Percepatan Vaksinasi Jadi Strategi Pengendalian di Surabaya
Vaksinasi menjadi strategi pengendalian Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur, untuk melengkapi kinerja pengendalian, terutama pengetesan, penelusuran, penanganan (3T), sosialisasi, dan penerapan protokol kesehatan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
Vaksinasi Covid-19 dosis 2 dan dosis 3 atau penguat untuk percepatan dan perluasan cakupan warga dalam Bakti Sosial Layanan Terintegrasi di Pasar Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (22/7/2022).
SURABAYA, KOMPAS — Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Jawa Timur, terus mendorong percepatan dan perluasan vaksinasi terutama dosis 3 atau penguat. Kebijakan ini menjadi strategi pengendalian pandemi Covid-19 yang dua pekan terakhir memburuk dan terlihat dari penambahan 108-207 kasus harian.
Berdasarkan laman resmi lawancovid-19.surabaya, sampai dengan Jumat (22/7/2022) petang, warga dengan KTP Surabaya yang telah menerima vaksinasi dosis 1,2,3 mendekati 835.000 jiwa. Namun, angka itu masih jauh di bawah jumlah warga KTP Surabaya yang belum menerima vaksinasi sampai dosis penguat yang 1,879 juta jiwa.
Jumlah penerima vaksin dosis 1, 2, dan 3 baru mencakup 44,4 persen dibandingkan dengan yang belum. Persentase itu belum ideal. Setidaknya capaian mendekati 100 persen dari jumlah sasaran 2,624 juta jiwa warga dewasa atau berusia di atas 18 tahun. Adapun untuk usia anak dan remaja atau 6-17 tahun, regulasi pemerintah sejauh ini hanya memberikan vaksinasi dosis 1 dan dosis 2 yang sudah dianggap komplet.
Menurut Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, pengendalian pandemi saat ini lebih diarahkan kepada warga agar segera melengkapi vaksinasi hingga dosis 3 atau penguat. Kelengkapan vaksinasi bertujuan memudahkan masyarakat melakukan perjalanan dengan angkutan umum di dalam negeri. Vaksinasi sampai dosis penguat menjadi syarat wajib bagi pengguna pesawat, kapal, kereta, dan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) sejak 17 Juli 2022 atau sepekan lalu.
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
Vaksinasi Covid-19 dosis 2 dan dosis 3 atau penguat untuk percepatan dan perluasan cakupan warga dalam Bakti Sosial Layanan Terintegrasi di Pasar Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (22/7/2022).
Jika belum melengkapi dosis 3, warga yang melakukan perjalanan harus melengkapi diri dengan hasil tes antigen atau PCR. Syarat dokumen tes tidak berlaku bagi warga usia 6-17 tahun yang sudah menerima dosis 1 dan dosis 2. Selain itu, syarat itu juga tidak berlaku bagi kalangan yang tidak dapat menerima vaksinasi dan diperkuat oleh surat keterangan dari dokter.
”Meski mendorong percepatan dan perluasan vaksinasi, kinerja pengendalian yang selama ini dijalankan tetap dikerjakan secara optimal,” kata Eri. Yang dimaksud terutama pengetesan, penelusuran, dan penanganan atau 3T (testing, tracing, treatment). Sejak awal bulan lalu, aparatur juga kembali menggiatkan swab hunter dan sosialisasi disiplin protokol kesehatan karena prediksi peningkatan kasus Covid-19 terkait subvarian Omicron yang lebih menular.
Di sisi lain, fatalitas atau dampak kematian akibat Covid-19 melemah terhadap mereka yang telah menerima vaksin. Dalam sepekan terakhir, di Surabaya belum tercatat lagi kasus kematian pasien Covid-19. Artinya, vaksinasi membantu peningkatan peluang hidup dari ancaman kematian Covid-19. Untuk itu, Eri melanjutkan, percepatan dan perluasan vaksinasi menjadi penting sebagai penyempurna kinerja pengendalian pandemi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina menambahkan, vaksinasi terus didorong dengan memperluas kegiatan tersebut. Misalnya vaksinasi menjadi salah satu pelayanan yang diberikan dalam Bakti Sosial Layanan Terintegrasi di setiap kecamatan. Dalam bakti sosial diberikan 17 pelayanan untuk masyarakat, termasuk vaksinasi.
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
Suasana vaksinasi massal di pusat belanja Ciputra World, Surabaya, Jawa Timur, dengan vaksin penguat (booster) Moderna, Rabu (26/1/2022).
”Aparatur di kelurahan dan kecamatan juga diberi keleluasaan untuk mendorong vaksinasi kian digencarkan,” kata Nanik. Misalnya, ada kelurahan yang mengadakan vaksinasi pada malam hari atau dibuat menarik dengan undian berhadiah bahan kebutuhan pokok (pangan).
Secara terpisah, Anggoro Himawan, Lurah Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, mengatakan mencoba menarik lebih banyak warganya untuk memenuhi vaksinasi dosis penguat dengan pelaksanaan kegiatan pada malam hari disertai undian berhadiah.
”Intinya percepatan vaksinasi,” kata Anggoro. Vaksinasi pada malam hari untuk mengakomodasi warga yang tidak bisa datang pada pagi-sore karena harus bekerja. Undian berhadiah menjadi magnet, terutama bagi kalangan ibu rumah tangga untuk melengkapi vaksinasi.
Dalam masa pandemi, ekonomi sedang menuju pemulihan, tetapi harga bahan pangan masih fluktuatif atau naik turun. Mendapatkan undian berhadiah bahan pangan setidaknya menghibur warga yang benar-benar kesulitan memenuhi kebutuhan karena penghasilan tidak menentu atau belum bisa bangkit dari dampak pandemi Covid-19.