Peredaran Ganja dan Miras lewat Jalur Trans-Papua Digagalkan
TNI AD menggagalkan peredaran ganja dan miras melalui jalur Trans-Papua ke daerah pegunungan. Upaya pengawasan jalur itu semakin diperketat.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Peredaran barang terlarang dan tak berizin melalui jalur Trans-Papua di Kabupaten Yalimo marak terjadi. Dalam dua hari terakhir, TNI Angkatan Darat menggagalkan peredaran ganja dan minuman keras yang melewati jalur itu.
Komandan Distrik Militer 1702/Jayawijaya Letnan Kolonel Cpn Athenius Murip saat dihubungi dari Jayapura, Rabu (7/7/2022), memaparkan, anggotanya di Pos Koramil Benawa, Yalimo, telah menggagalkan peredaran 2,7 kilogram ganja kering dari Jayapura ke Wamena, Senin (4/7/2022). Dua pelaku yang membawa ganja berinisial G (26) dan KD (26). Keduanya merupakan warga yang berdomisili di Jayapura.
Sehari setelah itu, Selasa (5/7/2022), anggota Pos Koramil Benawa kembali menggagalkan peredaran 39 botol minuman keras dan 1 kardus fermipan atau zat ragi. Zat untuk adonan kue itu biasa digunakan untuk membuat minuman keras oplosan.
Puluhan botol minuman keras itu dibawa oleh tiga pemuda yang berinisial SA (18), YI (21), dan HA (24). Mereka berangkat dari Jayapura menuju ke Wamena, ibu kota Jayawijaya, dengan menggunakan tiga sepeda motor.
”Selama dua hari terakhir, anggota kami berhasil menghentikan masuknya minuman keras dan ganja ke Wamena. Seluruh anggota kami di sejumlah pos Koramil, seperti Benawa, Abenaho, dan Elelim, terus meningkatkan kewaspadaan demi mencegah aksi itu,” tutur Athenius.
Ia menegaskan, Kodim 1702/Jayawijaya akan meningkatkan pengawasan di jalur Trans-Papua. Hal ini untuk mengantisipasi masuknya senjata dan amunisi ke wilayah pegunungan Papua untuk kelompok kriminal bersenjata.
Saya berharap upaya pengawasan aparat keamanan di jalur Trans-Papua berjalan secara rutin. (Theo Hesegem)
Senjata dan amunisi
Sebelumnya pihak kepolisian menangkap seorang aparatur sipil negara dari Pemkab Nduga berinisial AN yang membawa 615 butir amunisi melalui jalur Trans-Papua di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, pada 29 Juni 2022. Diduga AN hendak memasok ratusan amunisi dari beberapa jenis senjata ke kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Nduga.
Diketahui jalur Trans-Papua dari Kota Jayapura melewati Kabupaten Keerom, Kabupaten Yalimo, dan Kabupaten Jayawijaya. Panjang jalan ruas tersebut mencapai 575 kilometer.
”Upaya pengawasan jalan Trans-Papua berperan penting mencegah distribusi amunisi dan senjata ke kelompok bersenjata. Hal ini sesuai dengan instruksi pimpinan kami, Dandrem 172/Praja Wira Yakhti Brigjen JO Sembiring,” tegas Athenius.
Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua Theo Hesegem mengapresiasi pihak Kodim 1702/Jayawijaya yang menggagalkan peredaran ganja dan amunisi. Ia menilai upaya tersebut dapat mencegah orang asli Papua menjadi korban penyalahgunaan ganja dan amunisi.
”Banyak warga di Wamena yang menjadi korban kecelakaan karena di bawah pengaruh minuman beralkohol. Saya berharap upaya pengawasan aparat keamanan di jalur Trans-Papua berjalan secara rutin,” harap Theo.