokan minyak goreng curah terjamin dan berlebih sehingga harga bisa stabil,” ujarnya.
Menurut Zulkifli, berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok yang mencakup 216 pasar di 90 kabupaten/kota se-Indonesia, penurunan harga kebutuhan pokok terasa sejak Jumat (29/7/2022).
Penurunan signifikan terjadi pada komoditas cabai rawit merah sebesar 23,5 persen dan bawang merah sebesar 13,1 persen. Di Jatim, harga turun terjadi karena sentra produksi di Nganjuk, Kediri, dan Blitar sudah panen.
”Tren penurunan harga diharapkan masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan,” kata Zulkifli.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Pembeli mengamati minyak goreng curah kemasan 1 liter yang dijual Rp 14.000 di Pasar Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/7/2022). Pasar Wonokromo merupakan salah satu pasar besar utama di Kota Surabaya. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan sidak harga sejumlah kebutuhan di pasar tersebut. Dari hasil sidak diketahui sejumlah komoditas, seperti daging ayam dan daging sapi, mengalami penurunan harga.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan mencatat minyak goreng curah rakyat tersedia di 18.024 pengecer berstatus mitra pelaku usaha jasa logistik dan eceran. Mereka ada di 271 kabupaten/kota di 27 provinsi.
Komoditas ini telah dilengkapi tanda khusus harga eceran tertinggi (HET). Sebanyak 91 perusahaan telah mendaftarkan diri untuk mendapat persetujuan penggunaan merek Minyakita.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos mengatakan, harga bahan pangan dianggap stabil. Alasannya, tren penurunan terjadi beberapa waktu terakhir.
Penurunan harga pangan juga terkait stok kebutuhan pokok yang melimpah. Misalnya, komoditas cabai merah dan minyak goreng sempat berharga tinggi karena gangguan pasokan yang sepekan terakhir telah teratasi dan normal.
”Harga cabai dan minyak goreng sempat tinggi karena langka. Ketika pasokan sudah ada, harga kembali normal,” ujar Yos.
Yos mengklaim terus berkoordinasi dengan perusahaan daerah pengelola pasar tradisional di Surabaya. Di Jatim, lima pasar besar di Surabaya masuk dalam sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok atau Siskaperbapo.
”Dari sana akan terlihat komoditas apa yang perlu segera mendapat perhatian agar pengendalian harga dapat diterapkan,” katanya.
Dalam pemantauan sebulan ini, kenaikan harga kebutuhan pokok terjadi terkait dengan peringatan Idul Adha pada 9 Juli 2022. Pengaruh lainnya akibat anomali cuaca.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Penjual ayam di Pasar Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/7/2022). Pasar Wonokromo merupakan salah satu pasar besar utama di Kota Surabaya. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan sidak harga sejumlah kebutuhan di pasar tersebut. Dari hasil sidak diketahui sejumlah komoditas, seperti daging ayam dan daging sapi, mengalami penurunan harga.
”Untuk pengendalian harga, kami berkoordinasi dengan sentra-sentra hortikultura agar dapat tetap memasok kebutuhan ke Surabaya sehingga kenaikan harga tidak berlangsung lama,” kata Yos.
Kepala Badan Pusat Statistik Kota Surabaya Agus Budi Santoso mengatakan, Surabaya mengalami inflasi 0,46 persen pada Juni 2022. Surabaya termasuk dalam delapan kota indeks harga konsumen di Jatim dan mengalami inflasi rendah.
Agus melanjutkan, komoditas yang dominan berkontribusi terhadap inflasi ialah cabai rawit, cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, dan kontrak rumah.