KKB Penyerang Warga Nduga Miliki 40 Pucuk Senjata Api
Polda Papua telah melakukan olah tempat kejadian perkara sehari setelah insiden penyerangan 12 warga di Kampung Nogolait, Kabupaten Nduga. Para pelaku ialah KKB pimpinan Egianus Kogoya, menguasai 40 pucuk senjata api.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya, pembunuh 10 warga sipil di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7/2022), diduga memiliki 40 pucuk senjata api ilegal. Selama peredaran senjata api ilegal terjadi, warga sipil bakal terus menjadi korban akibat konflik berkepanjangan ini.
Sebelumnya, 10 orang tewas dan dua orang terluka setelah diserang KKB. Korban yang tewas itu ialah Yulius Watu, Hubertus Goti, Daeng Marannu, Taufan Amir, Johan, Alexander Faumawan, Yuda Nurusinga, Mahmud, Sirajudin, dan Eliaser Baye. Sementara warga yang terluka ialah Sudirman dan Hasdin.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Faisal Ramadhani saat dihubungi dari Jayapura, Minggu (17/7/2022), mengatakan, Egianus Kogoya dan rekannya, Army Tabuni, memimpin 50 orang yang dipersenjatai 40 pucuk senjata api. Setelah menyerang, mereka melarikan diri ke hutan.
Dari olah tempat kejadian perkara yang dilakukan Satgas Penegakan Hukum Damai Cartenz pada hari Minggu, penyerangan itu dilakukan di tiga lokasi. Selain di sebuah rumah makan, serangan juga dilakukan di satu unit truk dan satu mobil di jalan Trans-Papua Kenyam-Batas Batu.
”Mayoritas korban di truk adalah pekerja dari Kenyam ke Batas Batu. Beberapa korban lainnya berada di warung ketika diserang KKB,” ujar Faisal.
Faisal menyatakan, situasi di Kenyam kini berangsur aman. Aparat gabungan TNI/Polri berjaga di sana untuk mencegah hal serupa terjadi kembali. Dia bahkan menyebut personel keamanan akan ditambah untuk menjaga penyelidikan terkait penyerangan ini.
”Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri telah memerintahkan kami mengevaluasi upaya pengamanan sebelum terjadi serangan KKB terhadap 12 warga di Nogolait,” ujar Faisal.
Uskup Jayapura yang juga Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua Monsinyur Leo Laba Ladjar mengecam serangan itu. Aksi itu melanggar nilai-nilai kemanusiaan.
”Kami dari FKUB mengecam aksi para pelaku yang semena-mena. Tindakan mereka tidak akan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak,” kata Leo.
Ia berharap aparat penegak hukum lebih serius menghentikan distribusi amunisi dan senjata api ke KKB. Maraknya perdagangan senjata api dan amunisi menjadi sumber konflik terus terjadi.
”Selama kelompok ini masih memiliki senjata dan amunisi, konflik di Papua tidak akan berakhir. Warga tidak bersalah akan selalu menjadi korban,” kata Leo.
Sepanjang tahun 2022, KKB melancarkan 45 serangan di sejumlah daerah di Papua. Daerah rawan konflik antara lain Kabupaten Yahukimo, Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya, Pegunungan Bintang, dan Nduga. Sebanyak 27 warga sipil tewas.
Juru bicara Jaringan Damai Papua, Yan Christian Warinussy, sangat menyesalkan jalan kekerasan yang dipilih KKB. Warga sipil juga disasar, hal itu jauh dari upaya memperjuangkan kemerdekaan di Papua.
”Kekerasan bukan solusi untuk menuntut referendum di tanah Papua. Kami berharap pemerintah dan KKB memikirkan dialog bersama untuk mencegah penyerangan (terhadap) warga (yang) tak bersalah terulang kembali,” kata Yan.
Direktur Aliansi Demokrasi untuk Papua Latifah Anum Siregar mengungkapkan, lewat penelitian berjudul ”Jejak Perdagangan Senjata Api dan Amunisi Ilegal di Tanah Papua”, 51 pelaku terlibat penyalahgunaan 52 pucuk senjata api dan 9.605 butir amunisi. Aktivitas itu setidaknya terjadi pada tahun 2011 hingga 2021.
Dana pembelian puluhan senjata api dan ribuan butir amunisi itu mencapai Rp 7,2 miliar. Jumlah itu setara dengan pembangunan dua unit SMP/SMA berasrama di Papua.
Pelaku perdagangan senjata juga berasal dari sejumlah kalangan. Selain 31 warga sipil, 20 orang di antaranya adalah anggota TNI/Polri. Jual beli senjata terjadi di Sorong, Manokwari, Biak, Serui, Nabire, Wamena, Timika, Jayapura, Yahukimo, serta Pegunungan Bintang dan Merauke.