Waspada Gelombang Tinggi, Pemancing Hilang di Perairan Kendari
Seorang pemancing hilang setelah dihantam gelombang tinggi di perairan Kendari, Sulawesi Tenggara. Gelombang yang tinggi dan cuaca buruk harus diwaspadai seiring puncak musim hujan.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·2 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Masyarakat yang beraktivitas di sekitar Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, diminta mewaspadai cuaca buruk hingga sepekan ke depan. Pada Minggu (17/7/2022) petang, seorang pemancing hilang dan hingga kini belum ditemukan.
Kepala Stasiun Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kendari Sugeng Widarko, Senin (18/7), menuturkan, daerah terdampak cuaca buruk adalah wilayah timur Sultra dan semua perairan di sekitarnya. Adapun daerah paling berpotensi mengalami cuaca buruk adalah Konawe Utara. Selain curah hujan tinggi, gelombang tinggi hingga ketinggian 4 meter rentan terjadi.
”Saat ini memang puncak musim hujan dan diprediksi terjadi hingga sepekan ke depan. Kami mengimbau warga dan pemerintah untuk waspada dan terus meningkatkan kesiapsiagaan,” kata Sugeng.
Sejauh ini, cuaca buruk telah memicu insiden di sekitar perairan Teluk Kendari. Salam (35), pemancing asal Andounohu, Kendari, hilang. Perahunya tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi, Minggu. Hingga Senin siang, proses pencariannya masih dilakukan.
Anti (28), warga Andounohu, mengatakan, Salam pergi memancing bersama Apriyanto (35) dan Colla (30). Mereka bertiga kerap memancing di laut setiap akhir pekan. Pada Minggu, mereka menggunakan perahu bermesin tunggal dari Teluk Kendari menuju laut lepas. Namun, saat hendak pulang, perahu itu diterjang gelombang.
”Apriyanto dan Colla berhasil berenang ke tepian, sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Hanya Salam yang tidak ditemukan. Kami lantas menghubungi tim pencarian,” katanya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kendari Aris Sofingi mengatakan, laporan pemancing yang tenggelam datang pada Minggu pukul 20.15 Wita. Kejadiannya di perairan Kasilampe, muara Teluk Kendari.
Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya berusaha mencari korban hingga tengah malam. Belum membuahkan hasil, pencarian dilanjutkan pada Senin pagi oleh dua tim.
”Hari ini, tim menyisir di sebelah timur muara Teluk Kendari sejauh 0,3 mil laut menggunakan rigid inflatable boat (RIB). Tim kedua menyisir di sekitar lokasi kejadian dengan perahu karet dan perangkat pencarian Aqua Eye,” katanya.