Komputasi Awan Dorong Efisiensi Bisnis di Surabaya
Transformasi digital dengan pemanfaatan komputasi awan dapat mendorong bisnis lebih mangkus, sangkil, berkembang, dan aman dalam perlindungan data sehingga menjadi keniscayaan atau kebutuhan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
Diskusi transformasi digital oleh Google Cloud dengan perusahaan terkemuka di Surabaya, Jawa Timur, untuk perkembangan bisnis, Rabu (15/6/2022).
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, mendorong transformasi digital terutama pemanfaatan komputasi awan dapat mendorong efisiensi, efektivitas, perluasan jaringan, keandalan, dan keamanan layanan publik dan kepentingan bisnis atau perusahaan.
Demikian diutarakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara dalam jaringan (online) saat membuka jumpa pers Google Cloud, Rabu (15/6/2022). Google mengumumkan kolaborasi dengan perusahaan besar produk konsumen, properti, dan teknologi informasi berbasis di Surabaya untuk mendorong fase baru pertumbuhan ekonomi ibu kota Jatim tersebut melalui pemanfaatan layanan komputasi awan.
Eri mengatakan, transformasi digital telah menjadi bagian dari rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dengan salah satu bentuknya adalah e-government. Layanan publik secara digital agar lebih mangkus dan sangkil. Bahkan, transformasi digital tidak bisa diabaikan karena sudah menjadi amanat melalui Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
Yang terkini, Surabaya dan Bank Jatim baru meluncurkan teknologi pembayaran nontunai bagi murid SD dan SMP dengan KatePay yang memanfaatkan kartu identitas anak (KIA). Dengan KatePay, siswa siswi dapat membayar makanan dan minuman yang dibeli di kantin. Pembayaran dengan KatePay juga dapat diketahui menu yang diakses oleh para murid sehingga bisa dipelajari bagaimana mekanisme pemenuhan nutrisi dan gizi dalam makanan dan minuman tersebut.
”Transformasi digital diharapkan dapat mendorong peningkatan bisnis terutama usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM,” kata Eri.
Diskusi transformasi digital oleh Google Cloud dengan perusahaan terkemuka di Surabaya, Jawa Timur, untuk perkembangan bisnis, Rabu (15/6/2022).
Megawaty Khie, Country Director Google Cloud Indonesia, mengatakan, lebih dari 1 juta jiwa atau sepertiga penduduk Surabaya berusia di bawah 30 tahun. Situasi ini membuat kota terkemuka di Nusantara setelah Jakarta itu dapat menjadi pusat talenta digital dan perusahaan rintisan.
Di ”Bumi Pahlawan”, Google Cloud dan Metrodata Academy mengadakan pelatihan cloud hero untuk mahasiswa dalam keterampilan analisis data, kecerdasan buatan, dan pembelajaran mesin. Lulusan dapat meningkatkan keahlian digital sebagai modal bekerja, berkarier dalam teknologi informasi, atau mendukung inisiatif dan ekosistem transformasi digital ekonomi.
”Pemanfaatan komputasi awan untuk mendapat customer insight guna prediksi masa depan sehingga perkembangan bisnis dapat efektif, efisien, sekaligus aman,” kata Megawaty.
Jumpa pers menghadirkan Pakuwon Jati, pengembang terkemuka yang telah banyak membangun di Surabaya dalam empat dasawarsa. Selain itu, Wings Surya sebagai perusahaan produk konsumen wahid dari Surabaya. Juga ada Eikon Technology yang sejak 2010 telah menjadi mitra strategis 1.500 perusahaan untuk pemanfaatan teknologi komputasi awan terutama Google Cloud demi kepentingan pengembangan skala bisnis.
Sejumlah tim pendukung teknologi informasi salah satu perusahaan jasa komputasi awan dan jasa internet memantau pergerakan dari sebuah co-working space di bilangan Jakarta Selatan, (22/2/2016).
CTO Wings Surya Daniel Tjandra mengatakan, pemanfaatan layanan komputasi awan dapat menghemat pengeluaran akumulasi sampai 50 persen. Dalam masa serangan pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 sampai dua tahun kemudian, teknologi digital amat membantu keberlangsungan bisnis perusahaan yang dibangun sejak September 1948 itu.
Daniel mencontohkan pemanfaatan komputasi awan untuk pengawasan distribusi produk es krim Glico Wings demi memenuhi standar kendali mutu. Perusahaan memanfaatkan solusi analisis data teknologi pencitraan cerdas. Dari sana akan didapat pendeteksian dan klasifikasi barang dari pelbagai lini produksi dan saluran distribusi yang akurat, peringatan terkini, insight atau kecenderungan konsumen, pengawasan kontrol lemari pendingin, dan jadwal distribusi. ”Kami akan tahu kapan harus segera mengganti produk yang terkendala untuk meningkatkan kepuasan konsumen,” katanya.
Direktur Keuangan Pakuwon Jati Minarto Basuki menyatakan, pihaknya menggunakan platform Google Workspace untuk komunikasi dengan semua staf, pelanggan, vendor, dan mitra. Pakuwon mengoptimalkan fitur pengelolaan akses, perangkat, perlindungan data, dan enskripsi data perusahaan. ”Kami tidak perlu berinvestasi amat besar untuk misalnya membeli perangkat keras dan membangun server,” katanya.
Secara konkret meminimalkan pembelian dan penggunaan kertas sehingga bisa lebih efisien lagi.
Minarto melanjutkan, transformasi digital dapat mengurangi biaya besar, misalnya pertemuan bahkan pemasaran ke mancanegara. Aktivitas bisnis melalui jaringan internet jelas memangkas pelbagai biaya atau perusahaan menjadi lebih efisien.
Pakuwon juga memodernkan layanan berbasis teknologi informasi dengan keamanan berlapis dan terjamin sekaligus tidak meninggalkan jejak karbon atau sejalan dengan pelestarian lingkungan. ”Secara konkret meminimalkan pembelian dan penggunaan kertas sehingga bisa lebih efisien lagi,” ujarnya.
ECO Eikon Technology Johannes Chandra mengatakan telah membantu lebih dari 1.500 perusahaan untuk mengoptimalkan lini bisnis dengan pemanfaatan layanan komputasi awan. Situasi ini juga bisa diterapkan oleh UMKM. ”Layanan komputasi awan itu fleksibel, dan Anda mengeluarkan biaya sebesar layanan yang dibutuhkan. Jika kebutuhan rendah, ongkosnya juga rendah,” katanya, menganalogikan.
Chandra mencontohkan, penyimpanan di awan (cloud) yang tidak besar mungkin masih bebas biaya. Di awan dapat disimpan pelbagai data, misalnya produk yang sedang dikembangkan oleh UMKM. Ketika data diolah untuk membawa manfaat ekonomi atau keuntungan, akan timbul misalnya kebutuhan membayar jasa layanan komputasi awan yang sesuai kebutuhan.
”UMKM yang melek teknologi juga bisa mengutak-atik layanan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal. Perusahaan teknologi yang saat ini besar juga berawal dari yang kecil,” ujarnya.