Aparat Gabungan Copot Plang Khilafatul Muslimin di Berbagai Daerah di Lampung
Simbol-simbol kelompok Khilafatul Muslimin ditemukan di kawasan permukiman penduduk di Lampung. Aparat gabungan menertibkan papan nama milik kelompok tersebut.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Aparat gabungan dari kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah mencopot plang Khilafaul Muslimin di sejumlah kabupaten/kota di Lampung. Langkah itu dilakukan untuk mencegah berkembangnya kelompok-kelompok yang bertentangam dengan Pancasila.
Penurunan plang Khilafaul Muslimin tidak hanya dilakukan di kantor pusat kelompok itu yang berada di Bandar Lampung. Aparat gabungan juga menyisir permukiman penduduk yang memasang plang Khilafatul Muslimin di lingkungan tempat tinggalnya.
Hingga Kamis malam, penurunan plang Khilafaul Muslimin telah dilakukan di empat kabupaten, yakni Lampung Selatan, Lampung Timur, Pringsewu, dan Pesawaran.
Kepala Kepolisian Resor Lampung Selatan Ajun Komisaris Besar Edwin, Kamis (16/6/2022), menuturkan, penertiban plang Khilafatul Muslimin sudah dilakukan sejak tiga hari terakhir. Tindakan itu dilakukan setelah Polda Metro Jaya menangkap sejumlah pemimpin Khilafaul Muslimin di Lampung terkait berita bohong. Penertiban juga dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melarang aktivitas organisasi tersebut karena dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Ia mengatakan, penertiban plang dilakukan di Kecamatan Jati Agung dan Kecamatan Natar. Di Jati Agung, polisi menemukan plang Khilafaul Muslimin dipasang di dua desa, yakni Desa Karang Sari dan Margo Dadi. Jemaah kelompok tersebut menyebut daerah itu sebagai Kampung Khilafah.
Ditambahkannya, upaya penertiban tidak menghadapi perlawanan dari jemaah. ”Ada plang yang sudah diturunkan sendiri oleh pemiliknya. Ini yang kami harapkan,” katanya saat dihubungi dari Bandar Lampung.
Menurut dia, polisi tidak hanya menertibkan simbol-simbol milik kelompok tersebut. Polres Lampung Selatan bersama pemerintah daerah juga berencana merancang program deradikalisasi untuk para jemaahnya. Penanaman kembali nilai-nilai Pancasila akan dilakukan melalui kegiatan pendidikan dan layanan kesehatan ada masyarakatnya.
Diperkirakan kelompok itu mempunyai 2.000 pengikut di Lampung. (M Firsada)
Camat Jati Agung Fitri Hidayat mendukung upaya penertiban yang dilakukan Polres Lampung Selatan. Pihaknya berharap daerah bekas kampung khilafah bisa diubah menjadi kampung Pancasila.
Pascapenertiban, kata Fitri, aktivitas warga di kampung khilafah di dua desa itu cenderung lengang. Sejumlah rumah juga telah ditinggal penghuninya. ”Menurut informasi dari warga sekitar, sebagian jemaah kelompok itu pergi ke Jawa,” ujar Fitri.
Sementara itu, Kepala Polres Lampung Selatan Ajun Komisaris Besar Doffie Fahlevi Sanjaya mengatakan, pihaknya menemukan plang Khilafaul Muslimin di salah satu rumah warga di Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah. ”Dari lokasi, petugas mengamankan sejumlah barang, antara lain papan nama, kartu tanda anggota, dan beberapa majalah,” katanya.
Ia mengatakan, pemilik rumah yang juga jemaah Khilafatul Muslimin bersikap kooperatif. Ia juga menyatakan menerima imbauan dari polisi terkait pelarangan aktivitas kelompok Khilafaul Muslimin di Lampung karena diduga bertentangan dengan Pancasila.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Lampung M Firsada mengatakan, aktivitas pengikut Khilafaul Muslimin akan terus dipantau. Saat ini, diperkirakan kelompok itu mempunyai sekitar 2.000 pengikut di Lampung. Sebagian besar berada di Bandar Lampung dan Lampung Selatan.