Minat Warga untuk Terus Berkreasi Membutuhkan Dukungan
Badan Riset dan Inovasi Nasional terus mendorong terbentuknya ekosistem riset di daerah. Salah satunya dengan mendorong pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah yang saat ini sudah ada di tiga provinsi.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Badan Riset dan Inovasi Daerah diharapkan menjadi jembatan pengembangan riset dan inovasi di daerah. Lembaga ini diminta terus memfasilitasi minat masyarakat untuk terus berkreasi dalam berbagai hal.
Saat ini baru ada tiga Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida), di Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Jawa Tengah. NTB mengembangkan perkakas atau onderdil kendaraan bermotor, Bali fokus pada riset obat-obatan dengan bahan lokal, serta Jateng di industri skala besar dan pariwisata.
”Saat ini baru tiga yang telah berjalan. Namun, antusiasme daerah mendirikan Brida termasuk tinggi. Sedang berlangsung proses pembentukan 72 Brida, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko seusai membuka Pekan Pemuda Riset dan Inovasi Nasional (PIRN) di Mataram, Senin (11/7/2022).
Handoko mengatakan, sejauh ini tidak ada kendala dalam pembentukan Brida, hanya butuh waktu proses administrasi karena perlu persetujuan DPRD. ”Alurnya, setelah mendapat rekomendasi dari BRIN, mereka mendapat persetujuan Kementerian Dalam Negeri. Biasanya langsung disetujui karena BRIN dan Kemendagri satu tim. Baru nanti kembali ke daerah untuk persetujuan DPRD,” kata Handoko.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, kehadiran Brida sejak awal 2022 penting untuk mendorong masyarakat mencintai riset, inovasi, teknologi, dan produk sendiri. ”Oleh karena itu, BRIN tidak boleh elistis, tetapi harus disambut di daerah-daerah,” kata Zulkieflimansyah.
Menurut Zulkieflimansyah, Brida di NTB bukan hanya sebagai inkubasi bisnis, melainkan juga bisa berkreasi sehingga membuat orang dapat melihat potensi sains dan teknologi. Ia juga tidak ingin Brida bergantung pada alokasi anggaran daerah.
”Kalau orang kreatif, Brida bisa jadi pintu silaturahmi ke berbagai kalangan. Tidak benar jika hanya melihat maju tidaknya Brida dari alokasi anggaran. Dia harus punya ruang mengapitalisasi lebih dari sekadar persentase,” kata Zulkieflimansyah.
Peran anak muda
Setelah tertunda dua tahun akibat pandemi Covid-19, BRIN melalui Direktorat Manajemen Talenta bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB menyelenggarakan Pekan PIRN XX, 11-16 Juli 2022. Acara ini merupakan kegiatan ilmiah di lapangan terbuka yang berorientasi pada penelitian IPA, IPS, serta teknik rekayasa bagi siswa dan guru pembimbing SMP dan SMA.
Handoko mengatakan, Pekan PIRN adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab pemerintah terhadap pengembangan kesadaran ilmiah di masyarakat sehingga keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan pembangunan dan pembinaan generasi bangsa.
PIRN tahun ini mengangkat isu global mengenai pemanfaatan "Digital, Blue, and Green Economy". Menurut Handoko, potensi sumber daya alam dan manusia di Indonesia sangat besar. ”Arah kebijakan dan strategi nasional pembangunan Iptek 2020-2024 akan fokus pada peningkatan akselerasi ekosistem riset dan inovasi. Untuk itu, kami sangat terbuka untuk kolaborasi penelitian dan inovasi di berbagai bidang,” katanya.
Pelaksana Tugas Deputi Sumber Daya Manusia Iptek BRIN Edy Giri Rachman Putra menyebutkan, kegiatan Pekan PIRN melibatkan 409 orang, yang terdiri dari 102 guru, 207 siswa dari 28 provinsi di Indonesia, serta 100 mahasiswa dari NTB.
”Para peserta akan mengikuti rangkaian kegiatan, seperti penelitian dan pelatihan penulisan karya tulis ilmiah siswa SMP-SMA di bidang IPA, IPS, serta teknologi rekayasa,” kata Edy.
Selain itu, akan ada juga open house dan lab tour di Pusat Riset Bio Industri Laut dan Darat untuk guru dan siswa. Peserta mahasiswa akan mengikuti aktivitas uji analisis data biologi dan lab tour di Pusat Riset Bio Industri Laut dan Darat (PR BILD) juga lokakaryaKreasi Animasi dan Edukasi Sains dari pengelola kanal Youtube ”Kok Bisa”.