Korban Lalu Lintas Tinggi, Polda Lampung Tekankan Kepatuhan Pengendara
Kepolisian Daerah Lampung menggelar Operasi Patuh Krakatau selama 13-26 Juni 2022 untuk mengimbau masyarakat agar patuh berlalu lintas. Dalam sehari, lebih satu orang meninggal karena kecelakaan lalu lintas di Lampung.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Kepolisian Daerah Lampung menggelar Operasi Patuh Krakatau selama 13-26 Juni 2022. Operasi lalu lintas selama dua pekan ke depan itu dilakukan untuk mengimbau masyarakat agar patuh berlalu lintas demi menekan angka kecelakaan.
Kepala Polda Lampung Inspektur Jenderal Hendro Sugiatno mengatakan, tingkat kecelakaan lalu lintas di Lampung cukup tinggi. Dalam satu hari, ada lebih dari satu orang yang meninggal akibat kecelakaan di jalan raya.
Ia mengungkapkan, sebagian besar kecelakaan dipicu kelalaian pengendara. Selain melanggar batas kecepatan maksimal saat berkendara, pengemudi juga kerap tidak patuh pada rambu-rambu lalu lintas.
”Tingkat kecelakaan yang tercatat selama operasi patuh yang dilaksanakan sebelumnya cukup tinggi. Dalam kegiatan selama 20 hari, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan sebanyak 25 orang,” kata Hendro saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Patuh Krakatau 2022 di Markas Besar Polda Lampung, Senin (13/6/2022).
Untuk itu, Polda Lampung menyiapkan 641 personel gabungan yang akan melakukan pengawasan selama Operasi Patuh Krakatau berlangsung. Selain mengecek kelengkapan surat-surat kendaraan, aparat juga akan mengecek kepatuhan pengendara dalam menggunakan helm.
Ia mengimbau aparat mengedepankan tindakan persuasif dalam mengimbau pengguna jalan untuk mematuhi aturan lalu lintas. Selain penting untuk keselamatan diri sendiri, kepatuhan masyarakat dalam berkendara juga berpengaruh bagi keselamatan orang lain di jalan.
Sejak Senin, seluruh jajaran kepolisian resor di Lampung juga memulai Operasi Patuh Krakatau 2022. Pemeriksaan difokuskan di jalan-jalan protokol utama di setiap kabupaten dan kota di Lampung.
Secara terpisah, Kepala Kepolisian Resor Lampung Tengah Ajun Komisaris Besar Doffie Fahlevi Sanjaya menekankan agar seluruh jajaran yang bertugas selama operasi patuh menekankan keamanan dan keselamatan bagi masyarakat dan dirinya sendiri. Petugas juga diminta tidak melakukan tindakan di luar prosedur operasi lalu lintas yang dapat merusak citra instansi kepolisian.
Dalam satu hari, ada lebih dari satu orang yang meninggal akibat kecelakaan di jalan raya.
Ia menambahkan, petugas harus melakukan pengawasan sesuai prosedur operasional. Jika menemukan warga yang melanggar aturan lalu lintas, proses tilang pada pengendara harus sesuai dengan prosedur sehingga masyarakat merasa nyaman dan aman.
Selama operasi, aparat juga mengawasi masyarakat yang dicurigai bakal melakukan tindakan kriminal. Petugas dapat melakukan pemeriksaan untuk mengecek apakah terdapat senjata tajam, senjata api, hingga narkoba yang dibawa oleh pengendara.
Ketua Komisi IV DPRD Lampung Ismet Roni menuturkan, pihaknya telah membahas rencana penambahan rambu-rambu lalu lintas bersama Dinas Perhubungan Lampung. Menurut dia, minimnya rambu-rambu lalu lintas di sejumlah lokasi rawan kecelakaan menjadi salah satu pemicu banyaknya kecelakaan di jalan raya.
Untuk menekan risiko kecelakaan, DPRD Lampung juga mendorong Pemerintah Provinsi Lampung terus melakukan pembangunan dan perbaikan jalan. Tahun ini, Pemprov Lampung ditargetkan melakukan pembangunan dan perbaikan di 14 ruas jalan provinsi di sejumlah kabupaten, antara lain Tanggamus dan Lampung Tengah. Anggaran yang disiapkan untuk melakukan pembangunan jalan sekitar Rp 1 triliun.
Amin Suhadi (45), warga Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, mengeluhkan kondisi jalan raya yang masih bergelombang dan berlubang. Kondisi itu dinilai membahayakan pengendara, apalagi saat musim hujan karena sebagian lubang tertutup genangan air.