Tiga Tewas Saat Bus Masuk Jurang di Rajapolah, Tasikmalaya
Pengemudi mengaku kehilangan kendali saat melewati jalan menurun sehingga masuk ke jurang sedalam 10 meter. Tiga orang meninggal dunia dan lainnya luka-luka akibat kecelakaan di Jalan Raya Jamanis, Tasikmalaya, itu.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kecelakaan bus di Jalan Raya Jamanis, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022) dini hari, merenggut tiga korban jiwa. Kecelakaan diduga terjadi akibat pengemudi yang kehilangan kendali karena mengantuk.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Ibrahim Tompo mengatakan, kecelakaan menimpa rombongan SD Negeri Sayang, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, yang hendak melaksanakan perjalanan menuju Kabupaten Pangandaran.
Di perjalanan, pada Sabtu sekitar pukul 00.30, bus kehilangan kendali dan jatuh ke jurang sedalam 10 meter. Kecelakaan diduga terjadi karena pengemudi mengantuk sehingga kehilangan kendali di Jalan Raya Jamanis, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.
”Akibat kejadian tersebut, sebanyak 3 korban meninggal dunia, 4 luka berat, dan 51 orang lainnya luka-luka. Pengakuan sementara, pengemudi mengantuk sehingga kendaraan hilang kendali, mengarah ke kiri, kemudian terperosok ke dalam tebing,” ujar Ibrahim saat dihubungi di Bandung, Sabtu (25/6/2022) sore.
Berdasarkan informasi awal, kendaraan bernomor polisi B 7701 TGA dari perusahaan otobus (PO) City Trans Utama ini dalam kondisi laik jalan. Namun, pada saat kejadian, lanjut Ibrahim, kondisi jalan basah dan menurun. Selain itu, di sekitar lokasi kejadian tidak terdapat lampu PJU (penerangan jalan umum) dan jauh dari permukiman penduduk.
”Saat kejadian, kondisi jalan beraspal basah, lurus, dan menurun dengan arus lalu lintas sedang. Bus dikemudikan oleh Dedi Kurnia Ilahi dari Jatinangor,” ujarnya.
Menurut Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno, kecelakaan bus pariwisata hampir memiliki pola yang sama. Kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata umumnya terjadi karena pengemudi kelelahan hingga kegagalan pengereman.
Sementara itu, sebagian jalur lalu lintas yang ada di Indonesia, terutama di Jawa Barat, memiliki tanjakan dan turunan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Bahkan, sebagian jalur pariwisata terlalu sempit bagi bus besar sehingga berisiko celaka. Untuk mengantisipasi hal tersebut, yang diperlukan adalah upaya dari Kementerian Perhubungan untuk menyelesaikannya secara sistematis
Sebelumnya, kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata juga terjadi di Kabupaten Ciamis, Jabar, Sabtu (21/5/2022) silam. Bus sepanjang 12 meter kehilangan kendali di Jalan Raya Panjalu-Panumbangan, menabrak beberapa kendaraan, dan akhirnya menghantam rumah warga di sisi jalan.
Kecelakaan itu mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka. Berdasarkan penyelidikan di lapangan, bus diduga kehilangan kendali karena rem blong.