Delegasi Women-20 Akan Hadir Langsung di Danau Toba, Momentum Promosi Pariwisata
Sudah 15 negara anggota G20 mengonfirmasi untuk hadir langsung di Forum Internasional Women-20 di kawasan Danau Toba, 18-21 Juli. Pertemuan itu akan membahas isu kesetaraan jender. Danau Toba juga akan dipromosikan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Delegasi dari 15 negara anggota G20 telah mengonfirmasi untuk hadir langsung di Forum Internasional Women-20 di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, 18-21 Juli 2022. Pertemuan akan membahas isu kesetaraan jender, pembangunan perempuan, pertumbuhan inklusif, wanita pedesaan dan disabilitas, serta kerja sama ekonomi.
”Pertemuan ini juga menjadi momentum mengembalikan mata dunia ke kawasan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata yang sangat indah. Mata dunia akan kembali melihat Danau Toba,” kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dalam konferensi pers Forum Internasional W20, di Medan, Rabu (15/6/2022).
Edy mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumut bersama Panitia Penyelenggara W20 menyiapkan dua hal untuk melaksanakan Pertemuan W20 Toba. Pertama adalah persiapan fisik, seperti infrastruktur jalan dan akomodasi pertemuan. ”Dan yang paling perlu disiapkan adalah nonfisik, yakni promosi kebudayaan di kawasan Danau Toba,” kata Edy.
Edy mengatakan, mata dunia akan mengarah ke kawasan Danau Toba selama pertemuan W20 yang merupakan rangkaian acara menuju Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada November 2022 di Bali. Ia pun meminta semua jajarannya dan masyarakat untuk memanfaatkan momen tersebut sebagai media promosi pariwisata Danau Toba ke dunia.
”Promosi itu mahal, dan kali ini kita dipromosikan W20, jadi jangan disia-siakan. Perkenalkan kebudayaan kita, alam kita, dan tentu infrastruktur kita harus memadai,” kata Edy.
Chairwoman W20 Hadriani Uli Silalahi mengatakan, pihaknya mengapresiasi dukungan dari Pemprov Sumut dalam penyelenggaraan Forum Internasional W20 di Toba. Forum yang mengusung tema ”Recover Together, Equally” ini sebelumnya sudah dilaksanakan di empat daerah lain, yakni Likupang, Banjarmasin, Manokwari, dan Kota Batu.
”Berbeda dengan acara di empat daerah sebelumnya yang hanya dihadiri delegasi secara online, acara W20 di Toba akan dihadiri langsung oleh delegasi dari tiap-tiap negara,” kata Uli.
Acara W20 di Toba akan dihadiri langsung oleh delegasi dari tiap-tiap negara.
Uli mengatakan, sudah 15 negara yang mengonfirmasi akan menghadiri langsung W20 di Toba. Negara-negara itu antara lain China, Amerika Serikat, Italia, Perancis, Uni Eropa, Korea Selatan, Jepang, Brasil, dan Argentina. Kehadiran delegasi dari tiap-tiap negara pun diharapkan bisa melahirkan deklarasi untuk dicapai bersama.
Salah satu yang akan dievaluasi pada Forum Internasional W20 di Toba adalah Brisbane Goals pada 2014. Pemimpin negara G20 berjanji mengurangi kesenjangan tingkat partisipasi angkatan kerja antara laki-laki dan perempuan sebesar 25 persen pada 2025. Hal ini bertujuan membawa 100 juta perempuan ke pasar tenaga kerja, meningkatkan pertumbuhan global yang inklusif, serta mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan.
Negara-negara G20, kata Uli, adalah kelompok yang sangat penting mengingat populasi di negara-negara tersebut mencakup 60 persen dari total populasi dunia, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen produk domestik bruto dunia. ”Betapa bangganya Indonesia masuk dalam pembicaraan G20 ini,” kata Uli.
Pertemuan W20 di Toba, kata Uli, juga diharapkan bisa melahirkan deklarasi yang sekaligus akan membawa nama Toba ke dunia. ”Kami berharap ada deklarasi agar bisa membawa nama Danau Toba ke dunia, misalnya Toba Goals. Dengan deklarasi ini, nama Toba akan dibawa selama-lamanya,” kata Uli.