Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Togean Kembali Ramai
Wisata di Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, mulai bergairah setelah terdampak pandemi Covid-19 selama dua tahun.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Taman Nasional Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, mulai ramai dikunjungi wisatawan mancanegara. Namun, tingginya harga tiket pesawat rentan membatalkan minat wisatawan menikmati keindahan terumbu karang dan pantai di daerah itu.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Kabupaten Tojo Una-Una, dari awal tahun hingga Juni 2022, ada 148 turis mancanegara datang ke Taman Nasional Kepulauan Togean. Jumlahnya meningkat drastis dari hanya 17 orang pada 2021. Pada 2020, turis dari luar negeri tercatat 400 orang.
Sebelum pandemi Covid-19, ada 5.000-9.000 turis mancanegara mengunjungi Togean. Mereka rata-rata menghabiskan waktu satu minggu. Wisatawan mancanegara banyak berasal dari Perancis dan Inggris.
”Fokus tahun ini memulihkan wisata Togean. Sambil menerima wisatawan, kami membenahi obyek wisata, resor atau hotel, transportasi, dan sistem pendukungnya,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Tojo Una-Una Moh Arsyad saat dihubungi dari Palu, Sulteng, Selasa (12/7/2022).
Kepulauan Togean menawarkan keindahan terumbu karang, baik di perairan dangkal maupun dalam. Resor berada di sejumlah pulau yang berdekatan dengan obyek wisata.
Menuju obyek wisata di Kepulauan Togean, pengunjung menumpang kapal dari Ampana, ibu kota Kabupaten Tojo Una-Una, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Wisatawan juga bisa masuk ke Togean dari Gorontalo menggunakan kapal berdurasi 15 jam. Dari Palu, ibu kota Sulteng, Ampana bisa disambangi dengan perjalanan darat sekitar 8 jam.
Sementara itu, jumlah wisatawan domestik yang melancong ke Togean biasanya sekitar 12.000 orang per tahun. Mereka rata-rata menghabiskan waktu dua hari. Saat pandemi tahun 2020 dan 2021, jumlahnya tak lebih dari 7.000 orang per tahun. Tahun ini, jumlah wisatawan bertambah banyak. Hingga Juni 2022, jumlahnya bahkan tercatat sedikitnya 13.000 orang.
Arsyad menyatakan, dengan makin longgarnya pembatasan antarnegara dan mulai berlakunya transisi dari pandemi ke endemi, ditargetkan 1.000 turis mancanegara mengunjungi Togean pada 2022. ”Kami sedang gencar mempromosikan bahwa kami telah siap menerima wisatawan,” katanya. Promosi dilakukan menggandeng agen perjalanan hingga publikasi di sejumlah media,” katanya.
Ia menyebutkan, pulihnya kunjungan wisatawan membuat 26 resor kembali beroperasi. Para pekerja yang selama dua tahun dirumahkan karena sedikitnya kunjungan, kini mereka kembali bekerja. ”Ini tentu bagus untuk perputaran ekonomi Tojo Una-Una,” katanya.
Pengelola tur wisata, Magat (43), menuturkan, pihaknya kembali melayani rombongan wisatawan sejak awal Juni. Sebulan terakhir, dia sudah melayani dua grup wisatawan mancanegara dengan jumlah per rombongan enam orang. ”Ini tentu angin segar untuk kami setelah mati kutu selama dua tahun akibat pandemi,” ujarnya.
Magat optimistis kunjungan turis mancanegara dan domestik dipastikan akan terus meningkat dengan makin terkendalinya pandemi dan transisi dari pandemi ke endemi. Ia sudah dihubungi banyak rombongan turis untuk mendampingi perjalanan di Togean.
Akan tetapi, lanjut Magat, ada kendala yang bisa membatalkan kunjungan wisatawan ke Togean, yakni mahalnya tiket pesawat. ”Sudah ada rombongan yang akhirnya membatalkan perjalanan karena tiket pesawat mahal. Tentu masalah ini harus diselesaikan pemerintah dan pemangku kepentingan di tengah promosi pulihnya sektor wisata,” katanya.