Kembali Dihelat, Festival 8 Jadi Momentum Kebangkitan Ekonomi Makassar
Digelarnya kembali Festival 8 di Makassar, Sulawesi Selatan, diharapkan jadi momentum kebangkitan UMKM dan industri kreatif pasca-pandemi Covid-19.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Dua tahun vakum, F8 (Festival Delapan) Makassar akan kembali digelar pada tahun ini. Melibatkan lebih banyak usaha mikro, kecil, dan menengah dan industri kreatif, perhelatan ini diharapkan bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi ibu kota Sulawesi Selatan tersebut pasca-pandemi Covid-19.
Makassar International Eight Festival and Forum atau lebih dikenal dengan F8 sudah digelar sejak 2016. Lokasi acara terpusat di kawasan Anjungan Pantai Losari sepanjang sekitar 1,3 kilometer. Selama dua tahun pandemi Covid-19, festival tidak digelar. Tahun ini, menurut rencana, festival itu digelar pada 7-11 September.
Disebut F8 karena sejak awal festival ini meliputi festival/pameran fashion, food, fiction writers and fonts, fine art, folks, fusion music, flora and fauna, dan film. Tahun ini, F8 masuk 10 besar Kharisma Event Nusantara 2022 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
”Konsepnya tetap sama, begitu juga lokasinya. Kali ini areanya lebih luas dengan mengambil bagian depan anjungan Losari. Namun, target pengunjung akan kami kurangi. Ini karena kami menggunakan panduan cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE),” kata Sofyan Setiawan, Direktur Utama PT F8, Rabu (13/7/2022).
Pada 2018, pengunjung F8 mencapai jumlah terbanyak, yakni 2,5 juta pengunjung dengan transaksi miliaran rupiah. Tahun ini, penonton ditarget hanya sekitar 1 juta. Adapun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan industri kreatif yang dilibatkan mencapai sekitar 250.
”Kami juga sudah mengundang sejumlah pemerintah kabupaten dan kota lain di Indonesia serta beberapa negara sahabat untuk ikut ambil bagian. Sejauh ini, kami masih menuggu konfirmasi kesediaan mereka untuk berpartisipasi,” kata Sofyan, menambahkan.
Isu lingkungan juga tetap menjadi perhatian dalam acara ini. Selain penggunaan bahan-bahan daur ulang, nantinya tiket masuk yang sebesar Rp 10.000 akan dipotong setengah dengan menukarkan botol plastik bekas.
Rahmawati (45), pemilik usaha makanan rumahan di bilangan Minasa Upa, Makassar, berencana ikut ambil bagian dalam F8 tahun ini untuk memperkenalkan usahanya. ”Semoga acaranya jadi digelar. Selama ini jualan online dan lumayan hasilnya. Kalau bisa ikut F8, mungkin akan dapat banyak konsumen baru. Intinya promosi usaha,” katanya.
Pada perhelatan tahun-tahun sebelumnya, F8 memang menjadi ajang promosi usaha lokal. Dalam peragaan busana yang menjadi salah satu bagian festival, misalnya, sejumlah perancang lokal turut menampilkan karya di antara karya-karya perancang nasional. Bahkan, beragam kerja sama juga sering lahir dari ajang ini, termasuk antarpemerintah kota dan kabupaten.