Kondisi Geografis dan Cuaca Buruk Hambat Pencarian Pelari Hilang di Malang
Kegiatan pencarian terhadap pelari lintas alam yang hilang di Gunung Arjuno tetap dilakukan meski malam dan kondisi medan yang jauh.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Kondisi geografis yang berat hingga cuaca buruk menjadi kendala utama pencarian pelari asal Jakarta, Yurbianto Basri (46), yang dilaporkan hilang di Gunung Arjuno, Malang, Jawa Timur. Untuk menjangkau lokasi korban, tim pencari harus melintasi lembah dan kemungkinan membuat jalan baru untuk akses lebih cepat.
Sebelumnya, Yurbianto dilaporkan hilang saat menjadi peserta lari lintas alam Mantra Summits Challenge 2022, Minggu (3/7/2022), yang start dan finis di Kaliandra, Prigen, Pasuruan. Dia adalah satu dari 721 peserta.
Ini adalah perhelatan tahunan kelima, setelah dua tahun sebelumnya absen akibat pandemi Covid-19. Ada lima kategori jarak tempuh, yakni 21 kilometer, 37 km, 55 km, 75 km, dan yang terjauh 116 km.
Hingga Selasa (5/7/2022) malam, tim pencari yang terdiri dari Badan SAR Nasional Jatim dan sukarelawan lain masih menuju lokasi keberadaan korban di titik koordinat 7°47'10.68" S 112°36'8.34" E. Jarak tempuh dari Pos Pendakian Gunung Arjuno-Welirang di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, ke lokasi itu mencapai 6 jam.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Jatim Haris Supardi menuturkan, korban sempat berkomunikasi dengan rekannya bernama Mario. Mario lantas memberikan titik koordinat itu pada Basarnas. Untuk menjangkau lokasi korban berada, tim harus melintasi lembah dan kemungkinan membuat jalan baru untuk akses lebih cepat.
”Sekarang kita langsung menuju koordinat. Harapannya korban tidak berpindah lokasi,” ujarnya di Pos Pendakian Wonorejo.
Haris mengatakan, pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan tim pencari di lereng atas Arjuno agar tim terdekat bisa segera menindaklanjuti. Sejak Selasa pagi, Basarnas sudah memberangkatkan enam tim ke enam area pencarian.
”Dia selamat. Namun, kondisi kesehatannya agak lemah, termasuk kondisi tangan ada yang tergores dari foto yang dikirim ke Mario,” ujarnya.
Meski terkendala cuaca dan jarak, Basarnas optimistis tim pencari bisa menjangkau ke lokasi. Sebagian besar dari mereka sudah mengerti medan dan biasa ikut kegiatan pencarian di gunung.
Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Taman Hutan Raya R Soerjo, Sudrajat, mengatakan, penyisiran sempat dilakukan panitia. Namun, hasilnya nihil. Pihaknya, kata dia, juga menerjunkan tim untuk menyisir rute kegiatan. Namun, korban belum juga ketemu.
”Kondisi cuaca di Arjuno sendiri saat ini masih sering mendung, hujan, dan berkabut,” ujarnya.