Pengikut Khilafatul Muslimin Diajak Setia kepada NKRI
Pengikut kelompok Khilafatul Muslimin yang tersebar di daerah harus menjadi perhatian pemerintah daerah. Mereka harus segera diajak kembali setia kepada Pancasila dan NKRI untuk mencegah berkembangnya paham intoleransi.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pascapenangkapan pimpinan Khilafatul Muslimin, upaya mencegah berkembangnya paham intoleransi di Lampung terus dilakukan sejumlah pihak. Aparat kepolisian bersama pemerintah daerah berupaya mengajak pengikut kelompok Khilafatul Muslimin untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kepala Satuan Intelkam Kepolisian Resor Lampung Tengah Ajun Komisaris Sukoco mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membahas rencana pencabutan pembaiatan pengikut kelompok Khilafatul Muslimin yang ada di Lampung Tengah. Berdasarkan data yang dihimpun Polres Lampung Tengah, ada 11 pengikut Khilafatul Muslimin yang telah dibaiat. Mereka juga diduga telah terpapar paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
”Langkah pertama yang dilakukan ialah prosesi pencabutan bai’at para simpatisan Khilafatul Muslimin. Selanjutnya, akan dilaksanakan pembinaan berkesinambungan sehingga mereka tidak merasa dikucilkan oleh negara,” kata Sukoco saat dikonfirmasi, Jumat (24/6/2022).
Menurut dia, para pengikut Khilafatul Muslimin akan diminta menyatakan janji setia kepada Pancasila dan NKRI. Mereka juga akan diberikan bantuan untuk meningkatkan perekonomiam keluarganya. Pasalnya, sebagian besar pengikut kelompok itu berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Ketua Majelis Ulama Lampung Tengah Mutawali menyampaikan, diperlukan pendekatan psikologis untuk bisa mengajak kepada simpatisan tersebut untuk benar-benar setia kepada NKRI. Pendampingan dan dialog berkala dengan para simpatisan perlu dilakukan agar kesadaran untuk setia kepada Pancasila muncul dari hati para simpatisan itu sendiri. Dengan begitu, upaya untuk mengikis paham intoleransi di masyarakat benar-benar terwujud.
Ia menambahkan, pemerintah daerah juga harus menunjukkan kepedulian kepada para pengikut kelompok itu sebagai bentuk kehadiran negara. Pemda bisa memberikan bantuan berupa pelatihan keterampilan hingga bantuan kebutuhan pokok untuk para keluarga simpatisan tersebut. Dengan begitu, mereka bisa merasakan langsung kepedulian negara.
Selain di Lampung Tengah, upaya serupa dilakukan oleh Polres Lampung Selatan. Kepala Polres Lampung Selatan Ajun Komisaris Besar Edwin menuturkan, pihaknya telah merancang program deradikalisasi untuk pengikut kelompok Khilafatul Muslimin yang berada di Kecamatan Jati Agung dan Natar. Pembinaan untuk mengajak simpatisan setia kepada Pancasila akan dilakukan dengan menggelar kegiatan ceramah dan bakti sosial di wilayah itu.
Lewat kegiatan pembinaan secara berkala itu, pengikut kelompok Khilafatul Muslimin akan diajak untuk menyatakan setia kepada Pancasila dan NKRI. Selanjutnya, mereka akan tetap mendapat pembinaan dan pendampingan dari pemerintah daerah.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Lampung M Firsada, jumlah pengikut kelompok Khilafatul Muslimin di Lampung diperkirakan 2.000 orang. Sebagian besar pengikut mereka tinggal di Bandar Lampung, Lampung Selatan, dan Pringsewu.
Selama ini, kelompok tersebut tidak terdaftar sebagai organisasi masyarakat. Mereka menjalankan berbagai kegiatan pengajian di rumah atau masjid-masjid. Sementara pendanaan kelompok itu berasal dari sumbangan para pengikutnya.
Saat ini, simbol-simbol keberadaan kelompok itu di Lampung berupa papan nama sudah dicopot. Namun, para pengikutnya diduga masih saling berkomunikasi.
Untuk itulah, aktivitas pengikut kelompok itu harus terus diawasi oleh sejumlah pihak. Selain aparat dan pemerintah daerah, diperlukan kepedulian masyarakat setempat untuk mencegah timbulnya kelompok yang mengajarkan paham intoleransi.