Susilo Bambang Yudhoyono untuk kedua kalinya datang ke Magelang, Jawa Tengah, Selasa (28/6/2022). Dalam kunjungannya ini, dia sama sekali tidak ingin membicarakan perihal politik.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono enggan memberikan pesan atau berbicara tentang politik saat berkunjung ke Kota Magelang, Jawa Tengah, Selasa (28/6/2022). Dia menyebut sudah pensiun dari dunia perpolitikan.
Selasa siang, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut datang bersama Wakil Ketua MPR Syarief Hasan dan beberapa anggota keluarganya. Dia diterima Wali Kota Magelang M Nur Aziz, Wakil Wali Kota Magelang M Mansyur, dan Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono. Yudhoyono mengatakan datang hanya untuk menemani tim bola voli Bogor LavAni yang akan menggelar pertandingan persahabatan melawan tim Semarang Sejati di GOR Samapta.
”Di dunia politik, saya sudah pensiun,” ujarnya di hadapan sejumlah jurnalis di Pendopo Pengabdian Kota Magelang, Selasa.
Setelah dari Magelang, Yudhoyono mengatakan akan melanjutkan perjalanan ke sejumlah daerah, seperti Gunungkidul di DI Yogyakarta hingga Pacitan, Jawa Timur, untuk menemani tim bola voli yang ia dirikan pada 2019 itu. Melalui olahraga, kata dia, semua orang bisa mewujudkan kerukunan, situasi damai, serta sikap saling menyayangi satu sama lain untuk persatuan dan kesatuan Indonesia.
”Dalam rangkaian perjalanan ini, saya sudah mendapat sejumlah inspirasi yang diabadikan dalam foto, lalu dituangkan dalam lukisan,” katanya.
Ini adalah kunjungan kedua Yudhoyono ke Magelang pada tahun ini. Pada Maret 2022, Yudhoyono bersama LavAni dan sebagian anggota keluarga, termasuk Agus Harimurti Yudhoyono, datang berwisata di Candi Borobudur.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Magelang Dian Mega Ariyani menuturkan, Yudhoyono sama sekali tidak membicarakan politik. ”Kunjungan ini semata-mata dilakukannya karena beliau (Yudhoyono) memang memiliki ikatan kuat dengan Kota Magelang,” ujarnya.
Wali Kota Magelang M Nur Aziz juga menegaskan, Yudhoyono tidak mau lagi bicara soal politik. Sekarang, ujar Nur Aziz, Yudhoyono sudah mandhita atau dalam bahasa Jawa bermakna berlaku sebagai pandhita atau guru kehidupan. ”Untuk menghangatkan suasana, kami menyajikan kuliner khas Magelang, mulai dari kupat tahu, sop senerek, dan mi godok,” ujar Nur Aziz.