Polisi Selidiki Kecelakaan Beruntun 17 Kendaraan di Tol Cipularang
Polisi menerjunkan tim analisis kecelakaan untuk menyelidiki kasus tabrakan beruntun di Jalan Tol Cipularang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yang melibatkan 17 kendaraan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI, MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Polisi menerjunkan tim analisis kecelakaan atau traffic accident analysis untuk menyelidiki kasus tabrakan beruntun di Jalan Tol Cipularang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (26/6/2022) malam. Kecelakaan itu melibatkan 17 kendaraan dan melukai empat orang.
”Hari ini, tim TAA (tim analisis kecelakaan) akan diturunkan untuk pendalaman faktor kecelakaan,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jabar Komisaris Besar Ibrahim Tompo terkait kecelakaan di Jalan Tol Cipularang melalui pesan singkatnya, Senin (27/6/2022). Dengan metode TAA, polisi dapat mengetahui kelaikan hingga kecepatan kendaraan.
Kecelakaan itu terjadi di Jalan Tol Cipularang Kilometer 92 wilayah Sukatani, Purwakarta, arah Jakarta pada Minggu pukul 20.30. Tabrakan itu menyeret 17 kendaraan, yakni belasan mobil dan sebuah bus. ”Kronologinya berawal dari kendaraan bus Laju Prima yang hilang kendali sehingga menabrak kendaraan secara beruntun,” ujar Ibrahim.
Akibatnya, empat orang terluka ringan. Dua korban menjalani perawatan di RS Siloam Purwakarta dan dua orang lainnya di RS Abdul Radjak. Polisi masih mendalami identitas korban dan kendaraan yang terlibat kecelakaan. Kejadian itu juga sempat membuat arus kendaraan terhambat. Namun, katanya, arus lalu lintas kembali lancar pada pukul 23.15.
Sebelumnya, informasi tabrakan beruntun itu tersebar di media sosial. Dalam video tersebut, tampak belasan mobil tak beraturan dan rusak bagian depannya. Beberapa bagian kendaraan dan barang pengendara terlihat berceceran di jalan. Selain terdengar bunyi sirene, video itu juga menunjukkan kepanikan sejumlah pengendara.
”Aku, bapakku, suamiku, adikku, berempat kita habis nengokin anak di Bandung. Alhamdulillah selamat. Ini tabrakan beruntun di Kilometer 92. Ada 15 mobil (yang kecelakaan),” ujar seorang perempuan dengan suara terisak dalam video tersebut.
Sering terjadi
Kasus kecelakaan di Jalan Tol Cipularang, yang menghubungkan Purwakarta dan Bandung, bukan kali ini saja terjadi. Catatan Kompas, pada Juni 2019, tabrakan beruntun berlangsung di Km 95,2. Sebuah truk trailer hilang kendali hingga menabrak enam kendaraan lain di lajur lambat. Delapan orang terluka dalam kecelakaan itu.
Setelah itu pada awal September 2019, kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan juga terjadi di Kilometer 91 Tol Cipularang persisnya di ruas jalan tol dari Bandung menuju Jakarta. Tujuh orang meninggal akibat kecelakaan itu. Adapun 21 kendaraan yang terlibat tabrakan beruntun itu, antara lain mobil, bus, dan truk angkut.
Pada Desember 2012, sebanyak 8 orang tewas dan 34 orang luka-luka setelah bus pariwisata menyeruduk bagian belakang truk di Km 100. Pada 2011, sebanyak 6 orang tewas saat minibus sarat penumpang menabrak truk di Km 93 (Kompas, 3/9/2019).
Kecelakaan sering terjadi di titik rawan antara Km 91 sampai Km 104. Berdasarkan catatan Kompas, titik rawan kecelakaan antara Km 91 dan Km 93 karena kawasan itu terdapat dua tikungan yang cukup tajam.
Titik rawan kecelakaan lain berada di Km 95. Di titik ini, pengemudi biasanya mudah mengantuk akibat jenuh melintasi jalan lurus. Selanjutnya, Km 96-Km 97. Titik ini rawan karena kontur jalan menurun dengan kecuraman sekitar 20 derajat, dilanjutkan dengan tikungan tajam 70-80 derajat.
Titik rawan lain, Km 103-Km 101. Di jalan lurus sepanjang 2 kilometer ini banyak kendaraan kehilangan keseimbangan. Titik rawan terakhir berada di Km 104. Jalan ini juga berupa tikungan tajam sekitar 80 derajat. Rute ini bisa jadi fatal dan memicu kecelakaan. (Kompas.id, 2/9/2019).