Meski Mulus, Jalur Menuju IKN Rawan Kecelakaan Tunggal Truk
Kecelakaan tunggal truk kerap terjadi di jalur menuju IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Warga berharap ada pelebaran penerangan dan pengaturan jam melintas kendaraan berat.
Oleh
SUCIPTO
·5 menit baca
KUTAI KARTANEGARA, KOMPAS — Jalan Samboja-Sepaku, jalur satu-satunya menuju Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur, kerap menimbulkan kecelakaan tunggal. Salah satu yang paling sering adalah truk yang tergelincir ke luar jalan. Pelebaran jalan, penerangan, dan pengaturan kendaraan berat diperlukan agar mobilitas warga terjamin.
Pada Senin (25/7/2022) sekitar pukul 12.00 Wita, dua truk 10 roda terperosok ke kanan dan kiri jalan di Desa Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara. Bagian belakang truk itu keluar jalur yang lebih rendah sehingga tak bisa bergerak.
Dari lebar jalan sekitar 7 meter itu hanya tersisa celah tak lebih dari 1,7 meter di antara kedua truk. Akibatnya, kendaraan yang menuju IKN dan dari arah sebaliknya tak bisa melintas. Saat Kompas melintasi jalur itu, terdapat antrean mobil lebih dari 1 kilometer. Hanya pengendara motor yang mampu melewatinya dengan mulus di jalan yang menurun tajam tersebut.
Sejumlah pengendara mobil Toyota Rush nekat mencoba melewati ruang yang tersisa di antara dua truk itu. Namun, karena terdapat bagian yang menonjol ke luar di tepi mobil, badan mobil membentur bagian depan truk. Akhirnya, mobil itu kembali mundur.
Hanya mobil pikap Carry, Toyota Avanza G keluaran 2012, dan mobil yang lebih kecil yang mampu melintas. Itu pun harus sangat hati-hati. Sejumlah pengendara lain membantu mengarahkan di tengah rintik gerimis.
Pengendara mobil yang lebih besar harus bersabar. Bahkan, ada yang bermalam di jalan untuk menunggu truk itu dievakuasi. ”Saya mau tidak mau harus menunggu karena bawa truk. Ini satu-satunya jalan darat ke Kecamatan Penajam,” ujar Arianto (43), sopir truk dari Bontang.
Ia mengatakan, truk merah sudah terperosok ke luar jalur sejak dini hari sekitar pukul 01.00 Wita. Saat itu, sisa badan jalan masih bisa dilalui kendaraan pribadi. Namun, Sekitar pukul 11.30 Wita, seorang pengemudi truk berwarna biru nekat menanjak dari arah IKN Nusantara melewati badan jalan yang tersisa. Naas, bagian belakang truk 10 roda itu keluar badan jalan. Akibatnya, bagian belakang truk terperosok ke tanah yang lebih rendah di luar jalan.
Jalan Samboja-Sepaku memang satu-satunya jalur darat tercepat dari Samarinda menuju Kecamatan Penajam, pusat pemerintahan Kabupaten Penajam Paser Utara. Ada jalur lain, yakni melalui Kota Balikpapan, kemudian menyeberang dengan kapal feri. Namun, rute tersebut memakan waktu lebih lama 1,5 jam.
”Kalau harus putar balik dan nyeberang lewat kapal feri di Balikpapan, saya ndak ada uang operasionalnya, sekitar Rp 500.000,” tambah Arianto dengan mata yang merah karena kurang tidur.
Kerap terjadi
Pengendara lain, Suryanto (38), yang kerap melintasi jalur itu, mengatakan, kecelakaan tunggal berupa truk tergelincir kerap ia jumpai. Sebagai sopir pengangkut ikan, setidaknya dua kali dalam seminggu ia melintasi jalur tersebut untuk mengantar ikan dari Kota Samarinda ke Kecamatan Batu Licin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Suryanto sudah mengantre sekitar 30 menit. Ia tak mau ambil risiko melewati celah yang tersisa. Sebab, pikap yang ia kemudikan membawa 1 ton ikan untuk dijual.
”Jalur ini nantinya mungkin bakal ramai mobil besar karena pembangunan IKN. Harapan saya, pemerintah melebarkan jalan supaya minim kecelakaan,” ujar Suryanto berharap.
Ia menambahkan, Jalan Samboja-Sepaku banyak yang menurun tajam. Selain itu, meskipun jalan sudah mulus, juga terdapat badan jalan yang ambles sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan tunggal. Ia berharap, pemerintah memperbaiki jalan-jalan tersebut. Saat melintas pada malam hari, Suryanto juga kerap waspada karena di sepanjang jalur itu tak ada lampu penerang jalan.
Pengaturan kendaraan
Dihubungi terpisah, Kepala Bagian Operasional Direktorat Lalu Lintas Polda Kaltim Ajun Komisaris Besar Bangun Isworo mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas perhubungan setempat untuk mengevakuasi dua truk tersebut. Sebelum hari berganti, ditargetkan jalur itu sudah bisa dilalui.
Bangun menambahkan, pemerintah berencana melebarkan jalan sepanjang 25 kilometer untuk jalur logistik pembangunan tahap awal IKN di Kecamatan Sepaku. Jalur itu membentang dari simpang tiga PT ITCI Hutami Manunggal Sektor Trunen hingga simpang tiga ke arah Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara.
Mulai Agustus, sistem buka-tutup jalan akan diberlakukan agar lalu lintas kendaraan barang dan orang tetap berjalan seiring pembangunan dimulai. Sebab, nantinya akan banyak truk roda 10 atau lebih yang sering melintas.
”Buka tutup jalur dilakukan mulai Kilometer 38 Samboja, Kutai Kartanegara (Jalan Samboja-Sepaku), sampai Simpang 3 Petung, Penajam Paser Utara. Rencana akan diberlakukan mulai 1 Agustus 2022-31 Desember 2022,” katanya.
Jalur tersebut ditutup mulai pukul 06.00-22.00 Wita untuk kendaraan roda 10 atau lebih. Kendaraan dengan roda kurang dari 10 boleh melintas di jam tersebut. Adapun kendaraan berat dengan 10 roda atau lebih baru dibolehkan melintas pada pukul 22.00-06.00 Wita.
”Pembangunan jalan akan dilakukan separuh badan jalan terlebih dahulu. Kondisi itu memungkinkan bagi kendaraan untuk melintas di separuh jalan yang belum dibangun,” ujar Bangun.
Agar kendaraan mudah diatur dan terpantau, kepolisian akan membuat delapan pos pantau. Tiga pos pantau berada di Kutai Kartanegara dan lima pos pantau ada di Penajam Paser Utara (PPU).
Sebanyak 30 personel dari Ditlantas Polda Kaltim disiagakan di pos-pos tersebut. Selain itu, petugas dari Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional serta Dinas Perhubungan Kutai Kartanegara dan PPU juga bersiaga di setiap pos.
Pemerintah juga menyiapkan kantong parkir agar kendaraan berat tak menumpuk di jalan protokol saat menunggu jalan dibuka. Bangun menyebutkan, akan disediakan dua kantong parkir di jalan lintas Kutai Kartanegara-Balikpapan, yakni di Km 32 dan Km 39.