HUT Ke-653 Kota Cirebon, Momentum Gotong Royong Hadapi Berbagai Masalah

Hari Jadi Ke-653 Kota Cirebon, Jawa Barat, menjadi momentum untuk bergotong royong menyelesaikan berbagai masalah, seperti pandemi Covid-19, pengangguran, dan ketimpangan.

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis saat diwawancarai di Makam Sunan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (30/7/2022).

CIREBON, KOMPAS — Pandemi Covid-19, pengangguran, hingga masalah ketimpangan ekonomi masih mendera Kota Cirebon, Jawa Barat, yang berusia 653 tahun pada Sabtu (30/7/2022) atau bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1444 Hijriah. Pemerintah Kota Cirebon pun mengajak semua pihak bergotong royong menghadapi berbagai persoalan tersebut.

”Dalam momentum ulang tahun ini, kami mengambil tagline ’Ngobeng Yuh’. Ini kearifan kita, yakni ketika saudara atau tetangga memiliki hajatan, semua pihak dengan ikhlas membantu dan mengambil peran. Semangat ini perlu dibangun kembali untuk membangun kota,” kata Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis saat Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Cirebon, Sabtu pagi.

Baca juga : Berlangsung Semarak, Kirab HUT Ke-653 Kota Cirebon Jadi Agenda Tahunan

Selain Azis, rapat tersebut juga dihadiri Ketua DPRD Kota Cirebon Affiati, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati, serta sejumlah anggota DPR. Sebelum rapat paripurna, Pemkot Cirebon juga menggelar upacara di Balai Kota Cirebon. Acara yang disiarkan secara daring itu, antara lain, berisi pembacaan sejarah singkat daerah dan laporan wali kota.

Azis mengatakan, insiprasi ngobeng yuh yang juga bermakna gotong royong dibutuhkan untuk menyelesaikan aneka persoalan. Salah satunya, pandemi Covid-19 yang berdampak pada ketidakstabilan ekonomi. Meski demikian, pihaknya mengklaim mampu menjaga inflasi tahun 2021 sebesar 1,61 persen. ”Inflasi yang stabil ini syarat pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Suasana kirab ziarah ke makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (29/7/2022). Kegiatan yang diikuti ribuan orang itu merupakan rangkaian Hari Jadi Ke-653 Kota Cirebon yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1444 Hijriah pada Sabtu (30/7/2022). Mereka berjalan kaki sekitar 5 kilometer dari Balai Kota Cirebon menuju Astana Gunung Jati.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Cirebon, lanjutnya, juga meningkat dari 74,89 poin pada 2020 menjadi 75,25 poin pada tahun selanjutnya. Peningkatan IPM tersebut terjadi di dimensi usia dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Bayi yang lahir 2021, misalnya, dapat hidup 72,44 tahun atau lebih lama 0,18 tahun dibandingkan dengan tahun lalu.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di kota berpenduduk 340.000 jiwa itu juga menurun dari 10,97 persen pada pertengahan 2020 menjadi 10,53 persen setahun berikutnya. Meski demikian, angka tersebut masih di bawah TPT dalam skala Jabar, yakni 9,82 persen. Pemkot pun menggelar bursa pameran kerja untuk sekitar 1.300 lowongan dalam rangkaian HUT Cirebon.

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Sejumlah ibu-ibu menaiki kereta kirab ziarah ke makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (29/7/2022). Kegiatan yang diikuti ribuan orang itu merupakan rangkaian Hari Jadi Ke-653 Kota Cirebon yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1444 Hijriah pada Sabtu (30/7/2022).

Hari Jadi Ke-653 Kota Cirebon, lanjutnya, diharapkan menjadi momentum gotong royong membangun kota. ”Ego sektoral telah menonjol dibandingkan dengan sinergi dan kerja sama. Kepentingan bersama harus ditempatkan di atas kepentingan individu. Apabila, kita berhasil, maka itu akan jadi warisan sejarah bagi generasi yang akan memikul Kota Cirebon,” ujarnya.

Anggota Komisi II DPRD Kota Cirebon, Imam Yahya, berpendapat, salah satu problem yang perlu diperhatikan adalah kesenjangan pendapatan atau rasio gini. Tahun lalu, nilai rasio gini di Kota Cirebon 0,489 atau meningkat dibandingkan dengan 2019, yakni 0,4. Nilai rasio gini berkisar 0 hingga 1. Angka yang mendekati 1 menunjukkan ketimpangan semakin tinggi.

”Gini ratio kita sudah lampu kuning kemerah-merahan. Artinya, kesenjangan semakin tinggi. Kami berharap, seiring pulihnya ekonomi dari pandemi Covid-19, kesejahteraan meningkat dan merata, bukan hanya dinikmati oleh beberapa orang,” kata Imam.

Baca juga : HUT Ke-652 Kota Cirebon, Awal Kebangkitan dari Pandemi