Puan Maharani Resmikan Pasar Banjoemas, Minta Pedagang Jaga Kebersihan
Pasar Banjoemas telah selesai dibangun dan diresmikan. Pasar ini diharapkan bisa mengungkit ekonomi rakyat.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani, Rabu (6/7/2022), meresmikan Pasar Banjoemas di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pasar direvitalisasi dari sebelumnya kumuh menjadi modern dan bersih untuk mengungkit perekonomian rakyat.
Pasar yang dibangun di sisi selatan Sungai Serayu ini terdiri atas dua lantai. Revitalisasi menelan biaya Rp 17,59 miliar di atas lahan seluas 4.450 meter persegi. Pasar bisa menampung 282 kios, los, dan lapak.
Puan dalam sambutannya menyampaikan, pembangunan pasar yang semula kumuh menjadi modern seperti ini diharapkan dapat mengungkit perekonomian rakyat.
”Pasar adalah tempat kita dapat mengukur dan merasakan kekuatan serta keseharian ekonomi rakyat. Sebelum dibangun, pasar itu becek, atapnya bocor, sirkulasi udaranya tidak ada. Saya membayangkan itu pasar tradisional zaman dulu, sekarang kita lihat bentuknya seperti ini, bagus, kering, dan los tertata rapi,” ujar Puan.
Puan mengatakan, pasar yang dibangun atas kolaborasi dari DPR juga Presiden lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini harus dijaga bersama terutama terkait kebersihannya.
”Kalau pasarnya tidak layak, kotor, tentu jadi cerminan dari kondisi ekonomi sosial masyarakat di sekitarnya. Artinya tidak bisa menjaga kebersihan. Ini menjadi penting pedagang harus menjaga kebersihan plus yang datang juga harus menjaga kebersihan,” tuturnya.
Puan meminta kebersihan pasar dijaga sepanjang hari, bukan lantaran karena kunjungannya ke pasar ini hari ini. Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah daerah, yaitu Kabupaten Banyumas untuk turut serta memantau kebersihan pasar ini.
Ratiah, pedagang sayur-mayur di Pasar Banjoemas, mengaku senang pasarnya direvitalisasi. ”Senang pasarnya sudah bagus. Dulu kan pasarnya kumuh, sekarang sudah tertata rapi. Apalagi atapnya juga sering bocor,” katanya.
Ratiah sudah berdagang di pasar itu selama 20 tahun bersama suaminya yang berdagang sembako. ”Kalau tempatnya nyaman seperti ini, pembeli jadi ramai karena bersih, tidak kumuh. Saat hujan juga tidak bocor lagi,” tuturnya yang per hari bisa mendapatkan pemasukan Rp 50.000-Rp 100.000.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menyampaikan, pasar memiliki luas bangunan 4.213 meter persegi yang terdiri atas dua lantai. Pasar mempunyai 81 kios, 191 los, dan 10 lapak kuliner. Biaya pembangunan pasar mencapai Rp 17,59 miliar dan dibangun mulai 1 Oktober 2020 hingga 30 Juli 2021.
Pasar juga memiliki area jual beli, ruang kesehatan, ruang pengelola pasar, toilet, dan mushala. Selain itu, rumah pompa, parkir kendaraan, akses penyandang disabilitas, serta penataan lanskap dengan ditanami pohon pulai, tabebuya, ketapang, kencana, serta tanaman perdu.
Bupati Banyumas Achmad Husein berterima kasih kepada pemerintah pusat dan DPR atas terbangunnya pasar di Banyumas ini. Selain Pasar Banjoemas, ada pula sejumlah pasar besar lainnya di Banyumas, antara lain Pasar Wage, Pasar Ajibarang, dan Pasar Sokaraja.