Waspadai Kenaikan Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 di Kalbar
Masyarakat Kalimantan Barat hendaknya mewaspadai kenaikan kasus baru Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Oleh sebab itu, masyarakat diimbau jangan lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS – Masyarakat Kalimantan Barat hendaknya mewaspadai kenaikan kasus baru Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Oleh sebab itu, masyarakat diimbau jangan lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalbar Hary Agung Tjahyadi, Jumat (8/7/2022), menjelaskan, dalam dua minggu terakhir ada kecenderungan kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalbar. Pada 20-26 Juni 2022 terdapat 20 kasus konfirmasi Covid-19 dengan angka kepositifan (positivity rate) sebesar 0,70 persen. Kemudian, 27 Juni-3 Juli 2022 dalam satu pekan tersebut terdapat 25 kasus konfirmasi baru dengan positivity rate 0,79 persen.
Sementara minggu ini, pada 4-7 Juli 2022 selama empat hari saja ada tambahan 21 kasus. Angka positivity rate kini sebesar 1,37 persen. Meskipun angka tersebut masih di bawah 5 persen, sesuai indikator Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kenaikannya perlu diwaspadai.
Hal itu, menurut Hary, diduga karena pengaruh kenaikan kasus harian Covid-19 di Jawa-Bali. Pihaknya memang telah memprediksi beberapa pekan setelah kenaikan kasus di Jawa-Bali akan berdampak pada kenaikan kasus di luar Jawa-Bali.
Meskipun ada penambahan kasus Covid-19 di Kalimantan Barat, jumlah yang dirawat di rumah sakit rendah. Dari 24 kasus pekan lalu, jumlah yang dirawat di rumah sakit dua orang. Selebihnya menjalani isolasi mandiri di rumah.
Jangan lalai
”Masyarakat hendaknya memperkuat pelaksanaan protokol kesehatan yang saat ini mulai lemah. Selain itu, mengikuti vaksinasi penguat (booster) guna memperpanjang kekebalan tubuh,” ujar Hary.
Jajaran Dinkes Provinsi Kalbar dan anggota Satgas Covid-19 seperti TNI-Polri juga sudah diarahkan untuk menyikapi kenaikan kasus Covid-19. Jika ada warga bergejala Covid-19, hendaknya segera dites dan dilakukan pelacakan.
Mengedukasi masyarakat untuk menaati protokol kesehatan juga akan lebih mudah nantinya. (Ewin Ignatius)
Upaya lainnya dengan vaksinasi. Gerai-gerai vaksinasi di daerah baik puskesmas, rumah sakit, maupun sentra-sentra lainnya masih dibuka. Vaksinasi dosis pertama di Kalbar sudah mencapai 89,62 persen; vaksinasi dosis kedua 72,78 persen; dan vaksinasi dosis ketiga atau penguat masih rendah, yakni 14,39 persen. Total sasaran vaksinasi di Kalbar 3,8 juta penduduk.
Ewin Ignatius (40), salah satu warga Kalbar, menuturkan, ia dan keluarganya tetap menaati protokol kesehatan selama ini. Meskipun di ruang terbuka, mereka masih menggunakan masker jika berjumpa dengan orang.
”Saya dan keluarga sudah vaksinasi penguat. Namun, protokol kesehatan tetap dilaksanakan karena khawatir tertular,” ujarnya.
Menurut Ewin, dalam menaati protokol kesehatan, perlu contoh yang konsisten dari berbagai pihak. Tokoh masyarakat, tokoh agama, dan petugas di kantor pelayanan pemerintahan juga hendaknya memberikan contoh menaati protokol kesehatan.
Jika para tokoh juga tetap menaati protokol kesehatan, maka akan menjadi contoh bagi masyarakat. ”Mengedukasi masyarakat untuk menaati protokol kesehatan juga akan lebih mudah nantinya,” ujarnya lagi.
Evi (36), warga lainnya, menuturkan, ia tidak terlalu khawatir. Ia sekeluarga sudah divaksin setidaknya sampai vaksinasi kedua. Selain itu, ia tetap menaati protokol kesehatan. Sebab, sudah tertanam sejak awal pandemi.
Sepulang dari tempat yang ramai, ia dan keluarga biasanya langsung mandi setelah tiba di rumah sebagai cara melindungi keluarga. Terlebih di rumah terdapat bayi. Bayi juga tidak dibawa bepergian ke tempat ramai.