Otorita IKN Beri Pelatihan Berbasis Kompetensi kepada Warga Sepaku
Otorita IKN memberi pelatihan kepada 400 warga di sekitar lokasi ibu kota baru. Pelatihan itu meliputi bidang konstruksi, transportasi, kuliner, dan keterampilan lainnya untuk menyongsong pemindahan ibu kota.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
IKN NUSANTARA, KOMPAS — Pemerintah memberikan pelatihan kepada warga di sekitar Ibu Kota Negara Nusantara, Kalimantan Timur. Tujuannya agar warga memiliki kompetensi untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja pembangunan ibu kota baru. Sebanyak 400 warga diberi pelatihan di sektor konstruksi, transportasi, kuliner, dan keterampilan lainnya.
Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Dhony Rahajoe menghadiri pembukaan sekaligus pelatihan perdana warga di kantor Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (4/7/2022). Ia mengatakan, warga yang sudah menetap puluhan tahun di sekitar lokasi IKN harus juga menjadi pelaku utama dalam pembangunan ibu kota baru.
Untuk itu, pihaknya sudah membuat kajian dibantu akademisi Universitas Mulawarman dan Universitas Balikpapan. Kajian itu memetakan usia kerja dan disesuaikan dengan kebutuhan rencana pembangunan ibu kota.
”Kita harus membuat pelatihan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan. Kami dibantu akademisi untuk pemetaan, disesuaikan dengan rencana ke depan ibu kota. Apakah (sumber daya manusia) yang ada sekarang sejalan atau tidak. Jika tidak, kita tawarkan transformasi yang harus lebih baik,” ujar Dhony.
Ia berharap, warga bisa mulai menyambut peluang dengan pendatang dari luar Sepaku. Tak harus bekerja di sektor konstruksi, Dhony mengatakan, warga juga bisa mengambil peluang untuk berjualan memenuhi kebutuhan para aparatur sipil negara (ASN) yang pindah ke IKN Nusantara atau pekerja konstruksi pembangunan fisik IKN Nusantara.
Dalam pelatihan sesi pertama ini, terdapat lima program pelatihan yang dijalankan. Program tersebut, antara lain, pelatihan menjahit pakaian wanita dewasa, pembuatan roti dan kue, hidroponik, barista, dan sablon. Total peserta untuk pelatihan sesi ini 80 orang.
”Angkatan kerja di Sepaku ini hanya 400, sedangkan kebutuhan tenaga kerja untuk IKN ini puluhan ribu orang. Nantinya kita akan buka pelatihan ke kecamatan lain juga,” kata Dhony.
Mereka akan menjalankan pelatihan dalam 1,5 bulan ke depan. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sudah menyiapkan mentor dan kebutuhan pelatihan di Sepaku. Setelah pelatihan, para peserta akan mendapat sertifikat kompetensi.
”Selain penyiapan infrastruktur, penyiapan sumber daya manusia itu juga penting untuk menyambut pembangunan IKN,” ujar Direktur Pembinaan Infrastruktur dan Tenaga Pelatihan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kemnaker Syamsi Hari.
Pelaksana Tugas Camat Sepaku Adi Kustaman menyebutkan, dalam waktu dekat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga akan melakukan pelatihan bagi warga. Programnya meliputi bidang pertukangan dan konstruksi, seperti pelatihan tukang plester, tukang bangunan gedung, dan besi beton.
Pemerintah juga menggandeng sejumlah perusahaan untuk melakukan pelatihan kepada warga. Misalnya, pemerintah menyiapkan pelatihan untuk operator alat berat, seperti ekskavator dan dump truck. Program tersebut diharapkan bisa memberi peluang bagi warga dalam pembangunan fisik IKN yang direncanakan mulai Agustus ini.
”Tidak cukup sampai di sini, yakni pelatihan sertifikasi, lebih jauh lagi kami berharap warga diberikan ruang kesempatan kerja,” ujar Adi.
Fatimah (23), salah satu peserta pelatihan, berharap pemerintah memperbanyak peluang permodalan usaha. Sebab, selain keterbatasan akses pelatihan, warga Sepaku kerap kesulitan memulai usaha karena terkendala modal.
”Dengan adanya pembangunan IKN, semoga Sepaku semakin ramai. Jadi, ada pasar baru. Dengan begitu, bank atau program lain bisa muncul untuk meminjamkan modal usaha,” katanya.