25 Tahun Monsinyur Petrus Turang Memimpin Keuskupan Agung Kupang
25 Tahun Mgr Petrus Turang Pr memimpin Keuskupan Agung Kupang. Ia telah membimbing dan melayani umat Katolik di bidang kerohanian, sekaligus membangun sekolah mencerdaskan.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·5 menit baca
Ribuan umat Katolik, perwakilan umat lintas agama, para tokoh agama, sejumlah politisi, pejabat daerah, serta biarawan dan biarawati memadati Gereja Katolik St Maria Asumpta Kupang. Peringatan 25 tahun tahbisan uskup Monsinyur (Mgr) Petrus Turang Pr menghadirkan sekitar 20 uskup.
Dalam tenggat 25 tahun, Mgr Petrus Turang Pr telah mengabdi dan berkarya membina dan mengembangkan iman umat Katolik, di samping memajukan pendidikan di NTT.
Misa konselebrasi peringatan 25 tahun tahbisan uskup Petrus Turang Pr berlangsung di Gereja St Maria Asumpta Kupang,Rabu (27/7/2022).
Misa dipimpin Mgr Petrus Turang Pr sendiri, didampingi Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo, dihadiri sekitar 20 uskup dari 20 keuskupan di Indonesia, yang delapan keuskupan di antaranya ada di NTT.
Sekitar 5.000 umat memadati ruangan dalam gereja, halaman depan, serta sisi kiri dan kanan gereja. Panitia pun memasang tiga titik proyektordi luar gereja agar umat bisa menyaksikan dan mengikuti ritus liturgi katolik dari dalam gereja.
Misa berlangsung khidmat dan tenang, diiiringi koor meriah dari umat. Parkir kendaraan pun berjajar dari sekitar halaman gereja sampai halaman Kantor DPD Partai Golkar NTT dan sejauh 100 meter ruas Jalan El Tari.
Hadir pada kesempatan itu, antara lain, anggota DPR RI dari PDI-P Herman Hery,Ansy Lema, dan anggota DPD RI Paul Liyanto. Juga hadir Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore, Wakil Gubernur Joseph Nae Soi,Komandan Pangkalan Angkatan Udara El Tari Kupang Kolonel (Pnb) Aldrin Petrus Mongan, dan Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni.
Uskup Turang dalam khotbahnya, antara lain, menguraikan moto tahbisan uskupnya, ”Pertransit Benefaciendo”, ’Ia berjalan keliling sambil berbuat baik’ (Kis 10:38).
Selama 25 tahun, Uskup Turang berjalan mengelilingi enam kabupaten/kota yang berada di wilayah layanan Keuskupan Agung Kupang untuk melayani umat.
Turang ingin melihat kondisi umat dari dekat, dan mendengar langsung keluh kesah umat, dan para pastor yang melayani umat setiap hari di wilayah itu.
Setiap masalah terkait pelayanan bidang kerohanian dan pendidikan umat segera dicarikan jalan keluar.Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Pelayanan umat tidak boleh terganggu.
Umat harus dilayani dengan sungguh-sungguh agar mereka bisa bertemu dengan Tuhan, sebagai sumber hidup dan kekuatan. Enam kabupaten/kota itu adalah Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Rote Ndao, Sabu Raijua, dan Kabupaten Alor.
Mgr Piero Pioppo dalam sambutan akhir misa membacakan surat yang disampaikan Paus Fransiskus.
Dalam surat Paus Fransiskus yang ditulis di Roma, 25 Juli 2022, dikatakan, ”Kepada saudara kami yang terhormat Uskup Agung Metropolitan Kupang, Mgr Petrus Turang. Selamat merayakan tahbisan uskup ke-25. Kami menyampaikan salam persaudaraan dalam persekutuan gereja bagi umat Katolik, gereja Kristus, dan kaum klerus gerejawi.
Kami mengucap syukur dan terima kasih, dalam naungan perawan Maria yang terberkati, berlimpahkan rahmat surgawi dan dengan perantaraan rasul Santo Petrus yang terberkati, kami memberikan berkat apostolik bagi uskup terkasih, sambil memintanya berdoa bagi kami agar kami dapat dan terus mampu merayakan pelayanan kepada umat.
Uskup Piero Pioppo pun mewakili Gereja Katolik Roma mengucapkan terima kasih atas perayaan agung 25 tahun tahbisan episkopal Uskup Agung Petrus Turang.
”Saya mengenal uskup Turang di Seoul, Korea, 1996. Saya merasakan kebaikan yang begitu besar dari Uskup Turang. Karena itu, saya memberi penghormatan tinggi atas kebaikannya itu. Saat itu dia meluangkan waktu untuk berbicara hal-hal mengenai Gereja Katolik Indonesia dan Asia dalam bahasa Italia yang sempurna,” katanya disambut tepuk tangan umat.
Satu-satunya yang saya miliki yang hendak saya sampaikan adalah keinginan Bapa Suci Paus Fransiskus untuk menyatakan kebahagiaan atas pengabdian dan pelayanan Uskup Agung Turang. (Piero Pioppo)
Selama 25 tahun Uskup Turang telah melayani umat katolik di Keuskupan Agung Kupang, sekaligus mengembangkan iman umat Katolik di kawasan gereja katolik Asia melalui sumbangan pemikiran dalam berbagai pertemuan dan pergauan gerejani.
”Lalu, 20 tahun kemudian saya bertemu lagi dengan Uskup Agung Turang di Jakarta. Tahun 2017 saya diutus Bapa Suci sebagai uskup apostolik Gereja Katolik Indonesia, dan sudah datang beberapa kali di NTT untuk tahbisan uskup,” ujarnya.
Persahabatan
Pioppo mengatakan sangat tersentuh dan tetap mengingat apa yang disampaikan Mgr Turang 20 tahun lalu di Seoul. Persahabatan keduanya pun terus berlangsung melalui kerja sama gerejani yang otentik dalam megembangkan iman umat dan kemajuan gerejawi. ”Ini bagian dari apa yang dapat saya berikan dalam suasana persahabatan di dalam Tuhan.”
”Satu-satunya yang saya miliki yang hendak saya sampaikan adalah keinginan Bapa Suci Paus Fransiskus untuk menyatakan kebahagiaan atas pengabdian dan pelayanan Uskup Agung Turang,” katanya.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang didaulat memberi sambutan pada akhir misa menyampaikan terima kasih dari masyarakat dan Pemda NTT kepada Keuskupan Agung Kupang yang telah membantu Pemda membangun sekolah-sekolah di NTT.
Gereja telah hadir menciptakan generasi muda NTT yang cerdas dan bertanggung jawab bagi masa depan daerah ini. Tanpa gereja, pendidikan di NTT tidak mungkin tumbuh dan berkembang seperti saat ini.
Di sejumlah pulau di NTT, gereja lebih awal hadir membuka sekolah-sekolah seperti di Flores dan Timor sebelum pemerintah masuk.
Saya harap gereja dan pemerintah terus berkolaborasi membangun NTT ke depan,” kata Laiskodat.
Sebelum memberi berkat penutup, Uskup Turang menyampaikan terima kasih kepada umat Keuskupan Agung Kupang, pemda, Gubernur, wali kota, para bupati, para pastor paroki, anggota DPR RI, dan anggota DPD RI yang sempat hadir. ”Selama memimpin, saya meyampaikan kasih dari Tuhan,” ujarnya.
Terima kasih kepada panitia, perwakilan masyarakat Manado yang terlibat dalam menyiapkan misa, koor, dan lainnya. Terima kasih kepada penyedia makanan dan minuman.
”Terakhir, terima kasih kepada Duta Besar Vatikan Piero Pioppo,” kata Turang sambil tersenyum kepada Mgr Pioppo yangduduk di belakang altar, dan disambut tepuk tangan meriah umat.