Pembangunan Infrastruktur Percepat Pengurangan Kemiskinan Ekstrem
Pemerintah terus berupaya mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mendukung upaya tersebut melalui pembangunan sejumlah infrastruktur, termasuk di Nias.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
NIAS BARAT, KOMPAS – Selain membuka keterisolasian wilayah barat dan utara Nias, pembangunan infrastruktur konektivitas di Pulau Nias juga bertujuan mengurangi kemiskinan ekstrem. Dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024, sejumlah kabupaten di Pulau Nias ditetapkan sebagai daerah tertinggal dan juga tergolong daerah dengan kemiskinan ekstrem.
Terkait dengan upaya mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem tersebut, pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu upaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendukung hal tersebut.
Saat melanjutkan kunjungan kerja di Provinsi Sumatera Utara, Presiden Joko Widodo juga meninjau infrastruktur Jalan Nasional Lingkar Nias dan Jembatan Idano Sibolou di Kabupaten Nias Barat, Rabu (6/7/2022).
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Utara Brawijaya, dalam penjelasannya, mengatakan bahwa pihaknya akan menangani jalan sepanjang 24 kilometer pada 2023. Jalan tersebut bagian dari Jalan Lingkar Nias yang menghubungkan kota dan kabupaten di Pulau Nias.
”Selain itu, kita juga akan melakukan penanganan dari Kota Gunungsitoli menuju Nias Barat, Lahomi menuju Sirombu. Ini adalah jalan provinsi sebetulnya, pemutihan,” katanya.
Sementara itu, Jembatan Idano Sibolou, Nias Barat, yang memiliki panjang 50 meter telah selesai dibangun pada 2021. Jembatan tersebut dibangun dengan anggaran Rp 13,74 miliar. Berdasarkan data Kementerian PUPR, pada tahun 2021 juga telah dibangun Jembatan Gantung Ulunoyo (Aramo), Nias Selatan, sepanjang 42 meter dan Jembatan Idano Eho, Nias Selatan, sepanjang 60 meter.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan di Nias Barat tersebut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu.
Sebelumnya, dikutip dari rilis Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Basuki menuturkan bahwa pihaknya telah memprogramkan pembangunan jalan, penyediaan air, rehabilitasi sekolah, perumahan, dan juga bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS). Pekan lalu juga dilakukan pengecekan sejumlah perkembangannya di Nias.
Di bidang perumahan, Kementerian PUPR pada tahun 2021 telah membangun Rumah Khusus Masyarakat Miskin di Nias Utara dengan tipe 36 sebanyak 20 unit dengan anggaran Rp 3,2 miliar. Pada tahun 2022 telah dialokasikan anggaran Rp 15 miliar untuk program BSPS/bedah rumah mendukung penghapusan kemiskinan ekstrem di Nias Selatan 200 unit, Nias Barat 250 unit, dan Nias Utara 300 unit.
Adapun di bidang permukiman, Kementerian PUPR pada 2021 telah melaksanakan program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) reguler di sejumlah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), yakni KSM Aine di Nias Barat, KSM Khoda di Nias Barat, KSM Sanu’ao di Nias Utara, dan KSM Samaeri di Nias Utara.
Menteri Basuki menuturkan, salah satu program yang juga mulai berjalan adalah penyediaan air baku berkapasitas 25 liter per detik untuk wilayah Gunung Sitoli dengan anggaran Rp 7,5 miliar pada tahun 2022. Pada 2020 juga telah dibangun Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH) Desa Fadoro dan Desa Hiliduho dengan kapasitas masing-masing 175 meter kubik dan 360 meter kubik.
”Di Pulau Nias juga kita lakukan renovasi 91 sekolah, salah satunya SD Negeri Sitolubanua di Nias Utara yang sudah saya kunjungi. Saya kira masih perlu ditingkatkan lagi untuk bangunan-bangunan yang belum disentuh. Saya minta untuk diperbaiki lagi, termasuk penghijauannya,” kata Basuki.
Selain penyediaan infrastruktur dasar tersebut, Kementerian PUPR di Pulau Nias juga menangani Jalan Lahewa-Afulu-Bts Nias Barat dan Jalan Ononazara-Humene-Shene’asi dengan total panjang 14,7 kilometer di Nias Utara pada tahun 2022-2023 sebesar Rp 63 miliar. Selain itu, di Nias Utara juga tengah dilakukan peningkatan struktur Jalan Laehuwa-Ombulata-Tumula-Faekhuna’a sepanjang 14 km pada tahun 2022 dengan anggaran Rp 32,4 miliar.