Pengusaha Mikro di Malang Raya Nikmati Membaiknya Perekonomian
Pelaku UMKM di Malang Raya merasakan dampak membaiknya ekonomi menyusul melandainya pandemi Covid-19.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Membaiknya perekonomian dalam situasi pandemi Covid-19 yang melandai dirasakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang bergerak di bidang makanan kecil di wilayah Malang Raya, Jawa Timur. Permintaan meningkat sejak beberapa waktu lalu, termasuk kini di tengah libur panjang sekolah.
Saat ini sejumlah toko oleh-oleh di kawasan yang terdiri dari Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu itu diserbu pembeli, khususnya pelancong dari luar daerah. Hal ini bisa diamati dari pelat nomor kendaraan yang mereka kendarai.
Putri (29), produsen keripik tempe Sinar Makmur di Kampung Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kota Malang, Rabu (6/7/2022), mengakui, saat ini terjadi peningkatan pembelian hingga di atas 100 persen dari masa pandemi. ”Saat ini bisa terjual 150 bungkus dalam sehari. Alhamdulillah permintaannya lumayan normal (seperti waktu sebelum pandemi),” ucapnya.
Ketika pandemi, Sinar Makmur rata-rata bisa menjual 60 bungkus keripik tempe dalam sehari. Permintaan itu terkadang naik, tetapi tidak jarang pula turun di bawah angka tersebut saat pembatasan kegiatan masyarakat diterapkan.
Dia menjelaskan, permintaan saat ini tidak hanya dari dalam kota Malang saja, tetapi juga keluar daerah. ”Ada beberapa permintaan dari beberapa kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta,” ujarnya.
Menurut Putri, peningkatan permintaan mulai terasa sejak Lebaran. Kondisinya turun sedikit, tetapi kembali melonjak begitu memasuki masa liburan sekolah. Sinar Makmur tidak hanya menjajakan keripik tempe yang menjadi andalan Kampung Sanan, tetapi juga makanan kecil lainnya.
Secara keseluruhan, permintaan dari toko-toko ( reseller) naik.
Sanan merupakan sentra kerajinan keripik tempe di Kota Malang. Selain dalam negeri, produk mereka juga sudah menjangkau pasar ekspor. Ada ratusan perajin tempe dan produk turunannya di kampung itu dengan kebutuhan kedelai mencapai 30 ton per hari.
Dalam berproduksi, mereka menghadapi kendala, seperti kenaikan harga kedelai beberapa waktu lalu dan yang terakhir kelangkaan minyak goreng. ”Bahan baku ada. Saya beli dalam wujud tempe, sedangkan harga minyak saat ini sudah turun,” katanya.
Hal senada dirasakan Fernando (35), produsen dan distributor makanan olahan di Kota Batu. Menurut dia, permintaan semakin banyak dibanding saat pandemi. Sayangnya, stok produk kerap belum bisa memenuhi semua kebutuhan karena ada produk tertentu yang produksinya masih terbatas akibat terkendala karyawan.
”Secara keseluruhan, permintaan dari toko-toko (reseller) naik. Memang karakter setiap daerah berbeda. Ada daerah yang permintaan masyarakatnya tinggi, ada juga yang masih biasa saja,” ujar Fernando, yang juga mengirimkan barangnya ke penjual di daerah lain.
Meningkatnya permintaan dari masyarakat terhadap produk tidak hanya diakui langsung oleh pelaku UMKM, tetapi juga terlihat dari hasil survei. Hasil Survei Konsumen Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang menunjukkan indikasi optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi terus menguat.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juni 2022 tercatat 139,5. Angka ini menguat dibanding Mei yang berada di angka 133,0. Kenaikan IKK didorong oleh membaiknya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
IKE tercatat 120,8, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 113,2. Peningkatan IKE dipengaruhi kenaikan komponen pembentuknya, yakni ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, dan pembelian barang tahan lama.
”Peningkatan tersebut sejalan dengan terus membaiknya aktivitas ekonomi seiring meningkatnya mobilitas masyarakat pada momentum libur sekolah,” ujar Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang Cicilia Melly AH dalam rilis tertulis.
Sejalan dengan membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, menurut Cicilia, optimisme konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi ke depan juga terpantau menguat. Hal ini tecermin dari IEK Juni 2022 sebesar 158,2 dari bulan sebelumnya 152,8.