Vaksinasi untuk ternak sehat diharapkan membantu Surabaya, Jawa Timur, menahan penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku yang semakin mengkhawatirkan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Petugas menyiapkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk sapi perah di Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/6/2022).
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, menerima 600 dosis vaksin untuk menahan penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang populasi ternak. Vaksinasi dan pengetatan terhadap lalu lintas ternak diharapkan mampu membendung wabah agar tidak cepat meluas.
Berdasarkan data pada laman resmi siagapmk.id, Minggu (26/6/2022) petang, wabah PMK telah menjangkau 38 kabupaten/kota atau seluruh wilayah di Jatim. Wabah menjangkiti 107.227 sapi, 435 kambing, 105 domba, dan 70 kerbau. Wabah telah mengakibatkan kematian 619 sapi, sementara 859 sapi lainnya harus disembelih bersyarat.
Sepekan terakhir di Surabaya, menurut laman itu, kasus PMK ditemukan pada 34 sapi. Sebanyak 28 sapi telah sembuh sehingga ada 6 sapi yang masih dalam proses penyembuhan. Belum ada sapi yang mati atau disembelih bersyarat karena terkena PMK. Situasi inilah yang ingin dijaga sehingga wabah PMK tidak meluas atau memburuk.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya Antiek Sugiharti, vaksin telah datang dua hari sebelumnya dari Kementerian Pertanian. Vaksin telah disuntikkan ke 100 sapi perah dan sapi potong di wilayah Wonocolo. Ternak yang divaksin harus dalam kondisi sehat atau tidak memperlihatkan gejala terserang PMK. Selain itu, tidak akan disembelih oleh pemilik setidaknya setahun mendatang.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Petugas menyuntikkan vaksin PMK ke sapi perah di Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/6/2022).
”Vaksinasi diberikan ke ternak yang telah diperiksa oleh tim kesehatan hewan dan veteriner,” kata Antiek. Setelah dinyatakan ternak sehat atau tidak terserang PMK, vaksin disuntikkan. Ternak juga tetap menjalani karantina dan pengawasan oleh tim terpadu.
Vaksin yang diterima oleh Surabaya sebanyak 600 dosis. Sebanyak 100 dosis telah diberikan. Penyuntikan vaksin untuk 500 ternak sisanya akan berlangsung sampai 7 Juli 2022. Vaksinasi berlangsung dalam tiga tahap, yakni pemberian kedua dilakukan sebulan setelah penyuntikan pertama. Adapun vaksinasi ketiga sebagai penguat diberikan enam bulan setelah yang kedua. ”Vaksin dapat diberikan ke anakan sapi atau ternak minimal usia dua minggu,” kata Antiek.
Karakteristik virus PMK dapat menyebar dengan cepat.
Secara terpisah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menekankan telah menerbitkan surat edaran tentang pedoman pelaksanaan kurban Idul Adha selama wabah PMK. Adapun hari raya diperkirakan jatuh pada 9 Juli 2022. Kurang dari dua pekan ini, penjualan hewan kurban mulai ada, tetapi dalam pengawasan ketat tim kesehatan hewan.
Eri berharap vaksinasi, pengawasan lalu lintas ternak, dan pengetatan dalam penyembelihan di rumah potong hewan (RPH) dapat menekan potensi wabah meluas. Karakteristik virus PMK dapat menyebar dengan cepat. Di sisi lain, Indonesia, termasuk Surabaya, belum pulih dari gempuran pandemi Covid-19 sejak Maret 2020. Penanganan wabah PMK seperti penanggulangan Covid-19.
Tim terpadu kesehatan hewan di Surabaya akan terus memastikan ternak dari daerah lain yang dijual untuk kurban selalu dalam kondisi sehat. Ternak harus dilengkapi dengan surat keterangan kesehatan hewan dan atau surat veteriner.
Di Surabaya, lokasi penjualan harus sudah mendapat rekomendasi dari camat dan tim kesehatan hewan kecamatan. Penjual harus memenuhi seluruh persyaratan teknis, antara lain membangun pagar demi mencegah ternak berkeliaran dan memastikan sterilisasi terhadap limbah atau kotoran, kandang, ternak, serta kendaraan pengangkut.
Ketua Tim PMK Universitas Airlangga, Surabaya, Prof Fedik Abdul Rantam mengatakan, penanganan secara terpadu dan utuh dapat membantu mencegah perluasan wabah PMK. Namun, di Jatim, situasi wabah sudah gawat. Daerah dengan kasus rendah sementara ini harus benar-benar waspada dan ketat dalam pengawasan lalu lintas ternak. ”Semua unsur harus disiplin, kompak, dan kerja sama,” kata Fedik.
Disiplin, misalnya, erat berkait dengan kejujuran. Peternak harus mau jujur jika ada ternak yang terindikasi sakit PMK dan bersedia diperiksa kesehatan hewan-hewannya. Jika hewan terindikasi kuat kena PMK, jangan kemudian dijual, tetapi coba ditangani dan menjalani protokol yang diminta oleh tim kesehatan.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Warga melihat sapi kurban yang didatangkan dari Kabupaten Kediri yang dijual di daerah Semolowaru, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/6/2022).
Ternak yang sakit bisa disemprot dengan kalium permanganat (KMnO4) pada bagian kaki. Mulut bisa dicuci dengan natrium klorida (NaCl) atau garam dapur 1 persen atau 2 persen untuk percepatan penyembuhan. ”PMK amat menular terhadap hewan berkuku belah, tetapi tidak menular ke manusia,” kata Fedik.
Dia menambahkan, vaksinasi pada ternak agar dapat dilaksanakan dengan percepatan, seperti yang sedang ditempuh dalam penanganan pandemi Covid-19.