Diduga Sakit, Penyu Lekang Berusia 5 Tahun Terdampar di Cilacap
Seekor penyu lekang berusia sekitar 5 tahun ditemukan terdampar dalam kondisi lemas di Pantai Sidayu, Cilacap, Jawa Tengah. Penyu ini diduga sakit dan kini menjalani karantina.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Seekor penyu lekang berusia sekitar 5 tahun ditemukan terdampar di Pantai Sidayu, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2022) siang. Penyu berdiameter sekitar 30 sentimeter ini diduga sakit sehingga terdampar di pantai.
”Tadi sudah ada upaya dari pemuda-pemuda di Pantai Sidayu untuk dilepaskan, tetapi selalu kembali lagi ke darat terkena arus yang kuat. Kondisi penyu pun semakin lemah,” kata Ketua Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap Jumawan saat dihubungi dari Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Jumawan menyampaikan, dirinya mendapatkan laporan adanya penyu yang terdampar pada pukul 10.00. Penyu itu memiliki ukuran diameter 25-30 sentimeter dan diperkirakan berusia 5 tahun. ”Di sirip-siripnya terdapat luka sakit karena jamur,” ujarnya.
Menurut Jumawan, penyu tersebut kemungkinan terdampar karena sakit serta pengaruh cuaca dan gelombang pasang. ”Penyu yang berada di perairan dangkal terkena arus gelombang pasang sehingga mabuk dan kondisinya lemah,” ujarnya.
Setelah penemuan itu, Jumawan menyebut, pihaknya mengevakuasi penyu tersebut untuk dikarantina di kolam bak penampungan di lokasi konservasi penyu di Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Cilacap. ”Penyu saat ini berada di kolam karantina dan menunggu sampai benar-benar sembuh dan pulih. Setelah itu baru akan kami rilis (lepaskan) lagi ke laut,” ujarnya.
Mengutip berita cuaca yang dikeluarkan Stasiun Geofisika Banjarnegara, pada 4 Juli hingga 5 Juli 2022 kondisi umum cuaca di Jawa Tengah adalah berawan serta berpotensi hujan ringan sampai sedang tidak merata di sebagian wilayah pegunungan tengah dan sebagian pesisir selatan antara awal malam dan tengah malam.
Adapun tinggi gelombang di perairan selatan Jawa Tengah sebagaimana disampaikan dalam berita cuaca yang dibuat Stasiun Geofisika Banjarnegara mencapai 1,3-4 meter. Jika melihat berita cuaca sepanjang 4 Juli lalu, tinggi gelombang perairan di selatan Jawa Tengah bahkan berada di antara 2,5 meter dan 6 meter.
Selama ini, upaya pelestarian penyu sebagai satwa yang dilindungi terkendala oleh sejumlah faktor. Selain karena cuaca, faktor penghambat lainnya ialah pencemaran lingkungan. Di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, misalnya, penetasan telur penyu sempat terkendala hujan yang cukup lebat sepanjang April.
Sementara itu, pada Mei lalu, seekor penyu berusia sekitar 25 tahun ditemukan mati di Cilacap karena diduga memakan sampah plastik. Sungai Serayu yang tercemar lumpur juga membuat muara pantai di sekitar Pantai Sodong, Cilacap, jadi kotor sehingga lokasi pendaratan penyu untuk bertelur menjadi bergeser 5-7 kilometer ke arah timur.
Berdasarkan catatan Kompas, sepanjang tahun 2020, di pesisir Cilacap telah ditemukan setidaknya 13 bangkai penyu. Bangkai penyu yang ditemukan, antara lain, terdiri dari penyu lekang, penyu hijau, dan penyu belimbing. Lokasi penemuan berbeda-beda, seperti di Pantai Jetis, Pantai Kemiren, Pantai Bunton, dan Pantai Teluk Penyu. Ukurannya bervariasi mulai dari 60 sentimeter, 70 sentimeter, hingga 2,5 meter.
Dosen Biologi Laut Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Romanus Edy Prabowo, menyebutkan, penyu adalah kelompok spesies yang terancam di Indonesia, terutama di selatan Jawa. Padahal, dalam rantai makanan dan ekosistem, keberadaan penyu sangat penting.
”Kalau penyu hilang, ubur-ubur bisa terlalu banyak dan plankton akan habis dimakan ubur-ubur,” kata Romanus (Kompas.id,20/9/2020).