Embun upas atau embun beku kembali muncul di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. Kemunculannya menandai proses menuju puncak kemarau. Embun es itu menjadi salah satu daya tarik alamiah bagi wisatawan.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
BANJARNEGARA, KOMPAS — Embun upas atau embun es kembali muncul di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Kamis (30/6/2022). Pada Januari lalu, embun upas juga muncul akibat anomali cuaca. Kali ini kemunculannya menandai proses menuju ke puncak musim kemarau di wilayah Jawa Tengah.
”Dieng kembali bersalju. Ini yang kedua pada tahun 2022 karena Januari 2022 lalu ketika suhu 3 derajat celsius, dulu itu sudah bersalju,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Wisata Dieng Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara Sri Utami saat dihubungi dari Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (30/6/2022).
Utami menyampaikan, salju atau embun es ini menjadi salah satu daya tarik alamiah bagi wisatawan. Dengan kemunculannya di musim kemarau, wisatawan bisa menikmati salju di Dieng yang aksesibilitasnya relatif mudah karena tidak perlu ke puncak gunung, tapi bisa menikmatinya di pelataran Candi Arjuna. ”Ini rumput (sampai) beku di halaman kompleks Candi Arjuna,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie menyampaikan, fenomena embun es masih berkaitan dengan adanya dua pusat tekanan rendah yang berada di Laut China Selatan (barat Filipina) dan di Timur Laut Filipina, serta ditambah dengan kuatnya monsoon Australia (angin timuran) yang membawa udara kering.
”Ini berpengaruh pada pengurangan curah hujan di Pulau Jawa dan Jawa Tengah pada khususnya sehingga dalam beberapa hari kondisi cuaca di Jawa Tengah cenderung cerah–berawan,” kata Setyoajie.
Kondisi ini, lanjut Setyoajie, akan bertahan hingga satu dasarian pada bulan Juli 2022 (tanggal 1–10 Juli 2022) dan setelah itu akan kembali cenderung basah (musim kemarau) karena pengaruh suhu muka air laut sekitar Jawa yang hangat dan anomali iklim La Nina dengan intensitas lemah dengan probabilitas 66 persen hingga periode Juli–Agustus 2022.
Dengan kemunculannya di musim kemarau, wisatawan bisa menikmati salju di Dieng yang aksesibilitasnya relatif mudah karena tidak perlu ke puncak gunung, tapi bisa menikmatinya di pelataran Candi Arjuna. (Sri Utami)
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang Sutikno dalam berita cuaca menyebutkan, fenomena suhu udara dingin merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau, atau Juli-September. ”Saat itu wilayah Pulau Jawa hingga NTT menuju periode puncak musim kemarau,” kata Sutikno.
Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena embun upas di Dieng sebeumnya terjadi pada 2021 tepatnya pada 10 Mei 2021, 7 Juli 2021, lalu 15-16 Juli 2021. Pada 2022, embun upas terjadi pada 4 Januari 2022.
Berdasarkan pantauan suhu melalui aplikasi Cuaca Dieng, pada Rabu (29/6/2022) suhu di Dieng Kulon tercatat di atas 10 derajat celsius pada pukul 12.00-16.00. Setelah pukul 16.00, suhu terus anjlok dan sekitar pukul 22.00 tercatat mendekati 2 derajat celsius. Selanjutnya sekitar pukul 23.00, suhu berada di bawah 1 derajat celsius. Lalu kemudian pada Kamis pukulk 01.30 suhu sudah tercatat di bawah 0 derajat celsius dan lalu minus sekitar 1,5 derjat celsius pada pukul 04.00.