Konektivitas Papua Kian Terbuka, Penerbangan Surabaya-Timika Hanya Tiga Jam
Penerbangan langsung dengan rute Surabaya-Timika diyakini bakal memperkuat moda transportasi daerah-daerah Indonesia timur, memacu aktivitas ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Konektivitas transportasi udara ke Papua semakin terbuka dengan beroperasinya penerbangan langsung Surabaya-Timika. Penerbangan yang dilayani maskapai Batik Air ini diyakini bakal memperkuat moda transportasi daerah-daerah, memacu aktivitas ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia Timur.
Pengoperasian penerbangan langsung dengan rute Surabaya-Timika ini dimulai Selasa (12/7/2022). Dengan pesawat Airbus tipe A320, penerbangan perdana Batik Air lepas landas dari Bandara Internasional Juanda pukul 05.55 WIB. Pesawat membawa 122 penumpang.
Pesawat ini merupakan generasi modern dan baru yang dikirim dari pabrikan pesawat jenis Airbus A320 dengan kapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 144 kursi kelas ekonomi. Selain itu, ada Boeing 737-800NG dengan kapasitas 12 kelas bisnis dan 156 kelas ekonomi. Setiap tamu mendapatkan makanan dan minuman (inflight meals) serta gratis bagasi 20 kilogram untuk kelas ekonomi dan 30 kg kelas bisnis.
General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Sisyani Jaffar mengatakan, penerbangan langsung ke Timika, ibu kota Mimika, memiliki jadwal reguler empat kali dalam seminggu pergi pulang. Adapun waktu operasionalnya setiap Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu.
Untuk keberangkatan dari Bandar Udara Internasional Juanda menuju Bandar Udara Mozes Kilangin dijadwalkan pukul 05.40 WIB dan tiba di Timika pukul 11.10 WIT. Adapun penerbangan dari Timika dijadwalkan berangkat pukul 15.40 WIT dan mendarat di Bandar Udara Internasional Juanda pukul 17.10 WI.
”Saya menyambut baik dibukanya rute menuju Timika oleh Batik Air. Semoga penerbangan ini dapat memperlancar pergerakan perekonomian, menghubungkan konektivitas antarwilayah di Indonesia, serta menawarkan nilai lebih bagi masyarakat, pebisnis, dan wisatawan,” ujar Sisyani.
Pengoperasian penerbangan langsung Surabaya-Timika juga diyakini semakin membuka peluang untuk menghubungkan daerah-daerah di Indonesia melalui connecting flight dari Bandara Juanda ke sejumlah kota tujuan lain, seperti Jakarta, Yogyakarta, Banjarmasin, dan Balikpapan.
Seiring dengan dioperasikannya Batik Air yang menerbangi rute Timika, kini Bandara Internasional Juanda memiliki rute langsung menuju wilayah Papua tersebut. Sebelumnya, maskapai Sriwijaya Air mengudara di rute menuju Timika meski transit via Makassar. ”Kini tersedia pilihan penerbangan dari Juanda ke Timika dengan lebih banyak alternatif jam terbang dan waktu terbang yang lebih efisien karena direct flight,” kata Sisyani.
Dia menambahkan, pihaknya terus mendorong maskapai untuk meningkatkan jumlah (frekuensi) penerbangan. Berdasarkan data manajemen Bandara Juanda Surabaya, jumlah penumpang pesawat pada semester I ini meningkat signifikan.
Oleh karena itu, selaku pengelola bandara pihaknya terus berkoordinasi dengan maskapai, otoritas bandara, dan Airnav untuk bersama-sama melakukan upaya-upaya antisipasi peningkatan traffic dengan tetap mematuhi aturan protokol kesehatan yang berlaku. Langkah ini ditempuh karena saat ini Indonesia masih berada pada masa pandemi Covid-19.
Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro optimistis penerbangan rute Surabaya-Timika akan mendapat respons bagus dari masyarakat. Penerbangan ini berpotensi memperlancar pergerakan ekonomi antarprovinsi dan mempermudah mobilitas masyarakat, terutama di bidang pendidikan, bisnis, perdagangan, dan pariwisata.
”Penerbangan langsung ini akan mempercepat waktu tempuh karena durasi terbangnya hanya 3 jam dan memperpendek jarak,” ucap Danang.
Bagi masyarakat di Papua, kehadiran penerbangan langsung menuju Surabaya bakal semakin membuka konektivitas mereka terhadap provinsi lain di Nusantara bahkan ke luar negeri. Semakin terhubungnya daerah Papua juga diharapkan bisa mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat yang selama dua tahun belakangan ini terdampak pandemi Covid-19.
Meningkat
Manajer Humas Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro mengatakan, pertumbuhan jumlah penumpang selama semester I tahun 2022 sebanyak 4.849.080 penumpang datang dan berangkat. Sejak Januari hingga Juni 2022, Bandara Juanda melayani rata-rata 27.000 penumpang per hari.
”Dari jumlah tersebut, terjadi kenaikan 54,1 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 3.144.904 penumpang. Penumpang domestik masih mendominasi. Sebanyak 4.669.222 penumpang domestik dan 179.858 penumpang internasional,” ujar Yuristo.
Meskipun penumpang domestik masih mendominasi, pertumbuhan signifikan terlihat pada jumlah penumpang internasional. Jumlah penumpang internasional naik hingga 197 persen atau dari 60.515 penumpang internasional pada semester I 2021, menjadi 179.858 orang di tahun ini.
Kebijakan Pemerintah Indonesia terkait aturan membuka kembali Bandara Juanda sebagai pintu masuk penerbangan internasional sejak Januari 2022 menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan jumlah penumpang. Peningkatan mulai terlihat sejak April 2022 yang ditandai dengan dimulainya kembali penerbangan umrah dan reguler.
Sejauh ini, rute dengan jumlah penumpang internasional terbanyak adalah Singapura dengan kontribusi 40 persen, Kuala Lumpur sebanyak 31 persen, rute angkutan haji-umrah Madinah 11 persen, dan Jeddah 10 persen.
Adapun untuk penerbangan domestik naik 51,4 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021. Selama periode semester I tahun 2022 jumlah penumpang domestik mencapai 4.669.222 penumpang. Adapun periode yang sama tahun sebelumnya hanya 3.084.389 penumpang.