Gernas BBI di Kalsel Dorong Penguatan Ekonomi Dalam Negeri
Gernas BBI merupakan salah satu upaya KKP untuk meningkatkan digitalisasi UMKM agar dapat mempromosikan serta memperluas akses pasar dengan memanfaatkan dunia digital dan lokapasar.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·4 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Kalimantan Selatan diharapkan menjadi solusi untuk penguatan ekonomi dalam negeri. Untuk itu, usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM perlu terus didorong untuk masuk ekosistem digital dan berorientasi ekspor.
Kegiatan Gernas Bangga Buatan Indonesia (BBI) di Kalsel dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat (22/7/2022) sore. Turut hadir Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anas.
Kampanye Gernas BBI di Kalsel mengusung tema ”Jelajahi Warna-Warni Kalimantan Selatan” dan dipusatkan di Taman Siring 0 Kilometer, Kota Banjarmasin. Kegiatan akan berlangsung selama tiga hari, 22-24 Juli 2022.
Luhut mengatakan, kondisi ekonomi dunia, termasuk Indonesia, saat ini dihadapkan pada tantangan yang berat. Perang Rusia-Ukraina berdampak pada kenaikan harga energi dan pangan serta berpotensi mendorong perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Indonesia dinilai masih cukup baik karena perekonomian Indonesia pada triwulan I-2022 tumbuh 5,01 persen.
”Kondisi ekonomi saat ini memerlukan kerja keras dari seluruh pihak. Karena itu, Gernas Bangga Buatan Indonesia bisa menjadi solusi untuk penguatan ekonomi dalam negeri,” katanya.
Menurut Luhut, daerah harus aktif mendampingi UMKM, meningkatkan kualitas, memperluas pasar di ekosistem digital, hingga optimalisasi anggaran belanja untuk UMKM. Pasar di ekosistem digital memberikan ruang yang sangat luas dalam berkompetisi. ”Harus kita dorong untuk go digital, baik dari sistem pembayaran maupun pemasaran. Produk lokal jangan kalah dengan produk luar,” ujarnya.
Kegiatan Gernas BBI di Kalsel merupakan kolaborasi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selaku manajer kampanye (campaign manager) dengan Pemerintah Provinsi Kalsel dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel. Sekitar 600 UMKM turut berpartisipasi dalam kegiatan Gernas BBI kali ini.
Kondisi ekonomi saat ini memerlukan kerja keras dari seluruh pihak. Karena itu, Gernas Bangga Buatan Indonesia bisa menjadi solusi untuk penguatan ekonomi dalam negeri.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono lewat video sambutan menyampaikan, Gernas BBI merupakan salah satu upaya KKP untuk meningkatkan digitalisasi UMKM agar dapat mempromosikan serta memperluas akses pasar dengan memanfaatkan dunia digital dan lokapasar (marketplace). ”KKP mendukung penuh program ini melalui tagar pasar laut Indonesia,” ujarnya.
Merujuk data terbaru KKP, keberadaan pengolahan skala kecil atau UMKM mencapai 62.389 unit, yang mencakup berbagai jenis usaha pengolahan ikan. Melalui Gernas BBI telah dilakukan kurasi UMKM terpilih untuk mengikuti program pendampingan, pembinaan branding, serta fasilitas promosi hingga peningkatan kemampuan akses pasar menuju ekspor.
”Kami berharap kampanye Gernas BBI dapat menguatkan dan meningkatkan peranan UMKM untuk menghadapi tantangan ke depan,” katanya.
Tumbuh positif
Menurut Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, perekonomian Kalsel terus mengalami pertumbuhan positif. Pada triwulan I-2022, ekonomi Kalsel tumbuh 3,49 persen. Kinerja perekonomian Kalsel juga banyak ditopang UMKM dengan produk-produk lokalnya.
”Melalui kampanye Gernas BBI, kami berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan UMKM, termasuk mengajak masyarakat untuk selalu bangga menggunakan produk lokal,” katanya.
Sahbirin berharap kegiatan kampanye Gernas BBI di Kalsel dapat membangun motivasi para pelaku UMKM di Kalsel. Mereka dapat memanfaatkan peluang dan potensi yang ada sehingga mampu berdaya saing dan berkontribusi optimal pada pertumbuhan ekonomi.
”Kami mengajak semua pelaku UMKM di Kalsel untuk terus meningkatkan kreativitas dan menciptakan inovasi untuk meningkatkan daya saing demi mewujudkan UMKM Kalsel yang berkualitas dan maju untuk Indonesia maju,” ujarnya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo lewat video sambutan menyampaikan, pihaknya melihat perekonomian Kalsel terus meningkat. Peningkatan itu tidak hanya bertumpu pada batubara dan minyak sawit mentah (CPO), tetapi juga pada produk-produk UMKM, misalnya kerajinan kayu ulin; tas berbahan purun, rotan, dan eceng gondok; teh daun gaharu, dan kain sasirangan.
Produk-produk UMKM Kalsel sudah merambah pasar nasional, Singapura, Jepang, hingga Afrika. Hal itu pun menjadi kekuatan bagi sumber pertumbuhan ekonomi di Kalsel. ”Kami terus berkomitmen mendukung dan mendorong UMKM Kalsel untuk go export melalui kegiatan Program Akselerasi UMKM Berorientasi Ekspor (Pamor Borneo),” katanya.
Pada 2021, Pamor Borneo dilaksanakan di Singapura. Tahun ini, Pamor Borneo akan dilaksanakan di Jepang pada Agustus 2022. ”Ekspor produk UMKM Kalsel ke pasar global tercatat telah mencapai Rp 106,9 miliar,” ujar Perry.