Selama ini Aceh kehilangan wisatawan dari Malaysia karena ada penghentian penerbangan langsung. Padahal, Aceh menjadikan warga Malaysia sebagai pasar terbesar wisatawan mancanegara.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Setelah sempat ditutup karena pandemi Covid-19, mulai 17 Juli 2022 pelayanan penerbangan internasional di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Provinsi Aceh, kembali dibuka. Maskapai FlyFirefly telah mengonfirmasi melayani penerbangan Aceh-Penang, Malaysia, mulai Agustus 2022.
Anggota Tim Kerja Pj Gubernur Aceh Bidang Media dan Komunikasi, Muhammad Saleh, Sabtu (16/7/2022), mengatakan, pengaktifan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) sesuai dengan surat edaran Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tanggal 15 Juli 2022. Dalam surat edaran disebutkan, Bandara Internasional SIM dapat kembali melayani penerbangan internasional tetapi tetap harus menerapkan protokol kesehatan.
Sebelumnya, berdasarkan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 19 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri pada masa Covid-19, Bandara Internasional SIM ditetapkan sebagai pintu masuk perjalanan luar negeri khusus ibadah haji.
Saleh mengatakan, kebijakan tersebut kabar baik bagi Aceh. Selama ini Aceh kehilangan wisatawan dari Malaysia karena ada penghentian penerbangan langsung. Padahal, Aceh menjadikan warga Malaysia sebagai pasar terbesar wisatawan mancanegara. Nyaris separuh dari total wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Aceh adalah warga Malaysia. Selain wisata, tidak sedikit warga Aceh yang memilih Penang sebagai tempat berobat.
Saleh mengatakan, sejauh ini baru maskapai FlyFirefly yang telah mengonfirmasi akan membuka pelayanan Aceh-Penang sejak Agustus 2022. Saleh berharap maskapai lain, seperti AirAsia, juga kembai membuka pelayanan Aceh-Kuala Lumpur.
”Aceh dan Malaysia punya hubungan erat baik di sektor wisata atau bisnis perdagangan. Dengan dibuka kembali penerbangan langsung, ekonomi Aceh semakin tumbuh,” kata Saleh.
Chief Executive Officer FlyFirefly Phillip See dalam surat yang dikirimkan kepada Penjabat Gubernur Aceh menyampaikan, FlyFirefly akan mengambil peluang itu dengan melayani penerbangan langsung Aceh-Penang.
”Pembukaan kembali perbatasan antara Malaysia dan Indonesia akan mendorong sektor pariwisata dan bisnis. FlyFirefly berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan di Banda Aceh,” ujar Phillip dalam surat yang ditujukan kepada Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki, 15 Juli 2022.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Sabang Anas menyambut gembira kabar tersebut. Sabang menjadi salah daerah yang merasakan dampak atas pembatasan selama pandemi Covid-19. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara turun drastis. Sebagian turis Eropa memilih ke Aceh melalui Malaysia sebab tarif penerbangan relatif lebih murah dibandingkan melalui Jakarta.
Pada 2019 atau sebelum pandemi, kunjungan wisatawan mancanegara ke Sabang sebanyak 31.450 orang. Namun, pada 2020, masa pandemi Covid-19 turis asing hanya 5.025 orang. Anas optimistis pariwisata Sabang akan kembali bergairah seiring Covid-19 melandai dan mulai ada sejumlah event wisata.
Ketua Perhimpunan Taman Rekreasi Indonesia (Putri) Aceh Zulfitri mengatakan, wisata membutuhkan konektivitas antarnegara. Dengan dibuka kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional SIM, dia yakin perlahan-lahan wisatawan mancanegara akan mengalir kembali ke Aceh.