Harga Cabai Merah di Sumut Meroket Melebihi Jelang Lebaran
Harga cabai merah di Medan meroket dari Rp 35.000 menjadi Rp 70.000 per kg sepekan ini. Kenaikan harga dipicu pasokan yang berkurang dan cabai dari Jawa tidak masuk. Para pedagang berebut cabai di pasar induk.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
KOMPAS/NIKSON SINAGA
Pedagang menjual berbagai bahan pokok di Pasar Petisah, Medan, Sumatera Utara, Jumat (10/6/2022). Harga cabai merah di Medan meroket dari Rp 35.000 menjadi Rp 70.000 per kilogram.
MEDAN, KOMPAS – Harga cabai merah di Medan, Sumatera Utara, meroket dalam sepekan terakhir. Dari awalnya hanya Rp 35.000 per kilogram menjadi Rp 70.000 per kilogram. Kenaikan ini dipicu berkurangnya pasokan cabai dari Pulau Jawa. Para pedagang harus berebut cabai di pasar induk.
Pada Jumat (10/6/2022), kenaikan harga cabai antara lain terlihat di Pasar Petisah dan Pasar Pringgan. Harga cabai merah di kedua pasar itu berkisar Rp 65.000-Rp 70.000 per kg. Menjelang siang, beberapa pedagang sudah kehabisan pasokan.
Nurhalizah (55), pedagang di Pasar Petisah, menjual cabai merah Rp 70.000 per kg dalam dua hari ini. Harga itu merangkak naik setiap hari, dari Rp 35.000 per kg di awal pekan. ”Pasokan cabai di Pasar Induk Lau Cih enggak banyak. Biasanya ada cabai merah dari Jawa, sekarang lagi kosong,” kata Nurhalizah.
Nurhalizah mengatakan, permintaan cabai merah dari masyarakat pun masih tetap tinggi meskipun harga naik. Ia menjual 80-100 kg cabai merah setiap hari. Pembelian dari rumah makan dan restoran, kata Nurhalizah, meningkat dalam beberapa pekan ini.
Pedagang menjual berbagai bahan pokok di Pasar Petisah, Medan, Sumatera Utara, Jumat (10/6/2022). Harga cabai merah di Medan meroket dari Rp 35.000 menjadi Rp 70.000 per kilogram.
Pedagang lainnya di Pasar Petisah, Endang Hutagalung (35), mengatakan, harga cabai saat ini pun menjadi yang tertinggi sepanjang tahun ini. Padahal, saat Lebaran, harga cabai merah hanya berkisar Rp 40.000-Rp 50.000 per kg. Meski harga sedang tinggi, volume penjualan tidak menurun karena permintaan juga bagus.
Selain cabai merah, komoditas pangan lainnya yang mengalami kenaikan tajam di Sumut ialah bawang merah, naik dari Rp 30.000 menjadi Rp 55.000 per kg. Sementara harga komoditas lainnya masih cenderung stabil seperti cabai rawit Rp 50.000 per kg, tomat Rp 10.000 per kg, bawang putih Rp 20.000 per kg, dan kentang Rp 15.000 per kg.
Hasudungan Silitonga (31), petani di sentra penghasil cabai merah di Kabupaten Humbang Hasundutan, mengatakan, dalam sepekan ini, harga di tingkat petani meningkat tajam dari Rp 25.000 menjadi Rp 55.000 per kg. ”Kalau saya pantau di lapangan, produksi dari petani tidak menurun. Biasanya cabai merah naik kalau cabai dari Jawa tidak masuk,” kata Hasudungan.
Hasudungan mengatakan, petani cabai bergairah dengan kenaikan harga tersebut. Selama ini, petani cabai sering merugi karena harga di tingkat petani bisa jauh di bawah harga pokok produksi, yakni sekitar Rp 15.000 per kg.
KOMPAS/PRIYOMBODO
Pedagang melayani pembelian cabai rawit merah di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2017). Harga cabai rawit merah masih bertahan diharga tertinggi Rp 105.000 per kilogram.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Barita Sihite mengatakan, harga cabai merah mengalami kenaikan pesat dengan harga rata-rata sepekan ini Rp 53.300 per kg. ”Kenaikan harga cabai merah disebabkan pasokan dari Sumut sangat ketat. Pasokan dari Jawa pun hampir tidak ada,” kata Barita.
Barita mengatakan, produksi cabai merah menurun karena masa panen raya sudah berakhir. Produksi cabai merah Sumut sepanjang tahun sebenarnya mencukupi. Namun, panen tidak merata sepanjang tahun sehingga ada masa pasokan menurun.
Kebergantungan terhadap pasokan cabai merah di Jawa tidak selaras dengan produksi cabai Sumut. Menurut data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, produksi cabai merah Sumut pada 2021 mencapai 198.035 ton. Pasokan itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi yang hanya 65.700 ton. Sumut bahkan memasok cabai merah ke beberapa provinsi tetangga.