Pameran bertajuk Table Talk: Food, Our Universal Language dihadirkan di Art Xchange Gallery di Kopi Bali House, Sanur, Kota Denpasar, mulai Sabtu (25/6/2022). Pameran akan menghadirkan pengalaman interaktif.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Lukisan berjudul Evergreen Memories karya Marisa R Ng.
DENPASAR, KOMPAS — Sebentuk pameran interaktif digelar Art Xchange Gallery di Kopi Bali House, Sanur, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, mulai Sabtu (25/6/2022). Pameran bertajuk Table Talk: Food, Our Universal Language itu memberikan kesempatan bagi penikmat karya seni rupa untuk mengamati lukisan dalam acara makan malam bersama senimannya.
Pelukis Marisa R Ng, seniwati asal Malaysia, akan menghadirkan menu masakan yang dibuatnya secara kolaborasi dengan Chef Gabriel Pandanbuana dan Head Barista Juan Kenneth Wijaya untuk tetamu yang terpilih dalam pameran lukisan. Pameran lukisan itu akan berlangsung mulai Sabtu sampai Kamis (30/6). Makanan akan disajikan di meja bundar, yang di tengah-tengah meja bundar itu diletakkan sebuah lukisan karya Marisa R Ng. Lukisan lain dipajang di sekeliling ruang pameran.
Direktur Art Xchange Gallery Benny Oentoro mengatakan, tempat duduk yang disediakan bagi tetamu itu terbatas karena ukuran mejanya tidak besar. Benny menyatakan, hal itu bertujuan agar pengunjung mendapatkan pengalaman berinteraksi seni dengan senimannya ataupun terkoneksi dengan orang-orang yang duduk di sekitarnya.
”Makan di meja bundar ini membuat kedekatan,” kata Benny dalam jumpa pers menyambut pameran Table Talk: Food, Our Universal Language, di Sanur, Kota Denpasar, Senin (20/6).
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Direktur galeri Benny Oentoro (kanan) bersama pelukis Marisa R Ng (tengah) dalam jumpa pers menyambut pameran di Kopi Bali House, Sanur, Kota Denpasar, Senin (20/6/2022).
Benny mengungkapkan, Marisa adalah seniwati peranakan Melayu. Dalam bahasa China, bundar disebut yuan dan berelasi dengan kata tuan-yuan yang bermakna berkumpul atau reuni.
Dalam budaya Asia, meja makan di keluarga Asia umumnya berbentuk bundar karena meja bundar membuat orang berdekatan dan duduk dalam jarak yang sama. Karya Marisa, menurut Benny, juga bersesuaian dengan konsep terhubung dan kesatuan.
Perupa Marisa R Ng akan menghadirkan 15 lukisan dalam pameran bertajuk Table Talk: Food, Our Universal Language di Art Xchange Gallery di Kopi Bali House, Sanur. Lukisan karya Marisa mencerminkan ekspresionisme dan abstrak meskipun Marisa yang pernah mengenyam pendidikan seni rupa di Akademi Seni Budaya dan Warisan Kebangsaan (Aswara) Kuala Lumpur, Malaysia, itu berawal dari melukis figuratif.
”Menggabungkan pameran dari karya Marisa dan acara makan malam memberikan sesuatu yang unik,” kata Benny. Benny menambahkan, setiap malam selama pameran hanya dilangsungkan satu kali makan malam bersama senimannya.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Lukisan berjudul In A Good Place karya Marisa R Ng.
Adapun Marisa senang dan gembira karena dirinya mendapatkan kesempatan menampilkan karya lukisannya. Marisa juga menyatakan dirinya gemar memasak.
”Ini bisa dikatakan gabungan antara karya seni dan culinary arts (tata boga),” ujar Marisa dalam jumpa pers di Sanur, Kota Denpasar, Senin (20/6).
Menggabungkan pameran dari karya Marisa dan acara makan malam memberikan sesuatu yang unik.
Marisa menambahkan, proyek Table Talk dimulainya setahun lalu. Marisa menyatakan, mengolaborasikan antara seni rupa dan seni kuliner dalam proyek Table Talk bertujuan untuk membuka ruang dialog antarbudaya.
”Dalam tradisi budaya Malaysia, begitu pula di keluarga saya, jikalau ada kenduri, maka perayaannya dilakukan di meja bundar keluarga,” kata Marisa.
Begitu pula dalam berkesenian. Dialog juga menjadi penting dalam memaknai karya. Marisa menambahkan, dalam proses berkarya seni serangkaian proyek Table Talk tersebut, dirinya juga memasukkan hasil pengamatan dan penafsirannya terhadap produk pangan yang dijadikan obyek. Pada beberapa lukisan, Marisa menggunakan beras atau biji kopi untuk menghasilkan karya seninya.