Jatim Siapkan Penapisan dan Vaksinasi Sambut Kedatangan Jemaah Haji
Pemprov Jatim mewajibkan semua jemaah haji yang pulang ke Jatim menjalami penapisan Covid-19. Selain itu, pemprov juga menyiapkan vaksinasi dosis penguat bagi jemaah haji yang baru menerima vaksinasi dosis primer.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
KOMPAS/ILHAM KHOIRI
Jemaah haji sedang berjalan dalam terowongan untuk menuju lokasi melempar jamrah (jamarat) di Mina, Arab Saudi, Senin (11/7/2022) pagi. Jamarat merupakan salah satu amalan haji yang dilakukan secara beruntun dalam tiga atau empat hari. Setiap jemaah melempari tugu simbol setan dengan batu kerikil.
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersiaga secara penuh menyambut kepulangan para jemaah haji ke Tanah Air. Kesiapsiagaan ini bertujuan mencegah penularan Covid-19 yang berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Tren penularan penyakit ini secara nasional kembali meningkat setelah masuknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Bentuk kesiapsiagaan itu, antara lain, mewajibkan seluruh jemaah haji yang pulang ke Jatim menjalami penapisan Covid-19. Selain itu, Pemprov Jatim juga menyiapkan vaksinasi dosis penguat (booster) bagi jemaah haji yang baru menerima vaksinasi dosis primer. Vaksinasi penguat ini akan diberikan kepada jemaah haji sebelum mereka pulang ke daerah asal.
Kesiapsiagaan Pemprov Jatim menyambut kedatangan jemaah haji itu mengemuka dalam Rapat Pembahasan Proses Mitigasi Kepulangan Jemaah Haji Asal Jatim Tahun 2022 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (15/7/2022). Rapat ini menghadirkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Kanwil Kemenag Jatim dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Surabaya (KKP).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, seluruh jemaah haji yang mendarat di Bandara Internasional Juanda Surabaya wajib menjalani penapisan Covid-19 melalui swab antigen dan pengecekan suhu tubuh. Jemaah yang menunjukkan gejala Covid-19 dan memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat celsius harus menjalani tes dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR).
”Upaya kewaspadaan terhadap Covid-19 tidak boleh kendur. Penanganan swab antigen dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, sedangkan untuk tes PCR akan dilakukan oleh KKP Surabaya,” ujar Khofifah.
HUMAS BANDARA JUANDA SURABAYA
Sebanyak 449 calon jemaah haji kelompok terbang pertama Embarkasi Surabaya berangkat dari Bandara Juanda, Sabtu (4/6/2022).
Menteri Sosial di era Presiden Abdurrahman Wahid itu meminta semua pihak agar bekerja dengan baik dalam upaya memitigasi penyebaran Covid-19 yang berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, khususnya jemaah haji. Para pihak yang dimaksud, antara lain, otoritas bandara, KKP Surabaya, hingga dinas kesehatan di setiap kabupaten dan kota.
Selain itu, penanganan kepulangan jemaah haji juga harus dilakukan dengan sinergi yang baik. Oleh karena itulah perlu dilakukan simulasi yang, menurut rencana, digelar pada Sabtu (16/7/2022) atau H-1 sebelum jadwal kepulangan jemaah haji asal Jatim. Tim yang akan melakukan tes usap antigen dan tim vaksinasi penguat dipersiapkan dengan matang karena jumlah jemaah yang cukup besar, yakni 16.086 orang.
Jemaah haji yang terkonfirmasi positif Covid-19 harus menjalani karantina. Pemprov Jatim menyiapkan Asrama Haji sebagai tempat karantina pasien yang tidak bergejala atau bergejala ringan. Untuk pasien bergejala berat akan dirujuk ke RS rujukan Covid-19. Khofifah meminta kesadaran jemaah untuk bersedia mengikuti rangkaian pemeriksaan kesehatan dengan baik.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, penambahan kasus harian cenderung meningkat. Pada 14 Juli 2022, misalnya, terdapat 246 kasus baru. Jumlah kasus itu naik dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang 221 kasus. Tren penambahan kasus harian di angka lebih dari 200 terjadi sejak 12 Juli. Sebelumnya, pada periode 13 Juni hingga 11 Juli 2022, penambahan kasus harian berada pada kisaran 23-169 per hari.
Secara kumulatif jumlah kasus Covid-19 di Jatim 580.278 kasus, 548.127 kasus di antaranya dinyatakan sembuh dan 31.662 kasus meninggal. Kasus aktif saat ini mencapai 489 kasus yang tersebar di 35 daerah dari total 38 kabupaten dan kota. Hanya Pamekasan, Situbondo, dan Ponorogo yang tidak memiliki kasus aktif.
KOMPAS/ILHAM KHOIRI
Beberapa anggota jemaah haji asal Indonesia sedang berdoa seusai menuntaskan lemparan jamrah (jamarat) di Mina, Arab Saudi, Senin (11/7/2022) pagi. Jamarat merupakan salah satu amalan haji yang dilakukan secara beruntun dalam tiga atau empat hari. Setiap jemaah melempari tugu simbol setan dengan batu kerikil.
Pelaksana Tugas Kepala Kanwil Kemenag Jatim Abdul Harris mengatakan, saat ini gelombang kedatangan jemaah haji asal Indonesia mulai berlangsung. Adapun jemaah haji asal Jatim dijadwalkan mulai mendarat di Bandara Juanda pada Minggu (17/5/2022). Setelah itu, setiap hari dijadwalkan ada kedatangan jemaah haji berdasarkan kelompok terbang.
”Persiapan penerimaan kedatangan jemaah haji dilakukan di Bandara Juanda dan Asrama Haji Sukolilo. Semua persiapan selesai dilakukan,” kata Harris.
Sementara itu, General Manager Bandara Juanda Surabaya Sisyani Jaffar mengatakan, persiapan debarkasi haji 1443 H/2022 telah dilakukan sejak jauh hari. Jadwal debarkasi akan dimulai 17 Juli 2022 hingga 13 Agustus 2022. Debarkasi ini akan dibagi dalam 38 kloter. Kloter 1 hingga 20 akan berangkat dari Jeddah dan kloter 21 hingga 38 akan diberangkatkan dari Madinah.
Persiapan tersebut mencakup keandalan fasilitas di sisi udara dan darat yang meliputi runway, taxiway, apron, bagasi, make up area, garbarata, hingga x-ray. Selain itu, persiapan pengamanan mulai personel yang bertugas, walkthrough metal detector, handled metal detector, dan perlengkapan keamanan lainnya.
Sisyani menambahkan, pihaknya juga mengantisipasi jika ada beberapa jadwal penerbangan kedatangan haji yang bersamaan dengan penerbangan reguler. ”Kami telah mengantisipasi dengan memanfaatkan secara maksimal waktu dan mengatur slot parkir pesawat agar tidak berdampak pada operasionalisasi bandara,” ujarnya.
Berdasarkan data Bandara Juanda, selama periode embarkasi haji yang berjalan 29 hari, total calon jemaah haji dan pendamping yang berangkat sebanyak 16.581 orang. Mereka dibagi dalam 38 kloter penerbangan dengan rincian 7.830 calon jemaah haji pria dan 9.021 calon jemaah haji wanita.