BIN Dorong Vaksinasi Covid-19 di Fasilitas Publik dan Kegiatan Masyarakat
BIN mendorong vaksinasi Covid-19 dilakukan di fasilitas publik dan kegiatan masyarakat. Hal itu penting untuk kembali menggerakkan minat masyarakat melakukan vaksinasi Covid-19.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Badan Intelijen Negara (BIN) mendorong layanan vaksinasi Covid-19 terus dilakukan di beragam fasilitas publik dan berbagai kegiatan kemasyarakatan. Pemanfaatan kegiatan sosial dan fasilitas publik itu dianggap menjadi pendekatan yang paling tepat untuk kembali menggerakkan minat masyarakat melakukan vaksinasi Covid-19, khususnya vaksinasi dosis ketiga.
”Puskesmas atau pemerintah desa bisa mulai menggerakkan kegiatan vaksinasi di fasilitas umum seperti pasar, pusat perbelanjaan, ataupun di tengah kegiatan kemasyarakatan seperti senam bersama dan pengajian di kampung,” ujar Koordinator Vaksinasi BIN untuk Jawa Tengah, Satrio Wibowo, di sela-sela acara vaksinasi di Mal Artos, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (10/7/2022).
Acara vaksinasi tersebut terselenggara berkat kerja sama BIN, Puskesmas Mertoyudan II, dan Mal Artos. Vaksinasi massal di Mal Artos sejak Kamis (7/7/2022) itu menjadi salah satu contoh pelaksanaan vaksinasi di fasilitas publik.
Upaya itu terbukti cukup jitu karena setiap hari bisa melakukan vaksinasi pada 100-280 orang. Jumlah tersebut jauh di atas capaian vaksinasi di puskesmas yang biasanya hanya berkisar 10-20 orang per hari.
Selain menggelar vaksinasi di fasilitas publik dan kegiatan sosial, Satrio mengatakan, petugas juga bisa melakukan jemput bola dengan datang ke rumah-rumah warga dan melakukan vaksinasi di sana. ”Upaya vaksinasi jemput bola ini adalah cara terakhir yang bisa dilakukan untuk memvaksinasi warga yang sebelumnya tidak menjalani vaksinasi dengan beragam alasan,” ujarnya.
Satrio menuturkan, kebanyakan warga yang biasanya menjadi sasaran vaksinasi jemput bola adalah penyandang disabilitas, orang lanjut usia, dan warga dari kelompok ekonomi lemah yang keberatan jika harus mengeluarkan biaya transportasi untuk menjalani vaksinasi di puskesmas.
Satrio menambahkan, berbagai upaya untuk menarik minat masyarakat mengikuti vaksinasi Covid-19 harus terus dilakukan. Sebab, saat ini, kebanyakan warga mulai enggan menjalani vaksinasi karena menilai kondisi pandemi Covid-19 sudah membaik.
Keengganan untuk melakukan vaksinasi itu terutama ditunjukkan oleh warga yang sudah menjalani vaksinasi dosis satu dan dua. Bahkan, sebagian warga mulai mengabaikan bahaya penularan Covid-19. Apalagi pemerintah juga menetapkan berbagai kelonggaran dalam aktivitas masyarakat.
Di sisi lain, kata Satrio, setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah ditargetkan untuk memenuhi capaian vaksinasi dosis ketiga sebesar 40 persen pada akhir Juli. Saat ini, kata Satrio, capaian vaksinasi dosis ketiga sebesar 40 persen itu baru terpenuhi di wilayah perkotaan.
Sementara itu, di banyak kabupaten di Jawa Tengah, capaian vaksinasi dosis ketiga baru berkisar 20-30 persen. Bahkan, di Kabupaten Magelang, hingga Minggu (10/7/2022), vaksinasi dosis ketiga baru 14,78 persen. Adapun total sasaran vaksinasi di Kabupaten Magelang 1.029.210 orang.
Kepala Puskesmas Mertoyudan II Arsi Parmadita mengatakan, kebanyakan warga di wilayah kerja puskesmas itu sudah tidak terlalu antusias untuk menjalani vaksinasi dosis ketiga. Apalagi, dalam ketentuan sebelumnya, vaksinasi dosis ketiga tidak diwajibkan.
”Mereka menganggap vaksinasi sudah tidak perlu dilakukan karena wabah Covid-19 sudah tidak ada lagi,” ujar Arsi.
Menyikapi situasi tersebut, menurut Arsi, seluruh tenaga di Puskesmas Mertoyudan II kembali turun ke bawah untuk melakukan vaksinasi pada kegiatan masyarakat di dusun-dusun. Para petugas itu juga melakukan vaksinasi jemput bola dengan mendatangi rumah-rumah warga.
Upaya vaksinasi di dusun dan rumah warga itu terbukti lebih efektif dibandingkan membuka gerai vaksinasi di puskesmas. ”Di kampung-kampung kami bisa melakukan vaksinasi pada 100 orang lebih, sementara di puskesmas kami biasanya hanya menerima 10-20 orang saja,” ujar Arsi.